Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Pembunuhan yang dilakukan Hasan terhadap pemuda bernama Syaifuddin Sahab (22), warga Jalan Tenggumung, Semampir, Surabaya ternyata dipicu cinta segitiga.
ADVERTISEMENT
Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk pada tangan dan perut di garasi rumahnya Jalan Tenggumung Wetan, Gang Mangga, Wonokusumo, Semampir, Surabaya, Selasa (2/3/2021).
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyebut, kasus penganiayaan hingga menewaskan korban itu dilatarbelakangi cemburu.
Menurutnya, Hasan yang sehari-harinya berprofesi sebagai jagal sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian mencurigai ada hubungan asmara antara korban dengan istrinya yang bernama Saropah (30).
"Antara korban dengan tersangka sebelumnya tidak saling kenal. Korban juga tinggal di Kecamatan Semampir tapi agak jauh dari rumah tersangka," terang Ganis, Kamis (4/3/2021).
Baca juga:
Ganis menyebut, saat itu tersangka baru saja pulang dari tempat kerjanya. Saat itulah dia melihat motor milik istrinya didorong seorang pemuda yang tak lain adalah korban. Sontak tersangka menuju ke rumah tersebut karena menduga istrinya berada di sana.
ADVERTISEMENT
Tersangka lalu menunggu di depan rumah korban. Selang 5 menit, istrinya tidak juga keluar, hingga tersangka masuk ke rumah korban. Tersangka mencari sampai ke bagian dapur rumah korban.
Tersangka baru mendengar suara dari garasi rumah tersebut yang mirip suara istrinya. Ada suara seperti orang sedang bertengkar, tapi dengan nada bisik-bisik.
Rasa penasaran membuat tersangka mencari tahu sumber suara hingga akhirnya dia melihat istrinya sedang bersama korban. Pemuda itu menarik tangan Saropah seolah ingin mengajak pergi ke suatu tempat.
Melihat itu, tersangka cemburu dan naik pitam. Dia memukul korban di bagian bahu kiri. Korban yang tidak terima membalas hingga tersangka semakin marah. Pisau yang biasa dibawa saat bekerja ditarik dari balik punggungnya dan langsung disabetkan dan ditusukkan ke tubuh korban.
ADVERTISEMENT
"Pisau itu dibawa ke mana-mana oleh tersangka. Karena sehari-hari kerjanya jagal sapi," jelas Ganis.
Setelah korban terkapar, tersangka bersama istrinya pulang ke rumah. Tersangka lalu menanyakan kepada istrinya terkait hubungannya dengan korban. Muncullah pengakuan bahwa istrinya dan korban menjalin pertemanan mesra sekitar satu tahun.
"Keduanya mengenal dari situs jejaring sosial Facebook (FB). Hal ini diketahui tersangka usai menganiaya korban. Dia tahu dari pengakuan istrinya," bebernya.
Sementara tersangka Hasan mengaku jika istrinya diancam korban apabila tidak menuruti keinginannya. Salah satunya mengantar obat ke rumah korban sebelum kejadian itu.
"Pengakuan istri saya ke rumah korban itu karena disuruh beli obat. Jika tidak menurut, diancam fotonya (foto syur) akan disebarkan. Sebab katanya, sebelumnya juga pernah disebar. Saya baru tahu setelah kejadian tersebut, istri saya mengakui semuanya," ungkap Hasan.
ADVERTISEMENT
"Saya menyesal atas kejadian ini," tambah bapak dua anak ini.
Tersangka Hasan ditangkap Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak saat bersembunyi di rumah orangtuanya di Madura.