Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
3 Penyebab SIDS pada Bayi dan Cara Pencegahannya
4 Mei 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak yang bertanya-tanya mengenai apa itu SIDS ? Apa penyebab SIDS? Serta, bagaimana cara mengatasinya? Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai penyebab SIDS pada bayi dan cara untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
3 Penyebab SIDS Pada Bayi dan Cara Pencegahannya
Mengutip dari Perbedaan Kemampuan Motorik Ibu dalam Mencegah Regurgitasi pada Bayi Usia 0-3 bulan Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan (Latihan) Menyendawakan, Triatmi Andri Yanuarini, Sumy Dwi Antono, Septia Wulandari (2016:70)
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome atau disingkat SIDS) merupakan sebuah istilah untuk menyebut keadaan di mana bayi (dari usia satu bulan sampai satu tahun) yang tampak sehat secara tiba-tiba dan tak dapat dijelaskan meninggal dunia begitu saja.
SIDS atau sindrom kematian bayi ini memang mendadak dan juga memiliki resiko yang sangat fatal. Untuk mengatasi ini, ada sebuah solusi yang tersedia dipasaran untuk pengawasan bayi, yaitu berupa IP Camera.
Pada sebuah penelitian oleh EPICure Amerika Serikat tahun 2000 ditunjukan bahwa sekitar enam puluh persen dari semua kematian bayi, ada yang terjadi pada 7,6% bayi karena berat badan lahir rendah, 2% karena asfiksia perinatal, 2,5% karena infeksi dan 8% karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
ADVERTISEMENT
Sindrom kematian bayi mendadak ini merupakan salah satu penyebab terbesar dari kematian bayi di bawah 1 tahun, dan sebagian besarnya adalah bayi berusia 2- 4 bulan. Penyebab yang pasti dari sindrom ini bahkan belum bisa dimengerti. Sejumlah korban dengan sindrom kematian bayi mendadak mengalami apnea sebelum kematian.
Adapun 3 penyebab yang diperkirakan adalah sebagai berikut:
- Adanya mutasi atau kelainan pada gen
- Adanya gangguan di otak
- Adanya berat badan lahir rendah dan adanya infeksi paru
Selain itu juga karena beberapa faktor lain yaitu:
1. Posisi tidur
Posisi tidur yang menyamping atau telungkup dapat membuat bayi kesulitan dalam bernapas, apalagi jika ditidurkan di permukaan atau kasur yang terlalu empuk.
ADVERTISEMENT
2. Suhu ruangan
Suhu ruangan yang terlalu panas saat bayi sedang tidur juga dipercaya dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi.
3. Tidur di ranjang yang sama
Tidur di ranjang yang sama dengan kedua orang tua atau orang lain, hal ini juga berisiko membuat pernapasan bayi terhalang atau bayi tertindih.
Adapun cara pencegahannya yaitu:
1. Sebaiknya tidurkanlah bayi pada posisi telentang, setidaknya untuk tahun pertamanya, agar bayi tidak merasa kesulitan dalam bernapas.
2. Jangan memakai tempat tidur yang tebal dan terlalu empuk untuk bayi, karena hal ini juga menjadi faktor terjadinya SIDS.
3. Hindari meninggalkan bantal atau mainan yang empuk di boks bayi. Mungkin halini sepele namun bisa menyebabkan kematian mendadak pada bayi yang masih ditahun pertama.
ADVERTISEMENT
4. Berikan bayi pakaian yang mampu menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, agar tidak perlu dibalut lagi dengan selimut tambahan. Karena suhu terlalu panas juga akan menyebabkan bayi mengalami SIDS.
5. Hindari menyelimuti kepala bayi dengan benda apa pun. Karena kita tidak pernah tahu apakah benda ini memberikan suhu yang baik atau tidak untuk bayi.
6. Sebaiknya tidurkan bayi di kamar yang sama dengan orang tua tetapi dengan tempat tidur terpisah. Agar terhindar dari hal-hal yang tidahk diinginkan.
7. Berikanlah bayi ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Untuk menambah nutrisi pada bayi gar terhindar dari faktor-faktor SIDS ini.
8. Dan yang terakhir, berikan bayi imunisasi secara lengkap dan sesuai jadwal. Hal ini perlu diperhatikan agar imun bayi tetap terjaga dan kesehatannya terkontrol secara medis.
ADVERTISEMENT
Itulah sekilas mengenai penyebab terjadinya SIDS pada bayi lengkap dengan cara mencegahnya. Hal ini bisa menjadi acuan dan panduan agar bayi tetap aman dan terjaga secara kesehatan dan keamanannya, serta hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.