Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arky Gilang Wahab Ubah Sampah Jadi Rupiah Dengan Budi Daya Maggot
6 Desember 2022 21:54 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 15 Desember 2022 21:50 WIB
Tulisan dari Mamacalf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jam menunjukan pukul dua belas siang, sebagian peserta gathering sudah mengantri di barisan prasmanan, pelayan catering pun sibuk menyanting nasi beserta lauk pauk ke piring untuk selanjutnya dibagikan. Tak jauh dari tempat saya berdiri ada meja khusus meletakkan piring kotor, pemandangan itu membuat hati saya bergejolak, masalahnya banyak nasi dan lauk tersisa di piring kotor tersebut. Seharusnya tiap orang sudah paham dengan kapasitas perutnya, tidak perlu lapar mata hingga menyisakan makanan.
ADVERTISEMENT
Ujung-ujungnya makanan sisa menjadi sampah dan bermuara ke TPA otomatis menambah produksi sampah makanan yang menghasilkan karbondioksida hingga metana, lagi lagi sampah makanan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.
Sampah dan kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita semua sebagai penghuni bumi. Dibeberapa daerah sudah mulai menjalankan pengelolaan sampah dengan baik sebut Benowo mengelola sampah menjadi energi listrik. Pekalongan pun sudah berhasil merubah sampah menjadi gas untuk konsumsi rumah tangga. Semua ini tak lepas dari kaum muda yang peduli dengan lingkungan dibantu pemerintah lokal dan pihak swasta. Semangat pemuda yang berani berinovasi, serta mau berkontribusi dalam memecahkan masalah lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan sosial patut di beri apresiasi.
ADVERTISEMENT
Cerita Pemuda Inspiratif dari Kabupaten Banyumas
Desa Banjaranyar menjadi jauh dari nyaman dan asri sejak masalah sampah melanda. Bahkan desa ini masuk dalamkategori darurat sampah. Bagaimana tidak, sampah menggunung di beberapa sudut desa bau tidak sedap muncul dan mengganggu aktivitas warga.
Arky Gilang Wahab terpanggil sebagai pemuda generasi penerus, kepeduliannya terhadap lingkungan Desa Banjaranyar di Kabupaten Banyumas tempat tinggalnya begitu besar. Berawal dari kondisi Desa yang memprihatinkan karena sampah terus menumpuk, juga tidak ada sistem pengelolaan sampah yang baik. Padahal setiap hari sampah terus bertambah, bayangkan 5000 rumah tangga dan instansi menghasilkan sampah organik.
Munculah gagasan Arky membuat program konversi limbah organik untuk menciptakan ketahanan pangan. Pemuda bertitel Sarjana Teknik jurusan Geodesi jebolan ITB ini melihat peluang besar dari penjualan pupuk kompos di Banyumas yang tinggi. Pertama Arky memilih mengolah sampah menjadi pupuk kompos dengan cara sampah organik diolah menggunakan metode composting. Namun cara ini ternyata tidak berjalan karena kendala tempat dan waktu. Jumlah sampah yang besar membutuhkan lahan yang luas juga untuk proses pengomposan dan membutuhkan waktu 1 hingga 3 bulan untuk menjadi kompos dengan catatan proses pengomposan dilakukan dengan benar.
ADVERTISEMENT
Arky dan Budi Daya Maggot
Di Desa Banjaranyar tempat tinggal Arky banyak warga yang menjalani profesi sebagai pembudidaya maggot. Pangsa pasar yang mulai ramai dan harga yang lumayan membuat bisnismaggot menjanjikan. Arky pun mepelajari seluk beluk budi daya maggot, dari sanalah Ia berhasil mendapatkan solusi permasalahan sampah yang dialami desanya. Degan bantuan maggot larva Black Soldier Fly, sampah berhasil di urai dalam waktu yang relatif cepat dan tidak memerlukan lahan yang luas.
Maggot adalah larva, bahasa awamnya belatung mungkin sebagian dari kita akan geli atau bergidik dengar kata belatung tapi maggot adalah larva lalat hitam, sering disebut Black Soldier Fly (BFS) dalam bahasa latin Hermetia illucens, jadi berbeda dengan larva lalat biasa maupun lalat hijau.
ADVERTISEMENT
Mengapa maggot? Larva lalat BSF merupakan hewan yang memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya. Hali ini membuat Black Shoulder Fly tidak membawa penyakit. Lalat BSF dewasa meletakkan telur-telurnya di celah-celah atau pada permukaan atau di sekitar materi yang membusuk seperti sampah organik dan kompos lalu akan menetas dalam 4-5 hari.
Lalu larva akan dengan rakus memakan bahan organik tadi sehingga sampah terurai hanya dalam waktu 1 hari.
Yang dilakukan Arky pertama adalah mengumpulkan sampah organik dari masyarakat dan instansi untuk diolah menjadi bubur sampah sebagai makanan maggot. Nantinya jika sudah siap panen maggot akan dipanen dan dibagi dua, bagian pertama akan dijual ke petani ikan selebihnya dikeringkan untuk dijadikan pakan ternak. Magoot juga mengubah dan memproses bubur sampah menjadi pupuk organik yang juga bernilai jual. Pemakaian pupuk organik tentunya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
Mengubah Sampah menjadi Rupiah
Berkat budi daya maggot Arky berhasil memproses kurang lebih lima ton sampah setiap harinya. Tersisa sampah yang tidak dapat terurai sekitar 30% yang kemudian berakhir di TPA. Program konversi sampah organik ini juga berhasil membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar. Baik di bidang pengolahan bubur sampah maupun penjualan maggot. Pakan ternak yang terbuat dari maggot jauh lebih murah dan lebih banyak kandungan proteinnya daripada pelet dan pupuk kimia. Usaha pakan ternak dan ikan terus dikembangkan Arky sebagai alternatif mata pencaharian warga.
Program Konversi Limbah Organik untuk Ketahanan Pangan yang di gagas Arky membuahkan hasil. Peternak ikan dapat menekan biaya pakan ternak dengan adanya pakan organik berasal dari maggot dengan begitu laba yang didapat bisa lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Untuk para petani, menggunakan pupuk organik juga membantu menekan biaya operasional sehingga keuntungan bisa meningkat.
Pahlawan Lingkungan dari Banyumas
Atas upayanya mengatasi masalah sampah di Kabupaten Banyumas serta mengangkat perekonomian Desa dengan memenjalankan program konversi limbah organik untuk menciptakan ketahanan pangan. Secara tidak langsung Arky juga menjaga kelestarian lingkungan. Arky Gilang Wahab mendapat Apresiasi “Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU)” Indonesia Awards pada tahun 2021, Sebagai sosok muda inspiratif di bidang Lingkungan. Semoga dengan semangat yang disebarkan Arky bisa menginspirasi lebih banyak pemuda pemudi yang melestarikan lingkungan dengan ide dan inovasi mereka untuk Indonesia lebih baik.
Astra mengajak seluruh anak bangsa untuk semangat bergerak dan tumbuh bersama melalui inovasi. Dengan Adanya Apresiasi ini diharap lebih banyak lagi muda mudi yang berambisi memajukan dan menciptakan bangsa yang lebih baik. Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok.
ADVERTISEMENT