Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Rumah Cut Nyak Dien: Rumah Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Wanita dari Aceh
6 Mei 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada masa kolonial, rumah itu sempat dibakar habis hingga rata dengan tanah oleh penjajah. Baru kemudian dipugar kembali untuk dijadikan tempat wisata sejarah agar masyarakat masa kini mengetahui cerita perjuangan pahlawan wanita dari Tanah Rencong di masa lalu.
Sejarah dan Lokasi Rumah Cut Nyak Dien
Mengutip dari situs kemdikbud.go.id, Rumah Cut Nyak Dien terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Tempatnya dibuka setiap hari mulai jam 09.00 – 17.00 WIB.
Rumah ini sebenarnya adalah replika dari bangunan asli yang telah dibakar penjajah Belanda pada tahun 1896. Latar belakang pembakaran rumah ini dikarenakan Teuku Umar ketahuan pura-pura bekerja sama dengan Belanda. Bangunan yang tersisa setelah pembakaran hanya sumur dua meter di sebelah rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah habis terbakar, rumah dipugar pada tahun 1981 dengan bentuk menyerupai aslinya dan difungsikan sebagai museum yang mengedukasi masyarakat mengenai sejarah perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda pada masa lalu.
Rumah ini berbentuk rumah panggung khas Aceh dengan atap daun rumbia dan tiang kayu ulin merah berkualitas tinggi sebanyak 65 buah. Hal ini membuat bangunan rumah begitu kokoh hingga lolos dari terjangan tsunami Aceh pada 2004 silam.
Daya Tarik Rumah Cut Nyak Dien
Rumah ini memiliki daya tarik dari segi bentuk arsitekturnya yang khas Aceh serta benda-benda yang ada di dalamnya. Berikut ini ulasannya.
1. Foto Perjuangan Rakyat Aceh
Di dalam rumah ini, tersimpan foto perjuangan rakyat Aceh yang berjajar di ruang lapang. Ruangan ini juga berfungsi sebagai ruangan untuk berunding bagi para pahlawan demi menyusun strategi melawan Belanda. Di sini juga terdapat foto wajah asli Cut Nyak Dhien ketika diasingkan di Sumedang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
2. Kamar Dayang-Dayang
Hal menarik di rumah ini adalah adanya kamar dayang-dayang yang ada di sisi depan rumah. Sedangkan kamar Cut Nyak Dhien justru diletakkan di belakang.
Pembangunan kamar Cut Nyak Dhien yang diletakkan di belakang ini bukanlah tanpa maksud, karena merupakan strategi perlawanan untuk mengecoh Belanda.
Jika sewaktu-waktu Belanda datang ke rumah ini, maka akan terlebih dahulu mendatangi kamar depan, sehingga Cut Nyak Dhien masih punya kesempatan dan waktu untuk meloloskan diri.
3. Koleksi Senjata Tradisional Aceh
Di ruangan selanjutnya terdapat koleksi senjata tradisional Aceh yang dipakai untuk perang oleh rakyat Aceh. Jumlahnya tidak hanya satu dan bentuknya pun beragam, sehingga mempercantik bagian dalam ruangan.
Rumah Cut Nyak Dien memiliki keunikan bentuk arsitektur dan menyimpan sejarah perjuangan rakyat Aceh di masa lalu. Tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk menjelajahi wisata sejarah ini. (IMA)
ADVERTISEMENT