Konten dari Pengguna

Game Arcade Bisa Menjadi Alternatif Olahraga Bagi Gen Z

Jonathan Kevin Hermawan
Hanya seorang siswa SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo yang senang bermain Pump It Up dan menulis artikel
10 Mei 2024 17:07 WIB
·
waktu baca 21 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jonathan Kevin Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

(Jonathan Kevin Hermawan, Christiana Arum Charlita, S. Pd.)

Permainan digital, terutama video game, pasti pernah dimainkan oleh sebagian besar masyarakat sebagai sarana hiburan dan seru-seruan. Meskipun memiliki manfaat bagi perkembangan kognitif, tetapi sebagian besar masyarakat menganggap video game, terutama game komputer dan mobile saat ini, sebagai aktivitas yang membuat orang menjadi malas untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan luar, apalagi karena beberapa game tersebut telah masuk sebagai cabang E-Sport di Indonesia. Apalagi sebagian besar penggunanya adalah anak-anak, sehingga banyak yang meragukan bahwa video game dapat menghancurkan sikap moral mereka. Tapi tahukah kalian, bahwa tidak semua video game berdampak buruk. Banyak sekali masyarakat kita, terutama para remaja, yang sering pergi ke mal dan bermain berbagai permainan arcade di pusat permainan, seperti Timezone, dan salah satu game yang memiliki dampak positif adalah Pump It Up.
ADVERTISEMENT
Game “Pump It Up” adalah salah satu video game berjenis arcade yang dimainkan dengan menginjak 5 panel pad berwarna merah, kuning, dan biru, yang memiliki 4 panel arah diagonal dan 1 panel tengah, yang bisa dimainkan oleh satu pemain ataupun lebih di satu atau dua sisi pad. Game tersebut dimainkan dengan cara menginjak panel pada pad sesuai note arah yang muncul di layar dan juga dengan beat di lagu yang telah ditentukan. Awalnya, game ini diciptakan sebagai permainan simulasi tarian freestyle, dan dimainkan juga dengan melakukan tarian gaya bebas (freestyle) sesuai note yang ada. Namun seiring zaman, game ini berubah fokus menjadi permainan yang berpacu pada kecepatan note dan level permainan yang tinggi. Saat ini, game ini memiliki ratusan lagu dan ribuan chart atau pola notes yang bisa dimainkan, dengan level tertinggi yang dapat dimainkan pada saat ini adalah level 28.
ADVERTISEMENT
Permainan ini diciptakan di Korea Selatan pada September 1999, dan sampai tahun 2024, game ini memiliki lebih dari 20 versi (termasuk versi PSP dan PC pada tahun 2000-an), dengan versi terbaru Pump It Up Phoenix 2023 yang masih sering diupdate oleh developer Andamiro. Game ini telah menggapai popularitas di Indonesia sejak kehadirannya di 2001 dan telah memiliki banyak komunitas penggemar di dalam dan luar negeri, seperti Korea Selatan dan wilayah Amerika Latin. Bukan hanya karena sering ada di berbagai mal dan pusat permainan, tetapi juga karena keberadaan lagu-lagu terkenal yang ada di dalam game, biasanya bergenre K-Pop, sehingga menarik bagi masyarakat umum untuk mencobanya.
Selain itu, beredarnya video viral di media sosial yang menunjukkan kemampuan orang yang luar biasa dalam bermain game ini membuat banyak orang penasaran dan mencoba game ini. Ditambah adanya iklan dan film yang memuat game ini, serta para selebritas yang mencoba permainan ini di acara televisinya, membuat semakin banyak orang tertarik untuk memainkannya. Tidak jarang lagu-lagu dari game Pump It Up yang populer bahkan sampai ke luar komunitas pecinta game ini. Game ini juga beberapa kali dipajang sebagai pojok hiburan di berbagai acara, baik di dalam maupun di luar ruangan, yang bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan game ini.
ADVERTISEMENT
Namun sekalipun banyak diketahui orang, tidak sedikit orang yang masih belum menyadari manfaat yang bisa didapatkan dari permainan ini, salah satu faktornya adalah karena masyarakat Indonesia yang masih kurang mengetahui tentang game ini. Bahkan bagi beberapa orang, pusat permainan, tempat game ini berada, sering dianggap sebagai tempat bermain untuk anak-anak dan hiburan saja, bukan sebagai tempat pemain profesional. Sedangkan game mobile ataupun komputer, seperti Mobile Legends dan Valorant, sering digaung-gaungkan sebagai cabang E-Sport yang dapat menggantikan olahraga fisik, sekalipun hal tersebut juga menuai perdebatan.
Ajang kompetisi World Pump It Up Fetsival 2016, yang diadakan developer Andamiro di Bali
Padahal melihat tren masyarakat, terutama para remaja, yang sering berpergian ke mal ataupun game center setelah pandemi, game ini dapat menjadi peluang masyarakat untuk berolahraga dan berkeringat. Game ini bahkan menjadi motivasi bagi beberapa remaja untuk mulai berolahraga. Game ini tidak hanya memiliki manfaat jasmani, tetapi juga manfaat secara mental dan sosial. Dengan bermain game ini, pemain bukan hanya memiliki kesempatan untuk berolahraga di waktu luang, tetapi juga dapat melepaskan emosi dan kejenuhan yang ada setelah mengalami kesibukan yang padat. Bukan hanya dapat mengurangi stres dan meningkatkan fungsi otak, game semacam olahraga ini mampu meningkatkan kesehatan sosial, karena kita dapat bertemu dan bermain bersama dengan pemain lain.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kita dapat memanfaatkan game yang sering kita kenal ini sebagai salah satu alternatif olahraga? Dan apa saja dampak positif bermain Pump It Up bagi para remaja? Simaklah artikel berikut, karena siapa tahu dapat menjadi ide alternatif anda untuk berolahraga!

Manfaat Pump It Up Sebagai Alternatif Olahraga

Pump It Up tidak sekadar praktis bagi beberapa orang, terutama yang tinggal di perkotaan, karena letaknya yang berada di berbagai pusat perbelanjaan. Tetapi game ini juga memiliki banyak sekali manfaat, baik bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial. Berikut manfaat-manfaat yang bisa didapat dari bermain game Pump It Up.

1. Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Permainan ini dapat disamakan dengan olahraga yang bersifat ritmis dan/atau menggunakan kaki, seperti sprint dan senam aerobik. Apalagi pada game ini, dibutuhkan konsentrasi, pemahaman ritme, dan reaksi kaki yang cepat, yang berpengaruh pada banyaknya gerakan kaki yang dilakukan, serta pada kalori yang akan dikeluarkan dari satu sesi permainan. Kalori yang terbakar pun bisa mencapai 50 - 100 kalori per lagu pada saat bermain game ini.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, game ini bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jasmani, seperti menguatkan otot, tulang, dan persendian, melatih stamina, kekuatan dan daya tahan otot, serta jantung dan pernapasan. Bermain game ini secara rutin juga dapat membakar kalori, karena sifatnya yang sama dengan olahraga lain, yakni membuat kita berkeringat. Bahkan sudah ada yang dapat membuktikan manfaat ini.
Salah satnya adalah seorang pria Amerika Serikat, Sergio Gracia, yag dapat menurunkan berat badannya hingga 50 pon (atau sekitar 22,7 kg) setelah bermain game ini secara rutin dalam setahun, 3 sampai 4 kali seminggu bersama teman-teman barunya. Tentunya, ini juga disertai dengan asupan makanan yang tepat dan aktivitas fisik lain yang mendukung. Game ini juga tidak bisa mengganti olahraga fisik pada umumnya, karena tidak selalu berlari seperti jogging, sehingga disarankan melakukan olahraga lain yang mendukung.
Para pemain Pump It Up mencoba versi terbaru Pump It Up 20th Anniversary (XX) 2019 pada ajang ekspo IAAPA 2019

2. Berdampak Positif Bagi Kesehatan Mental

ADVERTISEMENT
Game ini juga dapat berdampak positif bagi kesehatan mental dan sosial, terutama bagi para remaja yang notabene banyak yang beraktivitas di dalam ruangan. Faktanya, menurut Alodokter, berolahraga sendiri memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan mental, seperti memperbaiki suasana hati, mengatasi stres, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon di dalam otak ketika kita berolahraga, seperti hormon endorfin dan dopamin.
Hormon endorfin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari ketika kita sedang bahagia dan pada saat kita beristirahat dengan cukup. Hormon inilah yang membuat kita menjadi lebih senang, nyaman, dan berenergi. Sedangkan hormon dopamin adalah hormon neurotransmitter yang membuat perasaan dan pikiran menjadi lebih bahagia.
Bersamaan dengan hormon serotonin yang mengatur suasana hati, olahraga dapat melepaskan hormon-hormon tersebut, sehingga setelah berolahraga, kita akan lebih bahagia dan bersemangat. Bahkan olahraga dikatakan dapat menjadi terapi alami bagi berbagai masalah mental, seperti masalah kecemasan dan depresi. Banyaknya lagu terkenal yang masuk di dalam game yang bisa dipilih sesuai selera, dan juga pencapaian yang didapat pada saat bermain, dapat turut membangkitkan rasa semangat dalam bermain.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi

Selain itu, kita dapat bertemu dengan para pemain lainnya dan bahkan bermain bersama. Misalnya, dengan bergabung di dalam komunitas Pump It Up yang ada dan bertemu dengan teman-teman baru kita yang dapat diajak bermain dan mengobrol bersama. Kita juga dapat mengikuti lomba atau kompetisi Pump It Up dan bertemu dengan pemain baru yang belum kita kenal sebelumnya, sambil bersaing demi mendapatkan kemenangan dan melakukan permainan yang seru dengan pemain-pemain lainnya. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri serta kemampuan bersosalisasi, sehingga kita bisa berinteraksi dengan lebih banyak orang secara positif dan saling membangun satu sama lain. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas dan karakter diri kita.

4. Menjadi Olahraga Praktis Bagi Orang Sibuk

Berdasarkan manfaat-manfaat yang sudah dijelaskan tadi, game Pump It Up dapat dijadikan olahraga alternatif. Nyatanya, bagi beberapa orang di perkotaan yang memiliki jam kerja yang padat dan tidak mempunyai waktu berolahraga secara pribadi di luar rumah, bermain game ini di mal adalah salah satu cara mereka menjaga kesehatan. Apalagi karena game Pump It Up banyak yang berada di game center di dalam mal, yang sering dikunjungi oleh sebagian anak-anak sekolah, mahasiswa, ataupun pekerja kantoran setelah penat seharian karena dekat dengan tempat belajar atau kerja mereka.
ADVERTISEMENT
Game ini juga menjadi sarana berolahraga bagi banyak anak muda di zaman sekarang, karena mereka dapat berolahraga dengan cara yang menyenangkan. Menurut Alodokter, intensitas yang diperlukan secara umum, terutama bagi usia 19-64 tahun, adalah 150 menit per minggu atau 30 menit per hari, yang setara dengan memainkan game ini sebanyak 15 kredit dengan 3 lagu per kredit setiap minggu. Intensitas ini tentunya dapat ditingkatkan bila sudah terbiasa atau mengejar target tertentu.

Manfaat Pump It Up Bagi Perkembangan Remaja

Remaja adalah kelompok usia yang mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam pertumbuhannya, remaja akan mengalami banyak sekali perubahan serta peningkatan dalam kemampuan di bakat dan minatnya. Mengingat tren remaja yang banyak pergi ke pusat permainan setelah pandemi, hal ini dapat dilatih dengan bermain Pump It Up. Berikut manfaat game Pump It Up bagi perkembangan remaja, khususnya remaja zaman sekarang.
ADVERTISEMENT

1. Melatih Kemampuan Motorik dan Kelincahan Remaja

Selain bagi kesehatan fisik, mental, dan sosial, game Pump It Up juga dapat memengaruhi kemampuan berolahraga bagi remaja. Game ini dapat melatih kemampuan motorik dan komponen keahlian kebugaran jasmani pada remaja. Pasalnya, game ini dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan, karena dibutuhkan sinkronisasi antara pergerakan tungkai dengan konsentrasi terhadap notes yang keluar di layar.
Dengan terlatihnya daya tahan, stamina, kelenturan, koordinasi otot, konsentrasi, keseimbangan, serta kecepatan reaksi, kelincahan tungkai pun dapat dilatih dan ditingkatkan melalui game ini. Apalagi remaja adalah kelompok usia yang kelincahannya dapat berkembang dengan maksimal, menurut Teori Hurlock. Ini sangat berguna dalam melatih bakat olahraga pada remaja ataupun meningkatkan kemampuan berolahraga di bidang tertentu.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan hal itu, game ini juga dapat melatih kemampuan kreativitas dalam mengolah gerakan. Game ini tidak hanya dapat dimainkan dengan memainkan level tinggi dengan gerakan yang cepat, tetapi juga freestyle, dimana kita dapat melakukank koreografi gaya bebas, bukan hanya sesuai notes pada lagu, tapi juga sesuai interpretasi kita terhadap chart dan lagu tersebut. Saat ini, pemain freestyle menggunakan chart berlevel rendah sebagai media freestyle, ataupun membuat chart-nya sendiri dengan fitur UCS (User Custom Stepchart).
Dengan mampu bermain freestyle pada game ini, kemampuan melakukan tarian modern dapat turut dikembangkan, sehingga pemain menjadi lebih fleksibel dalam melakukan berbagai tarian. Selain itu, pemain juga menjadi lebih kreatif dalam membuat koreografi, dan lagu yang ada dalam game ini dapat menjadi pilihan alternatif untuk melakukan freestyle di luar game Pump It Up.
ADVERTISEMENT

2. Melatih Penguasaan Ritme dan Musik

Game ini juga dapat melatih kepekaan, bukan hanya dalam visual-spasial, namun juga dalam penguasaan musik, terutama ritme. Sebuah penelitian dilakukan oleh mahasiswi ISI Yogyakarta pada beberapa pemain komunitas Pump It Up di Galeria Mall Yogyakarta di tahun 2018, dengan melihat kemampuan mereka pada level 14 ke atas, memberi tes bentuk ritmis sederhana, dan menyuruh mereka untuk membaca ritme dari chart pada lagu Canon D (BanYa) yang videonya sudah di-mirror, diberi BGA Off, dan dihilangkan suaranya. Hasilnya, para pemain tersebut lebih mudah mengingat tempo yang diberikan, karena mereka dituntut untuk mendengar musik dan memahami temponya sendiri dalam waktu singkat, sebagai efek bermain dengan level yang tinggi. Beberapa pemain Pump It Up saat ini bahkan menjadi komposer musik di game Pump It Up maupun di game serupa, seperti Jehezukiel dan Cashew (Peter Gabriel Agam).
ADVERTISEMENT

3. Bermanfaat bagi Perkembangan Anak

Game ini juga memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak-anak dan remaja. Bermain game bukan hanya bermanfaat dalam perkembangan fisik seperti koordinasi motorik, tetapi juga memiliki manfaat seperti meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, mendorong kemampuan baca, meningkatkan kecerdasan visual-spasial, dan mengajarkan tentang teknologi. Pump It Up dapat memberi hampir semua manfaat tersebut, karena para pemain dituntut tidak hanya membaca notes di layar dan melakukan gerakan dengan tangkas dan cepat, tetapi juga memiliki logika motorik untuk dapat menyesuaikan gerakan sesuai notes yang memiliki pola bermacam-macam. Game ini juga dapat mengenalkan remaja pada dunia digital, seperti dalam pembuatan akun ID dan pertandingan Online Matching.

4. Membuat Remaja Lebih Kompetitif

Dalam prosesnya pertumbuhannya menuju dewasa, remaja aktif mencari jati dirinya sendiri, salah satunya dengan bersaing terhadap teman sebayanya. Melalui game ini, remaja bisa bermain dengan temannya dan kemudian bisa saling bersaing untuk mendapat skor terbaik. Tentunya, hal ini dapat melatih sifat kompetitif dari para remaja agar terus mau bersaing dengan sehat, dan mendapatkan pengalaman yang terbaik. Apalagi bila game tersebut menjadi populer di suatu kelompok remaja, pasti persaingannya akan menjadi jauh lebih ketat. Karena hal ini jugalah, remaja juga dilatih untuk pantang menyerah dan bisa menghargai proses, karena banyak chart yang dapat dianggap sulit ketika berusaha menaikkan skill bermain, serta karena pencapaian terbaik di dalam game tidak bisa dicapai hanya dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Rifka (kanan), seorang pemain wanita Indonesia, yang sedang melawan EXC (kiri), stepchart manager Andamiro, di event Launching Pump It Up Phoenix Indonesia 2023 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat.

5. Motivasi Remaja untuk Mulai Berolahraga

Bagi beberapa remaja saat ini, game ini juga dapat menjadi motivasi untuk mulai berolahraga. Pasalnya, bukan hanya karena game ini praktis dan cocok dengan gaya hidup remaja yang senang pergi ke pusat perbelanjaan, apalagi bersama teman-temannya. Tetapi game ini juga memiliki pilihan lagu, gaya, dan variasi gerakan kaki yang banyak dan dapat menarik minat dan semangat para pemain. Bila dimainkan berulang kali, maka game ini dapat menjadi kesenangan yang pada akhirnya dapat menaikkan minat untuk bergerak lebih banyak dan melatih kekuatan mereka.
Sebuah studi dilakukan dengan menggunakan permainan serupa, yakni menggunakan tanda-tanda gerak di lantai sebagai sarana gerakan dan musik manual. Hasilnya, siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, menyebabkan mereka lebih lincah dan banyak dari mereka yang mampu menyelesaikan penilaian dengan nilai mencapai KKM. Ini menunjukkan bahwa gaya permainan dari Pump It Up yang musik yang menarik dan berbagai pilihan gerakan yang seru dapat menarik remaja untuk terus menerus memainkan game ini, dan lambat laun menjadi termotivasi untuk berolahraga demi bergerak lebih banyak.
ADVERTISEMENT

Tips Berolahraga dengan Bermain Pump It Up

Berdasarkan uraian di atas, manfaat bermain Pump It Up tidak bisa dirasakan dengan maksimal bila hanya dimainkan dengan cara yang kurang tepat, misalnya dengan bermain hanya di level yang sama terus menerus. Dalam menjadikan game ini sebagai sarana berolahraga, tentunya ada hal yang harus diperhatikan. Berikut 10 tips yang dapat anda lakukan pada saat bermain Pump It Up untuk berolahraga!

1. Bermain dari Level Rendah

Terutama bagi para pemula, jangan terburu-buru naik level pada saat awal bermain. Agar bisa bermain dengan baik, awali permainanmu dengan level rendah, seperti level 1 sampai 4 hingga kamu bisa memahami level tersebut. Lalu, secara perlahan, naikkan levelmu sambil kamu memahami game tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Konsisten dalam Melakukan Latihan

Bila sudah memahami suatu level, teruslah mencoba untuk menaikkan level setinggi mungkin, sehingga manfaat yang didapatkan bisa semakin besar. Kamu juga dapat mencoba chart tipe Double, dimana kamu bisa bermain 2 pad dalam waktu yang bersamaan. Semakin banyak dan intensif latihannya, skill dapat semakin meningkat dan manfaat yang didapat juga semakin besar. Bila perlu, aturlah jadwal yang konsisten, misalnya setiap akhir pekan, untuk berlatih dan bermain Pump It Up.

3. Latihan di Rumah

Sekalipun bermain Pump It Up pada dasarnya hanyalah melihat notes di layar dan bergerak di panel yang sesuai, bukan berarti tidak perlu berlatih bahkan dari jauh-jauh hari. Apalagi bagi yang memiliki jadwal yang sangat padat atau pusat permainannya jauh dari rumah, pasti akan jarang bermain. Dengan demikian, kamu perlu memahami chart atau level yang akan kamu mainkan sehingga hasilnya lebih maksimal.
ADVERTISEMENT
Agar kamu lebih siap dalam bermain suatu level atau lagu pada saat bermain di mesin, ada baiknya kamu melihat video Youtube terkait chart yang kamu ingin mainkan. Bila perlu, kamu juga bisa menggerakkan kaki di lantai seolah-olah kamu bermain chart tersebut. Bila kamu memiliki aplikasi simulator Pump It Up, seperti StepPrime untuk komputer/PC atau Fivesteps untuk Android, dengan paket lagu yang kamu ingin mainkan nantinya, kamu bisa memainkannya sebagai latihan dalam membaca chart tersebut.

4. Atur Target dan Budget

Sama halnya dengan berolahraga pada umumnya, dalam bermain Pump It Up, menentukan target atau tujuan bermain, seperti mengejar poin untuk mendapatkan title atau meningkatkan skill bermain, sangat penting agar tetap termotivasi saat bermain. Tapi jangan lupa, kamu juga bisa saja gagal dalam mencapai target, misalnya karena gagal menyelesaikan suatu stage atau gagal mencapai grade yang diperlukan. Mengantisipasi hal tersebut, kita juga sangat perlu mengatur list lagu yang akan dimainkan serta mengatur budget yang diperlukan, sehingga kita tidak bermain secara berlebihan.
ADVERTISEMENT

5. Lakukan Pemanasan

Sama seperti berbagai olahraga lainnya, kamu juga tidak sebaiknya memulai sesi permainan dengan level tinggi. Sebelum kamu bermain, lakukanlah stretching sehingga badan menjadi lebih lentur dan lebih siap untuk bermain. Kamu tidak disarankan melakukan pemanasan dengan berlari ketika menuju ke game center, karena hal itu dapat menghabiskan stamina yang seharusnya dipakai saat bermain.
Setelah itu, mulailah pemanasan pada 1-2 lagu dengan 3-4 level lebih rendah dari yang kamu sering mainkan atau yang ingin kamu capai. Bila anda sudah bisa bermain chart Double (bermain dua pad di saat yang bersamaan), akan lebih bagus lagi bila kamu melakukan pemanasan menggunakan chart Double. Dengan melakukan pemanasan, kita tidak hanya mempersiapkan otot kita dan mencegah cidera, namun kita juga dapat meningkatkan stamina kita, sehingga kita lebih bersemangat ketika bermain. Jangan lupa melakukan pendinginan setelah selesai bermain.
ADVERTISEMENT

6. Bawalah Peralatan yang Dibutuhkan

Dalam bermain, kamu tidak bisa hanya memasukkan kredit dan sekadar bermain, karena pada kenyataannya, kita pasti akan berkeringat dan haus setelah bermain beberapa lagu. Untuk menghemat waktu dan biaya, maka selain membawa kartu saldo dan kartu ID, kamu juga perlu membawa barang penting, seperti air putih, sepatu/alas kaki, dan handuk. Kamu juga bisa membawa barang lain seperti sarung tangan dan snack bila merasa perlu.

7. Cobalah Bermain tanpa Pegangan

Bila sudah merasa bosan bermain di level tinggi, cobalah ulangi levelmu yang terdahulu tetapi tanpa memegang bar atau pegangan (no bar). Ternyata menurut penelitian, berlari di treadmill tanpa memegang pegangan dapat membakar kalori hingga 2 kali lipat. Hal yang sama juga berlaku untuk Pump It Up, karena sifatnya yang lebih banyak berlari seperti jogging atau sprint.
ADVERTISEMENT
Tetapi dalam melakukan hal itu, kita harus tetap menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Bila kamu belum terbiasa atau pad dalam keadaan kurang baik (misalnya terlalu licin), kamu bisa saja kehilangan keseimbangan dan mengalami cidera yang dapat menghambat permainanmu. Bila merasa belum yakin untuk bermain secara no bar di level tersebut atau takut bila terjadi cidera, kamu tetap bisa menggunakan pegangan atau bar yang ada.

8. Latihan Bersama Teman

Terkadang, ketika kamu ingin mengejar target dalam berolahraga, atau dalam hal ini bermain, kamu bisa kehilangan motivasi seiring waktu, atau malah lupa akan tujuan dan target latihanmu. Bermain dan latihan bersama teman, baik itu yang selevel ataupun yang bukan, dapat meningkatkan motivasi kamu dalam bermain. Dengan demikian, sesi permainan bisa menjadi lebih bersemangat dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Teman bermain juga dapat menolong kamu, baik bila ada kendala dan kesulitan pada saat permainan, ataupun dalam mengingatkan kamu agar tetap mengingat tujuan latihan. Anda juga bisa dapat bermain bersama dengan teman, misalnya bermain berdua dalam bentuk battle ataupun bermain bersama-sama dengan chart Co-Op (bermain dengan 2-5 orang di dua pad secara bersamaan, dengan setiap pemain bermain bagiannya sesuai warna yang ditentukan). Dengan demikian, kamu juga dapat mengenal lebih banyak fitur yang ada di game ini.

9. Ingat Waktu, Hindari Kelelahan

Sekalipun Pump It Up bisa dijadikan sarana berolahraga, namun permainan tersebut tetap memiliki efek yang sama dengan video game. Seringkali kita ingin bermain lagi dan lagi karena kita merasa tidak ingin berhenti bermain, ataupun karena kita harus mengulangi sebuah lagu atau level yang sama terus menerus demi mencapai target. Hal ini membuat waktu kita terbuang lebih banyak, dan kita juga akan merasa terlalu capai, yang bisa menjadi hal yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah kelelahan berat akibat bermain terlalu banyak, jangan terlalu memaksakan diri untuk bermain melebihi kemampuan tubuhmu. Setelah menyelesaikan satu kredit permainan, lebih baik beristirahat beberapa menit hingga anda merasa siap, sambil melakukan stretching ataupun menarik napas berulang kali. Setelah seharian melakukan sesi permainan, sangat disarankan untuk beristirahat minimal 2 sampai 3 hari hingga sesi berikutnya, sehingga tubuh dapat kembali menyesuaikan.

10. Atur Pola Makan

Bila tujuan untuk bermain Pump It Up adalah untuk diet, membakar lemak di tubuh, ataupun menurunkan berat badan, hal yang tak boleh dilupakan adalah menjaga pola makan. Pola makan sehat yang disarankan adalah pola makan yang rendah lemak, garam, dan gula, dan tinggi dalam lemak jenuh, serat, protein, dan kandungan vitamin. Contohnya adalah makan lebih banyak sayur dan buah, serta minum banyak air putih. Membatasi makanan kemasan dan makanan cepat saji yang kurang sehat juga adalah hal yang penting.
ADVERTISEMENT
Makanlah secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, apalagi game ini dapat membakar banyak kalori. Jangan makan terlalu kenyang sebelum berolahraga, karena selain dapat menimbulkan rasa mual, kamu juga akan kehilangan motivasi untuk bermain atau berolahraga. Untuk mencegah kram dan pusing setelah berolahraga, dr. Sophia Hage, SpKO menyarankan untuk menunggu paling tidak 1 sampai 2 jam di antara setelah makan dan sebelum berolahraga.
Model 3D orang yang sedang bermain Pump It Up.
Ternyata game Pump It Up memiliki banyak sekali manfaat dalam segala aspek, terutama bagi para remaja. Selain berguna bagi kebugaran tubuh serta kesehatan pernapasan dan jantung, game ini juga bermanfaat bagi kesehatan mental dan sosial. Permainan ini juga dapat melatih koordinasi tubuh, keseimbangan otak kiri dan kanan, kemampuan dan bakat, serta dapat menjadi motivasi remaja untuk mulai berolahraga dan bergerak.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, game ini dapat menjadi alternatif berolahraga di tengah kesibukan yang padat, dan menjadi salah satu permainan elektronik yang lebih banyak berdampak positif. Game ini juga dapat menjadi cara remaja untuk melawan rasa malas gerak, apalagi usia remaja adalah usia yang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, sehingga perlu banyak bergerak untuk mengoptimalkan pertumbuhan serta kemampuan bakat dan minatnya. Meskipun demikian, kita lebih baik bermain game ini secukupnya dan semampunya, sehingga kita tidak menjadi kecanduan dan menghabiskan uang dan waktu lebih banyak daripada yang seharusnya.
Jadi sekarang kita mengerti bahwa game Pump It Up dapat dijadikan alternatif olahraga. Semoga artikel ini dapat menjadi motivasi kalian untuk mulai bergerak dan berolahraga dengan bermain game Pump It Up. Bagi para pemain Pump It Up yang masih bermain di level rendah, saya ajak untuk terus berlatih dan meningkatkan level serta skill bermain kalian, sehingga kalian akan lebih mengalami manfaat dari game ini.
ADVERTISEMENT

DAFTAR PUSTAKA

ADVERTISEMENT