Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Harga Telur di Prancis Melonjak Imbas Naiknya Biaya Pakan hingga Ada Flu Burung
6 Oktober 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga telur ini juga disinyalir akibat adanya wabah flu burung terburuk di benua biru tersebut yang menyebabkan perusahaan makanan memutuskan untuk menurunkan produksi atau mengubah resepnya.
Flu burung tidak hanya menimpa Uni Eropa, tetapi juga Amerika Serikat yang kemudian menjadi krisis flu burung terburuk sepanjang tahun ini. Akibatnya, puluhan juta unggas harus dimusnahkan di tiap wilayahnya.
Diberitakan Reuters, menurut kelompok industri Prancis CNPO, produksi telur dunia mencapai angka 1.500 miliar pada tahun 2021, diperkirakan akan turun untuk pertama kalinya dalam sejarah menyusul penurunan yang terjadi di AS sebesar 4,6 persen, Uni Eropa 3 persen serta 8 persen di Prancis.
"Kami berada dalam situasi yang belum pernah terlihat sebelumnya. Dalam krisis sebelumnya kami beralih ke impor, terutama dari Amerika Serikat, tetapi tahun ini situasinya buruk di mana-mana," kata wakil ketua CNPO Loic Coulombel.
ADVERTISEMENT
Menurut Coulombel, beberapa perusahaan bahkan sudah mulai mengubah resep atau menghentikan produksi untuk menyesuaikan diri terhadap kenaikan harga yang terjadi.
"Anda membutuhkan banyak telur untuk membuat kue atau pasta telur," lanjutnya.
Harga telur di supermarket Prancis telah meningkat sekitar 15-20 persen sejak awal tahun, merujuk pada undang-undang yang meregulasi harga supermarket ke biaya pakan ternak produsen.
Tetapi harga telur industri di pasar spot Prancis, yang juga terkait dengan penawaran dan permintaan, diperdagangkan pada 2,2 euro (USD 2,2) per kilogram pada Rabu silam. Harga ini merupakan dua kali lipat harga pada awal tahun serta 65 persen di atas rata-rata harga mereka, kata Coulombel.
Mereka kemungkinan akan melampaui rekor 2,3 euro/kg sebelum akhir 2022 karena meningkatnya permintaan pada akhir tahun, lanjutnya.
ADVERTISEMENT