Konten dari Pengguna

Kobarkan Semangat Gotong-Royong, Bersama JNE Bangkitkan Indonesia

Johanes Bastanta Ginting
Hanya seorang ASN Biasa di Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara
22 Mei 2023 19:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Johanes Bastanta Ginting tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Logo 32 Tahun JNE (Sumber :recruitment.jnesub.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Logo 32 Tahun JNE (Sumber :recruitment.jnesub.co.id)
Alkisah di sebuah negeri fantasi, terdapat sebuah negeri yang sangat makmur dan sejahtera. Masyarakat hidup serba berkecukupan karena desa ini dipenuhi kekayaan alam dan keindahan alam luar biasa. Belum lagi para masyarakat yang terkenal ramah kepada para pelancong membuat desa ini begitu terkenal hingga seluruh pelosok negeri. Banyak wisatawan yang rela pergi jauh untuk bisa pergi ke desa ini. Adapun karena keindahan alam yang dimiliki dan banyaknya wisatawan yang selalu hadir setiap harinya membuat mayoritas penduduk negeri bekerja di sektor pariwisata. Sebagian masyarakat bekerja sebagai pengusaha rumah makan, sebagian lagi sebagai pemandu wisata, sebagian di penjualan jasa, sebagian bekerja sebagai pengrajin oleh-oleh. Ya, semua masyarakat mengantungkan hidupnya di sektor pariwasata tanpa terkecuali.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi suatu hari negeri ini dilanda musibah bencana penyakit yang tidak tahu menahu dari mana asalnya. Kehadiran penyakit ini membuat negeri yang tadinya ramai pengunjung dan wisatawan, tidak lagi dikunjungi. Hari lepas hari, minggu lepas minggu, bulan lepas bulan, bahkan hingga lewat satu tahun para wisatawan tidak lagi hadir. Ekonomi negeri menjadi sulit, para pengusaha banyak yang nyaris bangkrut, banyak penggangguran di negeri, para pengrajin tidak tau lagi harus kemana menjual hasil kerajinannya, bahkan aktivitas masyarakat juga ikut terbatas.
PRESDIR JNE Bapak M. Feriadi Soeprapto bersama para tokoh nasional pada Pesta Wirausaha Nasional 2023 (Sumber : www.jne.co.id)
Dampak Pandemi Covid-19 di Indonesia
Kisah fantasi diatas merupakan gambaran yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda negeri membuat aktivitas masyarakat terbatas, ekonomi menjadi lesu, bahkan sampai harus kehilangan orang tersayang. Menurut data yang dikemukakan Menteri Keungan Sri Mulyani sendiri dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sangat berat dan nyata. Dimana secara nominal perekonomian Indonesia kehilangan kesempatan menciptakan nilai tambah atau mengalami 'kerugian' kurang lebih sebesar Rp1.356 triliun. Perekonomian Indonesia 2020 mengalami kontraksi 2,1 persen, jauh lebih rendah dari target semula 5,3 persen. Bahkan dana APBN 2020 yang seharusnya digunakan untuk pembagunan dan pertumbuhan ekonomi harus digunakan untuk melindungi keselamatan jiwa rakyat dan perekonomian dari hantaman pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan bahwa 82,9% UMKM terpukul pandemi Covid-19. Hanya, 5,9% yang penjualannya positif selama krisis kesehatan saat ini. Sebelum ada pandemi, hampir seluruh UMKM dalam kondisi yang cukup baik. Bahkan, 63,9% dari UMKM yang terpukul corona, omzetnya turun lebih dari 30%. Hanya 3,8% yang omzetnya meningkat.
Hasil survey lainnya dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan produksi terhambat.
Pandemi Covid-19 mengubah Perilaku Konsumen dan Peta Kompetisi Bisnis yang perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha akibat adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan begitu, pelaku usaha termasuk UMKM perlu berinovasi dalam memasarkan produk dan jasa agar sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ilustrasi UMKM menuju Digitalisasi (Sumber: Pexels.com)
UMKM dan Digitalisasi
ADVERTISEMENT
Perekonomian Indonesia sendiri sangat bergantung pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM) pada tahun 2021, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau Rp8.573,89 triliun. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan mampu menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi di Indonesia. Sehingga perkembangan sektor UMKM menjadi hal yang sangat penting.
Menggerakkan perkembangan UMKM tidak hanya pada bantuan modal saja, akan tetapi menjadikan UMKM menjadi Go Digital menjadi hal penting di saat sekarang ini. Pandemi Covid—19 mengajarkan kita bahwa sistem penjualan online merupakan langkah yang harus diadaptasi oleh semua pelaku usaha UMKM. Para pelaku usaha UMKM dituntut untuk bisa mengenal penjualan berbasis internet. Adapun penjualan secara online memiliki dampak positif seperti pasar yang lebih besar, cara transaksi yang mudah, penghematan waktu hingga perputaran ekonomi yang lebih cepat dan mudah. Bagi pelanggan atau masyarakat sendiri dengan adanya sistem online, tentu membuat masyarakat lebih punya pilihan dalam memenuhi kebutuhan dan selera yang mereka butuhkan. Sistem penjualan online sendiri tidak memiliki batasan jarak dan waktu dalam setiap transaksinya. Bahkan masyarakat di pelosok negeri bisa menjual produk dan jasa mereka hingga seluruh Indonesia bahkan dunia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementrian Koperasi dan UKM Repuplik Indonesia telah menargetkan 30 juta UMKM di Indonesia bisa terdigitallisasi di tahun 2024. Sehingga program yang sudah berjalan dari tahun 2019 ini perlu realisasi sebanyak 6 juta UMKM Go Digital setiap tahunnya.
Hingga tahun 2021 jumlah UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital sudah mencapai mencapai 19% atau sekitar 12 juta UMKM. Jumlah ini relatif lebih besar jika dibanding tahun 2020 yang masih di angka 13% atau sekitar 8 juta UMKM. Tentu perlu adanya kolaborasi antar lembaga dalam mencapai target yang telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Pihak-pihak seperti perusahaan swasta, pelaku usaha UMKM, pemerintah baik tingkat pusat, provinsi hingga daerah dan masyarakat harus saling bekerja sama dalam membangun ekosistem UMKM yang Go Digital.
JNE berhasil mendapatkan penghargaan Gold Champion Indonesia WOW Brand 2023 untuk kategori Courier Service (Sumber : Instagram jne.solo)
Peran JNE dalam pembangunan UMKM
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya UMKM yang Go Digital juga memiliki banyak tantangan. Selain akses penjualan online, tentu hal yang tidak kalah penting adalah jasa transportasi atau mobilitas yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau biasa disebut JNE merupakan perusahaan yang logistik yang bergerak pada jasa pengiriman. Berdiri pada tanggal 26 November tahun 1990, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan/impor kiriman barang/dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia. Sebagai perusahaan yang sudah sangat lama berdiri yakni 32 tahun, JNE sudah banyak berkontribusi dalam perkembangan UMKM di Indonesia.
JNE telah lebih dari 3 tahun menginisiasi Go Digital Marketing. Tidak hanya webinar online, JNE juga pernah menyelenggarakan pelatihan design grafis yang lulusannya diminta untuk berkontribusi membantu para pelaku Umkm, program pendampingan dan tariff khusus pengiriman bagi pelaku UMKM untuk Go Online serta pengadaan Community Development di beberapa daerah. Tak hanya itu ternyata JNE melalui program CSR membentuk sebuah program yakni JNE Komunitas. Melalui program ini JNE seperti kompetisi bisnis indonesia bangun desa “melahirkan wirausaha muda” dan kelas inspirasi komunitas memberi (km). Ini merupakan bentuk komitmen JNE dalam membantu kebangkitan UMKM.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai disana melalui aplikasi MY JNE, akses pengiriman dan transaksi jual beli online antara konsumen dan produsen bisa lebih terjaga sampai ke tujuan. Kemudahan akses dan perkembangan perjalanan barang dapat didapat dengan mudah melalui aplikasi ini. Selain itu JNE melalui beberapa program yang ada seperti Roket Indonesia Diplomat, Super Speed (SS), YES (Yakin Esok Sampai), REG (Reguler), OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), JNE Trucking (JTR), International Service, Jesika, JNE Loyalty Card (JLC), PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara), JNE Online Payment (JOP) merupakan bentuk komitmen JNE untuk memudahkan para pelanggan setia JNE dan para pelaku UMKM.
Terbaru JNE melalui JNE Solo ingin memperkenalkan Solo Fulfillment Center. yaitu layanan fulfillment yang mencakup berbagai fasilitas bagi UMKM. Diantaranya adalah fasilitas pergudangan, warehouse management system 24 jam, packing hingga pengiriman produk. Melalui sinergitas JNE Bersama Pemerintah Daerah Solo juga menyelengarakan pameran yang berguna untuk para pelaku usaha UMKM di Kota Solo memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Komitmen dan Semangat Gotong-royong
Saat ini transaksi jual beli di masyarakat sudah sangat mudah, cukup membuka hp lalu mencari barang yang dibutuhkan maupun diinginkan melalui aplikasi belanja online menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Patform digital seperti Shoppe, Tokopedia, Lazada, Blibli dan lainnya sudah sangat mudah ditemui di hamper setiap ponsel masyarakat.
Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia dan sector UMKM sudah terdigitalisasi. Ini juga menjadi fakta bahwa masyarakat sudah berdaptasi pasca pandemic. Tentu hal ini menjadi momentum kebangkitan untuk meningkatkan peran UMKM di Indonesia. Bagaimana agar UMKM seluruhnya dapat Go Digital. Semua hal ini harus ditunjang dengan komitmen dan semangat gotong-royong.
Pemerintah harus bisa memberikan kebijakan dan regulasi yang mendukung digitalisasi UMKM dan kemudahan investasi bagi pihak swasta. Pihak swasta juga harus bisa meberikan akses yang mudah bagi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk mereka dan tidak lupa kemudahan transaksi pembelian bagi masyarakat. Para pelaku UMKM juga harus bisa belajar dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman agar produk dan jasa yang mereka tawarkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan tidak lupa menjaga kualitas produk. Terakhir masyarakat juga harus mau untuk selalu bertransaksi dan membelanjakan uaang mereka dengan begitu perputaran ekonomi dapat bertumbuh. Dengan semangat gotong royong kita bangkitkan UMKM, bangkitkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
#JNE32tahun, #JNEBangkitBersama #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.
Sumber :
https://www.dpr.go.id/
https://katadata.co.id/desysetyowati/berita/5ef5fa2686f71/survei-kic-mayoritas-umkm-terpukul-corona-ada-dua-strategi-bertahan
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/32967/t/Pemerintah+Sampaikan+Jumlah+Kerugian+Negara+Akibat+Pandemi+Dalam+Paripurna+DPR#:~:text=Dampak%20pandemi%20terhadap%20perekonomian%20sungguh,lebih%20sebesar%20Rp1.356%20triliun.
https://kemenkopukm.go.id/data-umkm
https://kemenkopukm.go.id/read/ri-kejar-30-juta-umkm-go-digital-hingga-2024
https://katadata.co.id/desysetyowati/berita/5ef5fa2686f71/survei-kic-mayoritas-umkm-terpukul-corona-ada-dua-strategi-bertahan
https://ekon.go.id/publikasi/detail/2939/dukungan-pemerintah-bagi-umkm-agar-pulih-di-masa-pandemi
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-balikpapan/baca-artikel/15677/Peran-Penting-UMKM-dalam-Ancaman-Isu-Resesi.html#:~:text=UMKM%20mampu%20menyerap%2097%20persen,serap%20tenaga%20kerja%20sangat%20besar.
https://www.jne.co.id