Konten dari Pengguna

Melihat 'Gancet' dari Sudut Pandang Medis

Jefry Albari Tribowo
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com
8 September 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 10 November 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jefry Albari Tribowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu viral video pasangan yang gancet saat sedang berhubungan seks. Meskipun sudah diklarifikasi oleh pihak peng-upload video tersebut di youtube bahwa kejadian itu hanyalah fiktif belaka, namun beberapa orang ada yang sudah telanjur menelan mentah-mentah kejadian tersebut.
Melihat 'Gancet' dari Sudut Pandang Medis (1)
zoom-in-whitePerbesar
Gancet merupakan fenomena di mana terjadinya penis yang terjepit di vagina saat sedang melakukan penetrasi. Istilah medis dari keadaan ini disebut dengan, Penis Captivus.
ADVERTISEMENT
Secara teori, gancet bisa terjadi jika seorang pria tengah melakukan penetrasi penis ke dalam vagina wanita, dan tiba-tiba terjadi kekakuan otot di sekitar vagina. Kondisi kekakuan otot vagina secara tidak terkendali ini dikenal dengan istilah vaginismus. Hanya saja diketahui kasus vaginismus seringnya terjadi sejak awal sebelum penetrasi, sehingga penis bahkan tidak bisa masuk sama sekali.
Namun yang perlu diingat, sejauh ini BELUM ada laporan ilmiah yang jelas melaporkan terjadinya kejadian gancet. Sementara kejadian vaginismus sendiri nyata dan beberapa kali ditemui. Hal tersebut dapat ditatalaksanai dengan bantuan dokter yang kompeten di bidangnya.
Beberapa bulan yang lalu juga sempat viral pasangan diduga gancet di Sumatera Utara. Namun, setelah digali lebih lanjut diketahui bahwa kejadian tersebut bukanlah gancet, akan tetapi dua orang yang memiliki gangguan jiwa dan saling berpegangan erat sehingga sulit dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini banyak mitos keliru seputar seksual yang beredar. Mari selektif dalam memercayai dan menyebarkan informasi yang beredar di internet.