Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Senayan Sepi: Rapatnya Ditunda, Dramanya Jalan Terus
22 Agustus 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Juwanda Yusuf Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di sebuah gedung megah bernama Senayan, para wakil rakyat kita kembali menampilkan aksi panggung yang tak kalah seru dari sinetron ala Indonesia. Bayangkan, di tengah derasnya hujan protes dari rakyat, mereka memutuskan untuk menunda rapat paripurna karena... tadaaa... tidak kuorum! Yup, kursi-kursi kosong lebih banyak daripada yang diisi manusia.
ADVERTISEMENT
Seperti dalam cerita fiksi yang plotnya suka-suka penulis, kali ini malah sepi pemain. Dari 86 wakil yang hadir, sisanya entah ke mana. Mungkin ada yang lagi asyik berjemur di belakang rumah, ada juga yang sibuk binge-watching Youtube, atau mungkin ada yang ngumpet di kamar, merenung sambil menatap langit-langit. Kalau sudah begini, semua rencana besar jadi terasa kayak angan-angan belaka, mirip fatamorgana di tengah gurun.
Mungkin mereka terinspirasi oleh teori eksistensialisme yang mengatakan bahwa kadang-kadang dalam pencarian kita, kita tidak selalu menemukan jawaban atau mencapai tujuan yang jelas, tetapi justru menemukan makna dalam perjalanan itu sendiri. Atau, mungkin mereka terinspirasi oleh Schopenhauer, yang mengajarkan bahwa dunia ini hanyalah kehendak dan representasi, di mana rapat paripurna yang tertunda ini hanyalah cerminan dari kehendak yang tersembunyi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di luar gedung, rakyat berkumpul dengan semangat yang membara. Terinspirasi oleh ajaran-ajaran tentang keadilan dan kebenaran, mereka menuntut perubahan dengan tekad yang tak tergoyahkan, siap memperjuangkan hak-hak mereka dengan penuh keberanian.
Rakyat kini semakin cerdik dalam menghadapi situasi yang semakin kompleks. Di tengah derasnya arus informasi, mereka tak hanya berteriak di jalan, tapi juga berbagi pengetahuan. Grup-grup diskusi mulai ramai dengan saluran siaga bantuan hukum, panduan keamanan digital, dan langkah-langkah praktis saat aksi di lapangan. Kesadaran akan pentingnya menjaga diri dan sesama semakin kuat, dengan pesan-pesan solidaritas yang terus bergema.
Rencana mengesahkan RUU Pilkada akhirnya ditunda. Padahal, sudah ada setumpuk rencana yang disusun dengan penuh semangat, namun ternyata semangat itu tak cukup untuk menarik semua pemain ke panggung. Batal deh acaranya, seperti pengumuman konser yang tiba-tiba diundur tanpa kepastian.
ADVERTISEMENT
Drama di Senayan memang penuh kejutan, bahkan lebih seru dari serial favorit Anda. Kita tunggu saja, apakah episode berikutnya akan mengakhiri cerita ini dengan manis, atau justru akan semakin membuat kita semua tersenyum getir, menyadari bahwa dalam permainan ini, kita semua hanyalah penonton yang terus berharap pada akhir yang bahagia.