Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Perbedaan Qurban dan Aqiqah serta Hikmah Mengamalkannya
23 April 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat dari berbagai aspek. Meskipun sama-sama menyembelih hewan, dalil tentang kedua amalan tersebut maupun waktu pelaksanaanya cukup berbeda.
ADVERTISEMENT
Bahkan cara pembagian daging hewan qurban dan aqiqah juga memiliki perbedaan. Agar dapat memahami keduanya, simaklah penjelasan perbedaan qurban dan aqiqah pada artikel ini.
Selain itu, akan diungkap manfaat dan hikmah yang didapat umat muslim bagi yang mampu menjalankannya.
Perbedaan Qurban dan Aqiqah
Perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat dari pengertian kedua amalan tersebut. Menyadur buku Fiqih Aqidah yang diterbitkan Niaga Swadaya, qurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam setiap tanggal 10 Zulhijjah.
Sementara aqiqah merupakan penyembelihan hewan kambing atau domba yang dilakukan oleh orang tua ketika anak lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran tersebut.
Selain berdasarkan pengertian, perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat dari aspek berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Dalil dan Hukum
Menurut buku Taudhilah Adillah 6-Penjelasan tentang Dalil-Dalil Muamalah oleh KH. M Syafi’i Hadzami, hukum qurban dan aqiqah adalah sunnah muakkad bagi orang-orang yang mampu melakukannya.
Bedanya, aqiqah dilakukan satu kali seumur hidup, sedangkan qurban dianjurkan setiap tahun bagi yang mampu. Pada hakikatnya, kedua amalan ini merupakan bentuk syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Dalil yang menjadi dasar amalan tersebut, yaitu:
a. Dalil Qurban
Dalil qurban didasarkan pada Al Quran surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya, “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (Sebagai ibadah dan mendekatkan diri pada Allah).”
Anjuran qurban juga disyiarkan Rasulullah SAW dalam berbagai hadis. Salah satunya tertuang pada hadis riwayat Muslim, dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Jika kalian telah melihat hilal bulan Zulhijjah, hendaknya seorang di antara kalian berkurban, dan melakukan manasik dengan memotong rambut dan kuku.”
b. Dalil aqiqah
Salah satu anjuran aqiqah adalah hadis riwayat Salman bin Amir Adh-Dabi, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bagi seorang anak ada akikahnya, maka tumpahkanlah atas darah (sembelih hewan) dan hilangkanlah atasnya kotoran dan najis.” (HR. Al-Khamsah)
2. Hewan yang digunakan
Perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat dari hewan yang digunakan. Mengutip buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, hewan untuk qurban dan aqiqah tidak boleh cacat dan harus sempurna.
Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Barra bin Azib, bahwa Rasulullah bersabda, “Ada empat macam binatang yang tidak sah dijadikan qurban, yakni buta matanya, sakit, pincang, dan kurus yang tidak berlemak lagi.” (HR. Ahmad, dan dinilai sahih oleh Tirmizi)
ADVERTISEMENT
Namun, ketentuan hewan yang digunakan untuk qurban dan aqiqah memiliki perbedaan. Berikut penjelasannya.
a. Ketentuan Hewan Kurban
Hewan yang digunakan untuk qurban adalah unta, sapi atau kerbau, dan kambing atau domba. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu:
b. Ketentuan Hewan Aqiqah
Sementara hewan yang digunakan untuk aqiqah adalah kambing maupun domba. Itu berdasarkan riwayat Aisyah pada hadis Ahmad dan Tirmidzi, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Bayi laki-laki diaqiqahkan dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan dengan satu kambing.”
Selain ketentuan di atas, ada beberapa ketentuan lain yang harus dipenuhi, yaitu:
3. Waktu Penyembelihan
Perbedaan qurban dan aqiqah dapat dilihat dari waktu penyembelihan hewan. Berikut penjelasannya dirangkum dari buku Fiqih karya Hasbiyallah.
a. Penyembelihan hewan qurban
Waktu penyembelihan hewan qurban adalah setelah hari raya Idul Adha atau 10 Zulhijjah sampai dengan sebelum terbenamnya matahari tanggal 13 Zulhijjah.
ADVERTISEMENT
Dalil yang menjelaskan ketentuan tersebut adalah hadis dari Imam Bukhari, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menyembelih hewan qurban sebelum salat (hari raya Idul Adha) maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barang siapa menyembelih qurban setelah salat dan dua khutbahnya, sesungguhnya ia telah menyempurnakan ibadah dan menjalani aturan Islam.”
Pada riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Semua hari tasyrik (tanggal 11 sampai 13 Zulhijjah) adalah waktu menyembelih qurban.”
b. Penyembelihan hewan aqiqah
Waktu yang disyariatkan untuk penyembelihan aqiqah adalah hari ketujuh setelah kelahiran anak. Jika pada hari tersebut belum bisa terlaksana, penyembelihan hewan aqiqah dapat dilakukan kapan saja sebelum anak akil balig.
Ketentuan tersebut sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Samurah, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak yang baru lahir itu terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh kelahirannya, ia dicukur dan diberi sebuah nama.”
ADVERTISEMENT
4. Pembagian Daging Hewan
Perbedaan lainnya, yakni dalam hal pembagian daging hewan yang disembelih. Mengutip laman baznas.go.id, pembagian daging hewan qurban wajib dibagikan untuk kaum muslimin yang fakir dan miskin.
Ulama berpendapat 1/3 daging hewan qurban adalah untuk keluarga dan orang yang berkurban, 1/3 lagi untuk fakir dan miskin, dan sisanya untuk disimpan. Selain itu, daging hewan qurban dibagikan dalam keadaan mentah.
Sementara pembagian daging hewan aqiqah dibagikan dalam bentuk olahan yang telah matang atau dimasak. Dapat dibagikan pada kerabat, tetangga, saudara, atau yang lebih penting yakni orang-orang yang membutuhkan seperti fakir dan miskin.
Hikmah Qurban dan Aqiqah
Selain sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT, amalan qurban dan aqiqah dapat memberikan manfaat dan hikmah bagi umat Islam .
ADVERTISEMENT
Hikmah Amalan Qurban
Menyadur buku Fiqih yang disusun oleh Hasbiyallah, hikmah amalan qurban yaitu:
Hikmah Amalan Aqiqah
Menyadur buku Mukjizat Doa & Air Mata Ibu karya Ahmad Sudirman Abbas, hikmah dari aqiqah adalah:
(IPT)