Konten dari Pengguna

Waspada Kelainan Buah Zakar Pria

Jefry Albari Tribowo
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com
28 September 2022 21:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jefry Albari Tribowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Testis (sumber: pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Testis (sumber: pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Testis atau yang dikenal dengan bahasa awam buah zakar adalah sepasang organ pada pria yang memiliki peran sangat krusial meskipun ukurannya yang tidak begitu besar. Fungsi utama dari testis ini sendiri ada 2, yakni sebagai penghasil sperma yang berfungsi untuk kesuburan pria dan produksi hormon testosteron yang berperan dalam fungsi seksual.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dari testis ini untuk mengetahui apakah sudah normal atau tidak:
Pertama, lokasi dari testis. Idealnya testis berada di skrotum atau kantung buah zakar kita. Posisi testis ini dapat bergerak naik dan turun sesuai dengan suhu tubuh kita, karena pada dasarnya ia membutuhkan suhu yang lebih dingin dibandingkan suhu tubuh. Saat kondisi terlalu panas testis akan bergerak ke bawah, sementara saat terlalu dingin ia berada sedikit naik.
Kedua, adalah jumlah testis. Testis yang berada dalam skrotum harusnya berjumlah 2 buah. Ketika ada kelainan yang mengganggu, maka bisa saja di dalam skrotum kita hanya terdapat 1 testis, bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini dapat disebabkan karena posisi testis mungkin tidak terjadi penurunan secara sempurna, sehingga menjadi tersangkut di paha atau perut. Tetapi yang harus diketahui pula, pada sebagian kasus kelainan testis dapat ditemukan jumlahnya lebih dari 2.
ADVERTISEMENT
Ketiga, ini merupakan salah satu yang penting juga yaitu ukuran testis. Ukuran testis pada awalnya kecil, dan setelah kita mengalami pubertas ukurannya akan menjadi semakin besar hingga kira-kira berkisar 12 ml. Ada beberapa kelainan yang dapat menyebabkan ukuran testis menjadi lebih kecil dari seharusnya saat usia remaja hingga dewasa. Akibatnya tentu produk dari testis tadi, yakni sperma dan hormon testosteron menjadi terganggu.
Keempat, adalah tingkat konsistensi dari testis. Secara normal konsistensi dari testis ini kenyal dan tidak ditemukan nyeri saat dipegang. Akan menjadi masalah ketika konsistensinya dirasa terlalu lembek atau bahkan terlalu keras. Normalnya juga testis tidak ditemukan nyeri saat ditekan secara halus.
Ketika ditemukan kelainan salah satu dari empat komponen di atas, maka sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan oleh dokter untuk mengetahui apakah benar terdapat kelainan dan dicari tahu penyebabnya. Karena dengan pemeriksaan yang lebih awal dan tepat, diharapkan dapat diberikan penanganan secara tepat pula.
ADVERTISEMENT