Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNNES Segorogunung Sulap Minyak Jelantah jadi Lilin Aromaterapi

Josephine Gita Nawan Duhita
Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang
27 Januari 2025 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Josephine Gita Nawan Duhita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa UNNES GIAT 10 bersama Ibu-ibu PKK RW 01 Desa Segorogunung setelah Praktik Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi menggunakan Minyak Jelantah pada Jumat (10/01/2025). Foto: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UNNES GIAT 10 bersama Ibu-ibu PKK RW 01 Desa Segorogunung setelah Praktik Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi menggunakan Minyak Jelantah pada Jumat (10/01/2025). Foto: dokumen pribadi
Segorogunung, (10/01/2025) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 10 melaksanakan kegiatan Praktik Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi menggunakan Minyak Jelantah kepada ibu-ibu PKK RW 01 Desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendorong warga Desa Segorogunung khususnya ibu-ibu PKK RW 01 Desa Segorogunung agar aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti upaya menjaga lingkungan hidup, sesuai dengan nilai gotong royong dalam sila kedua dan kelima.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berlangsung di rumah ketua PKK RT 01 bersama ibu-ibu PKK yang saat itu juga sedang melaksanakan pertemuan rutin setiap bulan dan dipandu oleh tiga mahasiswa UNNES yaitu Michelle Thalia Sihotang mahasiswa UNNES Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Josephine Gita Nawan Duhita mahasiswa UNNES Fakultas Bahasa Dan Seni, dan Damas Pasuryan Muhammad mahasiswa UNNES Fakultas Teknik, sebagai perwakilan dari tim KKN UNNES Desa Segorogunung. Pembuatan lilin aromaterapi ini disambut antusias oleh ibu-ibu PKK. Mereka tampak penasaran dan bersemangat untuk segera praktik membuat lilin aromaterapi.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja UNNES GIAT 10 Desa Segorogunung yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam upaya menjaga lingkungan hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila terkhususnya perempuan. Pada kegiatan ini mahasiswa UNNES sebagai tutor dalam praktik membuat lilin aromaterapi.
ADVERTISEMENT
Awalnya minyak jelantah yang sudah tidak dipakai direndam dengan arang selama 24 jam, gunanya untuk menghilangkan bau tidak sedap dari minyak. Setelah itu, minyak jelantah disaring untuk menghilangkan sisa-sisa makanan. Minyak yang sudah disaring kemudian direbus hingga mendidih, kemudian ditambahkan bubuk asam stearat (stearic acid) dengan perbandingan 1:1. Setelah dirasa sudah cukup matang, lalu ditambahkan pewarna dan pewangi. Para mahasiswa menggunakan pewarna dari krayon yang digerus, serta minyak esensial dengan wangi mint dan sereh. Api dimatikan ketika minyak sudah panas, kemudian didiamkan selama satu menit. Sembari menunggu minyak yang didiamkan, siapkan sumbu lilin ke wadah. Kemudian minyak dipindahkan ke wadah yang akan digunakan sebagai wadah lilin. Lilin didiamkan hingga mengeras dan lilin siap digunakan.
ADVERTISEMENT
“Ternyata minyak bekas menggoreng ikan asin yang biasanya dibuang bisa menjadi lilin aromaterapi yang bisa menenangkan pikiran, ya,” ujar salah satu ibu-ibu PKK dari sudut ruangan.
Ibu-ibu PKK sangat penasaran dengan lilin yang sudah jadi dan sudah dinyalakan sehingga mereka sangat antusias untuk memegang dan menghirup wangi lilinnya. Kegiatan diakhiri dengan bagi-bagi lilin dan bubuk asam stearat untuk beberapa ibu PKK yang beruntung, serta foto bersama.