Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cara Mengirim Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal dalam Islam
17 Maret 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, seorang muslim bisa mengirimkan doa untuk keluarga, kerabat, dan lainnya yang sudah tiada di dunia. Bagi umat muslim yang ingin mendoakan orang yang telah tiada, ketahuilah cara mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal dalam Islam.
ADVERTISEMENT
Mengutip Berdoa bagi Arwah, 23 Februari 2022, dalam situs stfsp.ac.id, adalah kebutuhan mendasar manusia untuk mengenang saudara-saudara, orang tua atau leluhurnya yang sudah meninggal.
Di setiap kebudayaan dan suku, entah di Timur maupun Barat, dan pada beberapa agama pun ada kebiasaan ini. Orang tetap merasakan adanya hubungan antara orang yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Begitu juga pada agama Islam, doa untuk seseorang yang meninggal dunia bertujuan agar Allah memudahkan jalannya menuju alam akhirat.
Cara Mengirim Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal
Mendoakan orang yang sudah tiada, khususnya bagi seorang anak adalah salah satu bukti berbakti kepada kedua orang tua mereka. Karena, doa anak adalah satu dari tiga amalan yang tidak terputus bagi orang yang sudah meninggal .
ADVERTISEMENT
Berikut adalah cara mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal dalam Islam:
1. Berwudhu
Hal pertama yang bisa dilakukan sebelum berdoa adalah berwudhu terlebih dahulu. Sama halnya saat sebelum sholat dan membaca Al-Qur'an, sebelum berdoa pun dianjurkan untuk berwudhu dahulu untuk menghilangkan hadas besar maupun kecil.
2. Bertawasul
Kemudian setelah berwudhu, gunakan pakaian yang sopan. Lalu, selanjutnya bertawasul kepada Nabi Muhammad saw dengan cara yaitu memanjatkan sholawat serta doa keselamatan kepada Rasullullah. Lalu berikutnya, baca Surat Al-fatihah.
Bisa juga dengan membaca bacaan berikut:
بسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلَّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang kami hormati Nabi Muhammad saw, segenap keluarganya, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah Swt dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…"
ADVERTISEMENT
Pembaca juga bisa bertawasul kembali kepada para nabi dan rasul, tabi'in, sahabat nabi, syuhada, para wali dan orang-orang salih serta Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Kemudian baca Surat Al-fatihah. Bacaanya bisa sebagai berikut:
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَالعُلَمَاءِ وَالمُصَنَّفِينَ وَجَمِيعِ المَلائِكَةِ المُقَرَّبِينَ خُصُوصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ القَادِرِ الجَيْلانِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ .. الفاتحة
Artinya: "Kemudian di hadapan saudara-saudaranya di kalangan para nabi, rasul, wali, syuhada, shaleh, sahabat, pengikut, ulama, penyusun, dan semuanya.Kepada para malaikat yang dekat dengannya, khususnya junjungan kita Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani, semoga Alhamdulillah.. Al-Fatihah."
Selanjutnya, setelah bertawasul kepada nabi dan para sahabatnya, pembaca bisa bertawasul kepada para ahli kubur, bapak dan ibu, nenek dan kakek, hingga kepada guru. Kemudian, khususkan kepada si mayit dengan membaca Surat Al-fatihah. Bacaannya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ثُمَّ إِلَى جَمِيعِ أَهْلِ القُبُورِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا أَبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوصًا
Artinya: "Kemudian kepada seluruh penghuni alam kubur, baik laki-laki maupun perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, dari timur sampai barat bumi, daratan dan lautannya, khususnya ucapan untuk bapak kami, ibu kami, kakek kami. , nenek kami, syekh kami, syekh kami, dan kepada mereka yang berkumpul di sini karena dia, khususnya … (sebutkan nama si mayit atau arwah yang meninggal) ... ( الْفَاتِحَة )
3. Membaca Al Fatihah
Setelah membaca bacaan bertawasul dan membaca tahlil di atas, pembaca bisa melanjutkan dengan membaca Surat Al-fatihah . Baca dengan baik dan benar dan tidak perlu terlalu terburu-buru.
ADVERTISEMENT
4. Membaca Surat Yasin dan Doanya.
Setelah membaca Al-fatihah, mengirim doa kepada orang yang sudah meninggal bisa dilanjutkan dengan membaca surat Yasin. Untuk melengkapi pembaca doa ini, setelah baca Yasin bisa diteruskan dengan membaca doa setelah membaca Yasin. Berikut adalah doanya:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْئِ أَعْطَيْتَنَا اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ في كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيِ وَمِنْ شَرِّكُلْ ذِي شَرِّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اللَّهُمَّ جَمَّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقَّقْنَا بِالتَّقْوَى وَالإسْتِقَامَةِ, وَأَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَأَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَإِخْوَانِنَا فِي الدِّيْنِ وَأَصْحَابِنَا وَلِمَنْ أَحَبَّنَافِيكَ وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ. وَصَلَّ اللَّهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابِعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنَا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
ADVERTISEMENT
الرَّاحِمِينَ
"Allahuma inna nastahfidzuka wa nastaudiuka adyanana wa'anfusana wa'ahlana wa'auladana wa kulla syai'in athoitana. Allahummaj alna wa iyyahum fi kanafika wa amanika wa'iyazika min kulli syaithonimmarid wa jabbarin 'anid wazi 'ainin wazi baghyin wa min kulli dzii syarrin innaka 'ala kulli syai'in qodir."
"Allahumma jammilna bil'afiyati wa salamati wa haqqiqna bittaqwa wal istiqomah wa'aizna min mujibatin nadamah innaka sami'ud du'a'. allahumaghfirlana waliwalidina wa'awladana wa'masyayikhina wa'ikhwanina fiddini wa ashabina waliman ahabbana fiika waliman ahsana ilaina wal mukminina wal mukminat wal muslimina wal muslimati ya robbal 'alamin."
"Wa sholli allahumma 'ala 'abdika wa rasulika sayyidina wa maulana muhammadin wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam, warzuqna kamal al mutabi'ati lahu dhohiron wa bathinan fi 'afiyatin wa salamatin birohmatika ya arhamar rohimina."
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ya Allah, kami memohon perlindungan kepada-Mu dan mempercayakan kepada-Mu agama kami, jiwa kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta kami, dan segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikan kami dan mereka Semoga aku menjagamu dan terlindungi dari segala hal.
"Setan yang memberontak, zalim, keras kepala, bermata jahat, pelanggar, dan berpikiran jahat, Sesungguhnya kamu mampu melakukan segala hal. Ya Allah, berilah kami kesehatan dan keselamatan, berilah kami ketakwaan dan kejujuran, serta lindungi kami dari sebab-sebab penyesalan."
"Ya Allah, ampunilah kami, orang tua kami, anak-anak kami, syekh kami, saudara-saudara seiman kami, para sahabat kami, orang-orang yang mencintaimu, orang-orang yang berbuat baik kepada kami, dan orang-orang yang beriman."
"Ya Tuhan semesta alam. Ya Allah, berkahilah hamba-Mu dan utusan-Mu, tuan kami dan tuan kami Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya, dan berilah kami kesempurnaan dalam mengikutinya lahir dan batin. Aku aman dan sehat dengan rahmatmu, ya Yang Maha Penyayang lagi Maha Penyayang."
ADVERTISEMENT
Itulah cara mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal dalam Islam. Adapun mendoakan orang yang meninggal, ziarah kubur, tradisi tahlil, peringatan maulid Nabi, tawassul sendiri merupakan tradisi keIslaman yang ada di Indonesia. Dalam ajaran Islam Nahdlatul Ulama hal. Ini biasa dilakukan.
Nahdlatul Ulama sangat antusias terhadap tradisi mendoakan orang meninggal baik dengan cara tahlil, ngaji, rokat, dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mengirimkan pahala bagi orang yang sudah meninggal dunia. Amal ibadah untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Caranya yaitu dengan berdoa seperti yang telah disebutkan di atas caranya, dan juga dengan cara bertawasul, tahlilan, dan sedekah yang bertujuan sampainya balasan atau pahala dari Allah Swt kepada orang yang telah meninggal. Imam Al-Nawawi dalam Al-Adzkar pernah mengatakan bahwa para ulama bersepakat tentang doa yang dibacakan kepada orang yang sudah meninggal ini.
ADVERTISEMENT
Bila seseorang membacakan doa kepada orang yang sudah meninggal, maka pahala dan manfaatnya bisa sampai kepada mereka. Pendapat dari Imam Al-Nawawi diperkuat dengan ayat dalam Al-Quran, yaitu ada di surat Al-Hasyr ayat 10, yang artinya adalah:
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang sudah beriman lebih dulu daripada kami, dan janganlah Engkau menanamkan sifat kedengkian di dalam hati kami terhadap orang-orang beriman tersebut. Ya Tuhan kami, sungguhlah Engkau yang Maha Penyantun, Maha Penyayang'." - Al-Quran Surat Al-Hasyr: 10.
Dapat disimpulkan, mendoakan orang yang telah meninggal merupakan suatu bentuk perbuatan yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Untuk itu, para umat muslim penting untuk mengetahui doa-doa yang bisa dikirimkan kepada orang yang telah meninggal. (IF)
ADVERTISEMENT