Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Danau Rana: Sejuta Pesona di Pedalaman Pulau Buru, Maluku
12 Juli 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Danau Rana, yang ada di pedalaman Pulau Buru, Maluku , punya sejuta pesona yang indah. Mulai dari keindahan alam dalam ragam flora dan fauna hingga dianggap sebagai tempat suci oleh masyarakat suku aslinya.
ADVERTISEMENT
Danau ini telah ditetapkan sebagai destinasi wisata Kabupaten Buru, melalui Peraturan Bupati Buru Nomor 27 tahun 2017. Peraturan ini tercantum pada website resmi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, bpk.go.id.
Meski begitu, adat istiadat dan juga perihal kebersihan lingkungan, tentu perlu diperhatikan oleh wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata yang masih asri ini.
Pesona Danau Rana, Destinasi Wisata di Maluku
Danau Rana adalah sebuah perairan yang berada di pedalaman Pulau Buru, yakni Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Danau ini beralamat di Kecamatan Air Buaya, yakni sekitar 63 kilometer dari pusat kota Pulau Buru.
Pesona dan keindahan danau yang memiliki ketinggian mencapai 73 meter di atas permukaan laut ini tentu memanjakan mata hingga jiwa wisatawan yang mendatanginya. Berikut adalah beberapa daya tarik dari danau terbesar kedua di Provinsi Maluku tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Alam Sekitar yang Memesona
Danau yang terletak di pedalaman Pulau Buru ini memiliki keindahan alam yang luar biasa. Air danaunya tenang dan juga jernih, mampu menciptakan suasana damai yang sempurna bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Tidak hanya itu, beberapa perairan danau ini juga dipenuhi dengan tanaman air, berupa tanaman teratai. Tentu saja pemandangan danaunya menjadi semakin memukau. Apalagi ketika bunga teratainya telah bermekaran.
2. Aktivitas di Danau Rana: Mendaki, Berenang, hingga Berlayar
Danau yang memiliki alam yang memesona juga bisa dinikmati dengan beragam aktivitas rekreasi. Kegiatan berenang di perairan yang tenang bisa saja dilakukan. Selain itu, wisatawan juga bisa menaiki kapal untuk mengeksplorasi pemandangan sekitar danau.
Wisatawan juga bisa melakukan aktivitas lainnya, selain aktivitas yang dilakukan di permukaan air danau. Wisatawan dapat menjelajah alam sekitar danau dengan berjalan kaki atau pun mendaki.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai jalur pendakian yang bisa ditempuh untuk mencapai ke puncak bukit di sekitar danau ini. Keindahan dari danau ini dari puncak bukit tersebut tentu menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
3. Habitat Burung dan Hewan Liar
Alamnya yang masih asri membuat habitat di sekitar danau ini juga terpelihara dengan baik. Di danau ini, terdapat beragam spesies burung dan hewan liar yang mendiaminya.
Hal ini tentu menjadi hal yang menarik bagi pencinta alam, pengamat burung, hingga pelaku hobi fotografi alam.
4. Sebagai Tempat Suci Suku Rana
Danau yang masih asri ini, merupakan tempat suci yang dipenuhi dengan makna spiritual bagi Suku Rana. Suku Rana sendiri adalah penduduk asli Pulau Buru .
Suku Rana meyakini bahwa nenek moyang, yang dianggap sebagai dewa, tinggal di 'tanggal' gunung dan di danau 'Rana'. Kepercayaan ini tentu telah diteruskan dari generasi ke generasi oleh suku ini. Danau ini pun tetap menjadi tempat ibadah dan penghormatan bagi Suku Rana.
ADVERTISEMENT
Wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan danau ini tentu perlu menghormati aturan dan norma yang ada, mengingat lokasi ini adalah tempat suci bagi Suku Rana.
Selain menghormati aturan, norma dan budayanya, menjaga kebersihan danau, tidak merusak lingkungan tentu perlu dilakukan. Bagaimana pun, lokasi ini penting bagi kehidupan tidak hanya masyarakat Suku Rana, tapi juga flora dan fauna yang mendiaminya.
Danau Rana di pedalaman Pulau Buru, Provinsi Maluku, tentu layak dikunjungi bagi wisatawan. Destinasi wisata ini, memang cocok bagi wisatawan yang mencintai dan menghormati alam, juga kebudayaan suku yang mendiaminya. (Fitri A)