Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terperangkap dalam Kemiskinan: Dinamika kehidupan Desa Tertinggal di Kalimantan
26 November 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari JERYKHO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemiskinan di Kalimantan Tengah merupakan fenomena kompleks yang menggambarkan kesenjangan struktural dan geografis yang ada di kalimantan tengah. Masih banyak desa-desa yang tertinggal di provinsi kalimantan tengah yang dimana tantangan ini mendasar seperti terbatasnya akses terhadap pendidikan, kurangnya infrastruktur ekonomi dan pembangunan, dan isolasi geografis yang membatasi peluang pengembangan masyarakat. Kondisi sosial ekonomi daerah ini diwarnai dengan kehidupan masyarakat yang rentan, dimana mayoritas penduduknya hidup dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, konflik pertanahan, degradasi lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam, dan marginalisasi sosial masyarakat adat merupakan faktor-faktor yang saling bergantung yang memperkuat siklus pengentasan kemiskinan. Kemiskinan di wilayah ini bukan sekedar permasalahan ekonomi namun juga merupakan perpaduan kompleks permasalahan sosial, budaya dan struktural yang dimana hal ini memerlukan pendekatan komprehensif dan berkelanjutan. Upaya pengentasan kemiskinan memerlukan pemahaman menyeluruh terhadap dinamika internal masyarakat dan intervensi komprehensif yang mempertimbangkan konteks masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa Tertinggal
Secara garis besar, kemiskinan di desa tertinggal dipicu oleh rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan akses pengembangan kapasitas masyarakat, yang dimana Mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan rendah, minimnya keterampilan produktif, dan terbatasnya jaringan sosial yang mendukung mobilitas ekonomi. Struktur sosial yang tradisional dan kurang responsif terhadap perubahan semakin mempersulit masyarakat untuk keluar dari perangkap kemiskinan.
Dari aspek ekonomi, ketergantungan pada sektor pertanian tradisional dengan produktivitas rendah menjadi akar permasalahan utama. Keterbatasan akses pasar yang, serta minimnya diversifikasi usaha mengakibatkan pendapatan masyarakat tetap berada pada level rendah. Sistem ekonomi yang tidak berkembang, minimnya investasi, dan sulitnya akses permodalan semakin memperburuk kondisi perekonomian desa. Faktor geografis dan infrastruktur turut memperparah kondisi kemiskinan. Wilayah terisolasi, aksesibilitas yang sulit, minimnya sarana transportasi, dan terbatasnya infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan komunikasi menjadi penghalang utama pengembangan potensi ekonomi lokal. Kondisi geografis yang sulit dan terpencil mengakibatkan tingginya biaya transaksi, sulitnya distribusi barang dan jasa, serta terisolasinya masyarakat dari pusat-pusat pembangunan dan pelayanan publik.
ADVERTISEMENT
Peran Pemerintah dalam Mengatasi Ketertinggalan Desa
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Perlu melakukan tindakan yang dimana dalam kasus tertentu 143 desa tertinggal tersebut memerlukan perhatian khusus dalam penanganan dan pembangunan. Dalam rangka mengatasi desa tertinggal pemerintah pemerintah dituntut perlu membuat sebuah program yang dimana berfokus pengatasan desa desa yang tertinggal saat ini sehingga dengan adanya hal tersebut dapat mengatasi desa desa tertinggal di kalimatan tengah yang terdiri dari 2 aspek:
ADVERTISEMENT
Peluang dan Tantangan Pengembangan Desa Tertinggal di Kalimantan Tengah
Peluang pengembangan desa tertinggal di Kalimantan Tengah terletak pada melimpahnya potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang dapat dioptimalkan. Kekayaan hasil hutan non-kayu, lahan pertanian yang luas, potensi ekowisata yang belum tereksploitasi, serta keanekaragaman produk kerajinan tradisional membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Hal ini didukung oleh berbagai program pemberdayaan dan kebijakan afirmatif dari pemerintah, termasuk alokasi dana desa yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Namun, upaya pengembangan desa tertinggal menghadapi tantangan kompleks yang saling berkaitan. Kendala struktural seperti keterbatasan infrastruktur, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan keterisolasian geografis masih menjadi hambatan utama. Permasalahan sosial-budaya seperti mindset tradisional yang sulit berubah, ketergantungan pada bantuan pemerintah, serta rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan turut mempersulit proses transformasi. Tantangan keberlanjutan juga muncul dari isu-isu seperti degradasi lingkungan, perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pertanian, dan migrasi penduduk usia produktif ke kota yang mengancam keberlangsungan program-program pembangunan jangka panjang.
ADVERTISEMENT