Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mencegah Usus Buntu pada Dewasa dan Anak-anak
7 Februari 2022 20:30 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 17 Februari 2022 11:52 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara mencegah usus buntu bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat maupun memenuhi konsumsi makanan bergizi seimbang. Umumnya, usus buntu terbagi menjadi dua tipe, yakni radang usus buntu akut dan radang usus buntu kronis.
ADVERTISEMENT
Melansir laman rspelabuhan.com, usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis atau umbai cacing. Penyakit ini dapat menyerang individu di berbagai kelompok usia.
Akan tetapi, jenis gangguan pencernaan ini sering ditemui pada anak-anak hingga remaja berusia 10 hingga 20 tahun. Penyakit usus buntu diketahui kerap dialami oleh laki-laki dibanding perempuan.
Dalam laman Healthline, Nancy Moyer menyebutkan bahwa apabila tak segera ditangani, usus buntu akan pecah. Jika hal tersebut terjadi, bakteri di dalamnya akan terlepas ke area perut dan menimbulkan infeksi serius. Risiko terburuk lain yang akan dirasakan penderita, yakni rasa sakit yang luar biasa dan sulit untuk diobati.
Gejala Awal Radang Usus Buntu
Dalam buku Hukum Kesehatan tentang ‘Hukum Malapraktik Tenaga Medis' Jilid 2 oleh Sutan Remy Sjahdeini, secara umum gejala awal radang usus buntu berupa rasa nyeri di sekitar pusar. Seiring waktu, rasa nyeri tersebut akan semakin terasa apabila tak segera ditangani.
ADVERTISEMENT
Selain rasa nyeri, gejala usus buntu dapat ditandai dengan diare atau konstipasi, demam, mual, dan muntah, hingga gejala ringan seperti perut kembung. Gejala usus buntu yang terjadi pada setiap individu berbeda satu sama lain karena tergantung pada usia dan posisi usus buntu yang diderita.
Cara mencegah usus buntu pun dibutuhkan untuk meminimalkan penyakit yang satu ini. Sedangkan, cara mengobati usus buntu dapat dilakukan dengan pengobatan alami hingga tindakan medis.
Umumnya, penderita usus buntu akan melakukan prosedur operasi yang disebut appendectomy. Tujuannya untuk mengangkat apendiks yang terinfeksi atau meradang.
Cara Mencegah Terjadinya Usus Buntu
Cara mencegah terjadinya usus buntu dapat dilakukan dengan beberapa kebiasaan. Mulai dari menerapkan hidup sehat hingga memenuhi konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
ADVERTISEMENT
Pola makan tak teratur hingga konsumsi makanan pedas berlebih bisa meningkatkan risiko masalah pada pencernaan, termasuk usus buntu. Makanan pedas maupun makanan tak sehat lainnya diketahui dapat menimbulkan slow transit constipation, yaitu kondisi pencernaan yang tak berjalan cepat dan serat yang dikonsumsi terasa menyumbat usus.
Menurut buku Antibiotik Alami untuk Mengatasi Aneka Penyakit oleh Prapti Utami, terdapat cara mencegah usus buntu secara alami yang dapat diterapkan. Selain menyantap makanan kaya serat dan bergizi seimbang, usus buntu dapat dicegah dengan mengonsumsi herbal bandotan.
Utami menyebutkan bahwa bandotan secara ilmiah mengandung zat anti-inflamasi yang dapat mengatasi gejala usus buntu seperti diare, demam, disentri, dan berbagai gejala lainnya.
Akan tetapi, konsumsi tanaman bernama latin Chromolaena odorata ini tak boleh sembarangan. Sebab, jika dikonsumsi secara berlebih justru akan menimbulkan efek berbahaya.
ADVERTISEMENT
Adapun cara mengonsumsinya, yakni dengan merebus 30 gram akar bandotan yang telah dibersihkan ke dalam 600 mililiter air. Rebus hingga tersisa separuh air rebusan. Setelah itu, saring air rebusan dan minum selagi hangat. Untuk memperoleh efek optimal, konsumsi setidaknya dua kali dalam sehari.
Selain cara alami di atas, terdapat cara mencegah usus buntu tanpa operasi. Menurut sumber yang sama, cara mencegah penyakit usus buntu ini harus didasarkan pada tingkat keparahan yang dialami. Artinya, mengatasi usus buntu tanpa operasi dapat dilakukan bagi penderita dengan tingkat keparahan ringan.
Penderita usus buntu ringan dapat mengonsumsi antibiotik sesuai dengan tipe kuman yang menginfeksi usus buntu. Dengan kata lain, obat antibiotik yang dikonsumsi harus sesuai dengan petunjuk dokter.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, apabila cara ini tidak memberikan efek apa pun dan justru memperparah kondisi kesehatan, langkah terakhir yang dapat dilakukan yakni tindakan operasi.
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak
Sebuah penelitian di Amerika mencatat bahwa sebanyak 85 persen anak berusia di bawah 10 tahun gemar menyantap makanan siap saji. Kebiasaan mengonsumsi makanan instan itu tak diimbangi dengan asupan nutrisi dan serat yang cukup.
Akibatnya, angka penderita usus buntu meningkat sebanyak 50 persen. Untuk mengatasinya, para psikolog rumah sakit anak di Amerika Serikat melakukan terapi variasi sayuran pada anak sejak dini guna membiasakan indra perasa mereka.
Adapun gejala gangguan pencernaan pada anak hampir sama dengan yang terjadi pada umumnya. Anak akan merasakan nyeri di sekitar pusar dan akan menderita sakit yang lebih parah saat bergerak hingga bernapas.
ADVERTISEMENT
Jika hal tersebut terjadi, segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Pada kondisi tertentu, para dokter menyarankan agar dilakukan tindakan operasi pada anak .
Mengingat penyakit ini dapat menyebabkan risiko lebih parah jika tak segera ditangani. Tentunya, tindakan penanganan usus buntu didasarkan pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak.
Cara Mencegah Radang Usus Buntu
Mengutip Mayo Clinic, radang usus buntu merupakan peradangan pada umbai cacing yang disebabkan oleh ampas kotoran yang tidak tercerna dengan baik. Kondisi tersebut menyebabkan umbai cacing menyempit hingga pada akhirnya terinfeksi oleh kuman.
Adapun cara mencegah penyakit radang usus buntu di antaranya:
ADVERTISEMENT
Itulah cara mencegah usus buntu yang perlu diperhatikan dengan saksama. Dengan demikian, kesehatan usus kamu akan tetap terjaga.
(ANM)