Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Audit Internal dalam Memperkuat Pengendalian Internal Perusahaan
10 Oktober 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Jurika Sundari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meskipun terdengar sederhana, tapi peran ini jauh lebih rumit dan sangat krusial dari yang dibayangkan. Mengapa demikian? Mari kita bedah lebih dalam.
Apa Itu Pengendalian Internal?
Pengendalian internal adalah "jaring pengaman" perusahaan. George E. Bennett mendefinisikan pengendalian internal sebagai sebuah koordinasi antara sistem akuntansi dan prosedur kerja di dalam perusahaan. Tujuannya? Agar setiap karyawan, sambil menjalankan tugasnya sendiri, juga secara tidak langsung mengawasi pekerjaan rekan kerjanya, terutama pada hal-hal yang rentan terhadap kecurangan. Ini mirip seperti saling mengunci dalam permainan sepak bola, di mana setiap pemain harus peka terhadap posisi pemain lain untuk mencegah gol dari lawan.
Di sisi lain, COSO (Committee of Sponsoring Organization) memberikan definisi yang lebih strategis. Pengendalian internal menurut COSO adalah proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan semua karyawan dalam memastikan tercapainya tiga tujuan utama:
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, pengendalian internal adalah tentang memastikan bahwa perusahaan berjalan sesuai rencana, pelaporannya akurat, dan tidak melanggar aturan.
Mengapa Pengendalian Internal Itu Penting?
Bayangkan sebuah perusahaan besar tanpa sistem pengendalian yang baik. Seperti rumah tanpa pintu yang terkunci, di mana setiap orang bisa keluar masuk sesuka hati tanpa ada yang mengawasi. Hal ini tentu berbahaya, baik untuk keamanan aset maupun untuk keberlanjutan perusahaan itu sendiri, karena setiap keputusan manajerial setaktis apapun pasti ada risiko yang harus di uji.
Menurut Ramlie R. Mertawidjaja, dalam sebuah perusahaan besar, akuntabilitas dalam pengendalian internal sering diserahkan pada seorang controller. Controller ini adalah orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang semua prinsip akuntansi, industri perusahaan, dan manajemen. Mereka bertanggung jawab memastikan bahwa setiap proses berjalan sesuai prosedur audit dan tidak ada celah bagi kecurangan.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam perusahaan kecil, tantangannya lebih besar. Dengan jumlah karyawan yang terbatas, seringkali sulit untuk memisahkan tanggung jawab secara optimal. Di sinilah Ramlie R. Mertawidjaja menekankan bahwa peran manajemen menjadi sangat krusial. Manajemen harus memberikan pengawasan yang lebih ketat dan intensif untuk memastikan bahwa setiap proses berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian internal. Dengan pengawasan yang lebih dekat, potensi kesalahan atau kecurangan dapat dideteksi lebih cepat, meskipun sumber daya manusia terbatas.
Prinsip Pengendalian Internal yang Efektif
Pengendalian internal tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya prinsip-prinsip dasar yang harus dijadikan acuan. Di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
Audit Internal Sebagai Pengawas Utama
Setelah pengendalian internal dirancang dan diterapkan, audit internal menjadi lini pertahanan ketiga yang mengawasi keseluruhan proses ini setelah pihak manajemen dan penilai. Mereka adalah "mata" independen yang memeriksa apakah pengendalian internal berjalan dengan baik dan apakah ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk kecurangan atau kesalahan.
Sebagai pengawas, auditor internal tidak hanya memastikan bahwa sistem pengendalian bekerja sesuai rencana, tetapi juga memberikan masukan tentang bagaimana sistem tersebut bisa ditingkatkan. Peran mereka sangat penting dalam menjaga integritas dan keberlanjutan perusahaan.
Pentingnya Audit Internal dalam Manajemen Risiko
Audit internal bukan hanya soal memeriksa laporan keuangan . Mereka juga memegang peran penting dalam manajemen risiko. Perusahaan yang memiliki audit internal yang kuat akan lebih siap menghadapi risiko audit , baik risiko bawaan, kontrol, maupun deteksi. Mereka membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi sejak dini, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan preventif, walaupun tidak jarang juga sampai kepada tindakan detektif dan korektif sesuai dengan risiko yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Peran ini juga menjadi semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya ekspektasi regulasi. Audit internal yang efektif dapat menjadi senjata utama perusahaan dalam mempertahankan kepercayaan stakeholder dan memastikan operasional perusahaan berjalan sesuai koridor hukum dan etika.
Kesimpulan
Pengendalian internal adalah fondasi yang kokoh bagi perusahaan untuk menjaga integritas dan stabilitasnya. Melalui sistem pengendalian yang kuat, perusahaan dapat meminimalisir risiko dan menjaga agar seluruh operasional berjalan sesuai rencana. Namun, untuk memastikan pengendalian internal ini berjalan efektif, audit internal berperan sebagai pengawas yang independen dan objektif.
Pada akhirnya, keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya dilihat dari keuntungannya saja, tetapi juga dari bagaimana ia menjaga integritas dan transparansi dalam setiap proses bisnisnya.