Konten dari Pengguna

Mengulas Dieng Plateau, Wisata Sejarah Sekaligus Wisata Alam di Jawa Tengah

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
16 Juli 2023 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dieng Plateau. Sumber: unsplash.com/ Awan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dieng Plateau. Sumber: unsplash.com/ Awan
ADVERTISEMENT
Dieng Plateau, yang terletak di Banjarnegara, mewujudkan sinergi antara keindahan alam dan nilai sejarah yang unik. Dataran tinggi ini, dipandang sebagai tempat istirahat bagi para dewa, membentang luas dan menciptakan pemandangan yang mempesona.
ADVERTISEMENT
Sejarah Dieng Plateau juga tidak kalah menarik, dengan tradisi anak berambut gimbal yang dipandang sebagai berkat ilahi. Menyisir rambut gimbal ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena membutuhkan serangkaian upacara khusus yang melibatkan seluruh anggota komunitas desa.
Unsur mistis ini menambah daya tarik Dieng sebagai destinasi wisata yang memadukan keindahan alam dan budaya lokal.

Arti Nama Dieng Plateau dan Lokasi

Ilustrasi Dieng Plateau. Sumber: unsplash.com/Andi hermawan
Dieng Plateau memiliki pemandangan alam yang luar biasa cantik dan udara yang bersih. Asal mula penamaan Dieng berasal dari bahasa Sanskerta "Di" yang bermakna tempat tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti leluhur atau dewa-dewa. Sehingga secara makna kata, Dieng adalah tempat tinggi bersemayamnya para dewa.
Mengutip dari situs diengplateau.com, lokasi dataran tinggi Dieng Plateau ada di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Selain sebagai tempat wisata, fungsi utama wilayah Dataran Tinggi Dieng adalah sebagai lahan pertanian dan perkebunan dan pusat industri listrik tenaga panas atau geotermal.
ADVERTISEMENT

Menjadi Wisata Sejarah karena Fenomena Anak Rambut Gimbal

Ilustrasi Dieng Plateau. Sumber: unsplash.com/Paul Siewert
Dieng menyimpan cerita unik tentang sejarah keberadaan anak-anak yang lahir dengan rambut gimbal. Kehadiran mereka menjadi cerita legenda bahwa mereka adalah titisan Dewa. Anak gimbal di sini sangat diistimewakan.
Dalam periode tertentu, anak-anak ini akan diikutkan acara Ruwatan Rambut Gimbal untuk keselamatan mereka. Tradisi ruwatan ini adalah upacara turun temurun untuk menghindarkan mereka dari mala petaka.
Prosesi ruwatan dilakukan bersama-sama dengan anak berambut gimbal lainnya. Di dalamnya terdapat tarian dan musik tradisional yang disertai dengan arak-arakan.
Rute arak-arakan selalu dimulai dari desa masing-masing dan menuju Candi Arjuna. Di kawasan candi, anak "istimewa" ini akan dimandikan secara khusus menurut adat setempat. Rambut gimbalnya juga dicukur oleh sesepuh atau orang yang dituakan dan memiliki kemampuan supranatural di Dieng.
ADVERTISEMENT
Dari ulasan mengenai Dieng Plateau di atas dapat dilihat bahwa tempat ini bukan hanya sekadar tempat wisata alam, tetapi juga wisata sejarah yang menyimpan cerita legenda. (IMA)