Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tencent Tambah Kepemilikan Saham di Perusahaan Pembuat Game Assassin's Creed
8 September 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Tencent terhadap Ubisoft disinyalir dari statusnya sebagai perusahaan game terbesar di dunia yang mampu meraih pendapatan di kala pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang melambat, termasuk 16,25 persen pembelian game "Elder Ring" dari pengembang asal Jepang, FromSoftware.
Kesepakatan terbaru tersebut menjadikan Tencent-Ubisoft sebagai pemegang saham tunggal terbesar sebesar 11 persen dan dapat meningkat lagi hingga 17 persen. Hal tersebut meningkatkan nilai waralaba pembuat game "Assassin's Creed" tersebut sebesar USD 10 miliar atau setara 80 euro per saham.
Langkah ini menutup kesulitan Ubisoft selama empat tahun belakangan yang dirundung banyak masalah, seperti penundaan perilisan game baru dan tuduhan pelecehan seksual yang mengharuskan adanya perombakan manajemen. Harga saham perusahaan turun pada waktu itu dari 100 euro menjadi kurang dari 40 euro pada Selasa (6/9).
ADVERTISEMENT
"Transaksi ini memperkuat kemampuan kami untuk menciptakan nilai yang kuat di tahun-tahun mendatang," ujar Chief Executive Officer Ubisoft Yves Guillemot, dikutip dari Reuters, Kamis (8/9).
Transaksi tersebut juga membuat Tencent menjadi bagian dari perjanjian pemegang saham dengan keluarga pendiri Ubisoft, Guillemot. Pakta tersebut melibatkan akuisisi Tencent atas 49,9 persen dari Guillemot Brothers Limited dengan 5 persen hak suara, kata Ubisoft dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam waktu setempat.
"Secara keseluruhan, Tencent bertaruh bahwa Ubisoft dapat meningkatkan eksekusinya dan membuka nilai dalam katalog kekayaan intelektual (IP), pasangan ini dapat membuat game seluler baru berdasarkan IP itu dan mereka dapat membawa judul Ubisoft yang ada ke China setelah peraturan iklim membaik,” kata Matthew Kanterman, Direktur Penelitian di Ball Metaverse Research Partners.
ADVERTISEMENT