Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
General Motors Rebut Posisi Teratas dari Toyota Terkait Penjualan Mobil di AS
5 Januari 2023 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, saham GM naik 2,7 persen pada perdagangan Rabu (4/1) sore menjadi USD 34,75. Kenaikan tersebut dipicu oleh pembukuan kenaikan penjualan di tahun 2022 sebesar 2,5 persen menjadi 2.274.088 unit, sedikit lebih tinggi dari Toyota yang hanya mencapai 2.108.458 unit.
Kekurangan inventaris yang berasal dari melonjaknya biaya material dan krisis chip yang terus-menerus kian menghambat produksi di berbagai merek produsen yang kemudian membuat harga mobil dan truk tetap tinggi. Adapun merek-merek dari Asia merupakan yang paling terpukul atas peristiwa ini.
"Toyota masih termasuk yang paling ketat dalam hal inventaris," kata ekonom senior Cox Automotive, Charlie Chesbrough.
Pada November lalu, produsen asal Jepang tersebut memangkas target produksi setahun penuh. Berdasarkan laporan Reuters, data pada Rabu (4/1) menunjukkan penjualan SUV yang merupakan segmen utamanya, turun 8,6 persen pada 2022.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikian, para eksekutif Toyota mengatakan bahwa ada beberapa tanda positif yang muncul, dan tingkat penumpukan inventaris lambat tapi stabil.
"Kami optimis tingkat persediaan kami akan terus meningkat pada kuartal pertama dan untuk sisa tahun ini," ujar Andrew Gillel, Wakil Presiden Senior Operasi Otomotif Toyota.
Selain Toyota, merek lain seperti Hyundai Motor America, Kia Motors America, Mazda North American Operations dan American Honda, secara keseluruhan juga mencatatkan penurunan penjualan pada Rabu (4/1).
Menurut konsultan industri Cox Automotive, di seluruh industri, penjualan mobil AS tahun lalu diperkirakan sekitar 13,9 juta unit, turun 8 persen dari 2021 dan 20 persen dari tahun puncaknya di 2016.
Beberapa analis khawatir dengan kenaikan harga yang dimaksudkan untuk melawan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan berdampak pada penjualan kendaraan baru pada tahun 2023. Menurut eksekutif Toyota, David Christ, keterjangkauan adalah masalah yang sangat nyata.
ADVERTISEMENT
Pembuat mobil perlu mulai memberi insentif kepada pembeli, sebuah tren yang terhenti selama pandemi, kata pasar otomotif TrueCar.