Konten dari Pengguna

Museum Nasional Kamboja: Museum Sejarah, Arkeologi, dan Budaya di Kamboja

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
14 Juli 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum Nasional Kamboja. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Elizabeth
zoom-in-whitePerbesar
Museum Nasional Kamboja. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Elizabeth
ADVERTISEMENT
Museum Nasional Kamboja menyimpan berbagai koleksi artefak sejarah, arkeologi, dan budaya yang kaya. Museum ini didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan apresiasi terhadap warisan budaya Kamboja.
ADVERTISEMENT
Koleksi museum ini meliputi materi budaya Khmer yang mencakup periode prasejarah, pra-Angkor, Angkor, dan pasca-Angkor. Termasuk patung, keramik, dan objek etnografis lainnya.

Menjelajahi Museum Nasional Kamboja: Museum Paling Terkemuka di Kamboja

Museum Nasional Kamboja. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Andrew
Museum Nasional Kamboja terletak di Phnom Penh dan merupakan salah satu museum terpenting di Kamboja. Sejarah museum ini dimulai pada tahun 1917 ketika George Groslier, seorang sejarawan dan kurator, merancang bangunan museum ini.
George menggabungkan elemen arsitektur Khmer tradisional dengan kebutuhan ukuran museum. Bangunan ini diresmikan pada 13 April 1920 dengan nama Musée Albert Sarraut, sesuai dengan nama Gubernur Jenderal Indochina pada saat itu.
Dikutip dari situs resmi www.nmc.gov.kh, sejak itu, museum ini mengalami beberapa perubahan dan perluasan. Terutama pada tahun 1924 ketika sayap-sayap tambahan ditambahkan di bagian timur bangunan, membuatnya semakin megah.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, berbagai direktur museum telah berkontribusi pada pengembangan koleksi yang semakin besar. Termasuk George Groslier sendiri, Jean Boisselier, dan Solange Thierry.
Setelah kemerdekaan Kamboja dari Prancis pada tahun 1953, museum ini dinamai ulang menjadi Musée National de Phnom-Penh. Museum ini terus berkembang di bawah kepemimpinan direktur-direktur berikutnya, yaitu Chea Thay Seng, direktur pertama asal Kamboja.
Museum ini ditutup selama periode pemerintahan Khmer Merah (1975-1979) dan dibuka kembali pada 13 April 1979. Kini, Museum Nasional Kamboja terus berfungsi sebagai pusat penting untuk pelestarian dan penyajian warisan budaya Kamboja.
Museum ini menawarkan tur berpemandu dalam beberapa bahasa, termasuk Khmer, Inggris, Prancis, dan Jepang. Terdapat juga berbaga toko yang menjual berbagai souvenir, replika patung, dan buku tentang seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
Itulah informasi lengkap seputar Museum Nasional Kamboja yang merupakan salah satu museum yang memiliki koleksi seni Khmer terbesar di dunia, termasuk seni patung, keramik, perunggu, dan benda-benda etnografi. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi pembaca. (Msr)