Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mitos Sumur Ikan di Takabonerate
19 April 2020 11:23 WIB
Tulisan dari Jejak Jelata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keindahan alam di kawasan Takabonerate, Sulawesi Utara ini memang sangat memukau semua orang yang datang berkunjung. Mulai dari alam seperti sunset hingga pemandangan bawah alamnya.Namun di balik keindahan tersebut tersimpan banyak sekali cerita dan mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat setempat.
Salah satu mitos yang saya temui saat berkunjung ke Takabonerate adalah tentang sumur ikan yang konon bisa mendatangkan berkah bagi masyarakat. Khususnya masyarakat suku Bajo yang mendiami kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mayoritas suku Bajo adalah nelayan. Hari-hari mereka berada di laut untuk mencari ikan sebagai sumber pendapatan. Meskipun ikan di perairan Takabonerate sangat melimpah tetapi pada musim terterntu seperti musim kemarau mereka pun kadang merasa kesulitan mendapatkan ikan.
Namun ada mitos yang dipercayai oleh masyakat mengenai sumur ikan yang. Konon bila sedang musim kemarau masyarakat suku Bajo akan datang ke kawasan sumur ikan tersebut. Di sana mereka akan elemparkan apa saja ke dalam sumurnya seperti baju, kopiah atau alat-alat sehari-harilah tapi bukan sesajen.
Setelah itu mereka percaya bahwa hujan akan turun. Seperti yang diceritakan oleh pak Faat Rudhianto selaku kepala Balai Taman Nasional Takabonerate bahwa sumur ikan tersebut dikeramatkan oleh penduduk sekitar.
ADVERTISEMENT
“Sumur ikan ini juga merupakan salah satu keunikan Taman Nasional Takbonerate. Di dalam sumur tersebut beragam ikan berkumpul menjadi bundaran dan memanjang sampai puluhan meter ke dasar laut,” ujarnya ketika saya temui di pulau Tinabo saat itu.
Pak Faat juga menambahkan bahwa sumur tersebut terdapat banyak ikan, tetapi penduduk sekitar tidak berani mengambil atau memancing ikan dari sana. Meski kebernarannya belum bisa dibuktikan tetapi sudah jadi kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat yang tinggal di 7 pulau di Takabonerate.
"Katanya kalau mereka mengambil ikan di sana, katanya bisa terjadi musibah," imbuh pak Faat.
Untuk sampai ke sumur ikan tersebut memang harus menyelam sedalam 3 meter. Dia mengatakan di sana ada terumbu karang yang bolong. Nah, disitu konon sumur ikan berada.
ADVERTISEMENT
Sumur ikan tersebut berada di Taka Lamungan, salah satu dari 26 spot diving di Takabonerate dan berlokasi sekitar 1 jam dari Pulau Tinabo Besar.
Katannya di sana nanti dapat melihat terumbu karang yang berlubang dan di situ beragam ikan berada. Namun kita harus punya keahlian khusus seperti menyelam jika ingin ke sana. Sayangnya saya belum mendapatkan kesempatan untuk menyambangi sumur ikan yang ada di Takabonerate.
Keindahan Takabonerate memang tidak bisa dipungkiri. Kawasan ini memiliki atol terbesar ketiga sesudah Maldives. Atol sendiri merupakan sebutan untuk karang di laut yang berbentuk melingkar seperti cincin. Dinding karang yang terbentuk ini menciptakan surga bawah laut dengan beragam biota.
Taman Nasional Taka Bonerate memiliki luas lebih dari 530 ribu hektar, di dalamnya terdapat 220 ribu hektar hamparan atol dan laguna. Destinasi wisata ini juga sudah direkomendasikan ke UNESCO sejak tahun 2005 sebagai situs warisan dunia.
ADVERTISEMENT