Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia, Akankah Pandemi Segera Berakhir?
21 Desember 2020 17:25 WIB
Tulisan dari Julianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahapan pertama vaksin COVID-19 yang bermerek Sinovac sudah sampai di Indonesia pada Minggu, 6 Desember 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis telah tiba di Indonesia dan masih ada 1,8 juta dosis lagi yang belum terkirim.
ADVERTISEMENT
Kemudian sebanyak 45 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk bahan baku curah, akan dikirim melalui dua gelombang. Pada gelombang pertama sebanyak 15 juta dosis dan gelombang kedua sebanyak 30 juta dosis. Vaksin ini akan di pergunakan untuk pembuatan vaksin COVID-19.
Sesuai rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) menyatakan bahwa, apabila ketersediaan vaksin terbatas di tahap awal maka akan diprioritaskan kepada kelompok yang beresiko, kelompok yang dimaksud yaitu tenaga kesehatan beserta tenaga pendukung yang bekerja di fasilitas kesehatan.
Vaksin tahapan awal yang berjumlah 1,2 juta dosis akan prioritaskan bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung yang berkontribusi di bidang kesehatan, kemudian pada tahapan awal ini vaksin akan diberikan kepada petugas medis di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
Seperti perkataan Menteri kesehatan dr. Terawan Agus Putranto pada Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI menyatakan bahwa, tahap pertama Vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kerja kesehatan di Jawa dan Bali. Untuk tahap berikutnya akan diberikan kepada tenaga kesehatan di luar Jawa dan Bali.
Angka kasus COVID-19 yang semakin melonjak di Jawa dan Bali, bersama dengan jumlah penduduk yang tinggi. Vaksinasi akan dilakukan kepada para petugas medis di kedua wilayah tersebut lebih dahulu, kemudian 1,8 juta dosis akan diberikan kepada tenaga medis di provinsi lainnya.
Kemasan vaksin dalam bentuk single dose vial dan diberikan sebanyak 2 dosis per oranng dengan jarak interval 14 hari. Vaksin yang berjumlah 1,2juta dosis akan diberikan kepada 600 ribu orang. Target vaksin ini di tujukan kepada tenaga medis yang melayani di rumah sakit, Puskemas, fasilitas layanan kesehatab TNI dan Polri di wilayah Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
Pemerintah memberikan target dalam menangani Vaksinasi yang akan disediakan sebanyak 67% atau 107 juta penduduk dari jumlah penduduk sebesar 160 juta penduduk dengan jarak usia 18-59 tahun. Maka di perlukannya 246 juta dosis terhitung dari kebutuhan.
Pemerintah memberikan dua skema dalam melakukan vaksinasi COVID-19, dua skema tersebut adalah skema program pemerintah dan skema program mandiri. Terhitung dari target pemerintah dalam melakukan vaksinasi memiliki target imunisasi sebanyak 107 juta penduduk, 75 juta penduduk di targetkan untuk skema mandiri sedangkan 32 juta penduduk untuk skema program pemerintah.
Menteri kesehatan dr. Terawan Agus Putranto menegaskan dalam Rapat Kerja komisi IX DPR RI bahwa, proses pendataan akan dilaksanakan secara terintegrasi melalui “Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19” yang dikoordinasikan melalui Kementerian komunikasi dan informatika. Data yang dikumpulkan sudah termasuk secara eksplikasi by name by address.
ADVERTISEMENT
Saat proses Vaksinasi akan adanya perkiraan wastage rate sebesar 15% mencakup dua skema, skema program pemerintah dan skema program mandiri. Wastage rate dapat diartikan sebagai vaksin yang sudah tidak terpakai,vaksin yang rusak, vaksin yang hilang, dan juga dimanfaatkan sebagai stok pengaman apabila ada kemungkinan jumlahnya kurang, adanya kebutuhan darurat vaksin dan relokasi antar daerah.
Banyak data yang mendasari proses Vaksinasi dan tentu banyak juga permasalahan terkait pro dan kontra dalam menanggapi program pemerintah, dalam menanggapi dua skema antara skema program pemerintah dan skema program mandiri, terlebih lagi akan terjadinya lonjakan peminat vaksin yang sangat besar. Walaupun dalam program yang di jelaskan bahwa vaksin akan segera tersedia dalam jumlah yang banyak, kecil kemungkinan ada indikasi kurangya pemerataan dalam pemberian vaksin setiap daerah, dibutuhkan tim pengawas untuk memantau setiap pengiriman vaksin tersebut agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan dan tentunya harus melakukan survei terhadap setiap penduduk yang berada di suatu wilayah, agar program Vaksinasi berjalan sesuai dengan data tanpa adanya kekurangan jumlah.
ADVERTISEMENT