Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Daur Hidup Katak Mulai dari Telur hingga Dewasa
18 November 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Katak adalah hewan amfibi dengan daur hidup unik yang melibatkan proses metamorfosis, mulai dari telur hingga menjadi katak dewasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tahapan-tahapan dalam daur hidup katak, dari awal hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari ejournal.tsb.ac.id, fase metamorfosis pada katak terdiri dari tahap telur, berudu, katak muda, dan katak dewasa.
Mengenal Katak
Katak merupakan hewan amfibi, artinya mereka dapat hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Sebagai hewan amfibi, katak dewasa berkembang biak dengan cara ovipar, yaitu bertelur.
Proses perkembangannya dimulai dari telur yang menetas menjadi kecebong, lalu berkembang menjadi katak dewasa.
Sebagian besar hewan amfibi, termasuk katak, adalah karnivora yang memakan serangga. Makanan utama mereka antara lain jangkrik, rayap, lalat, nyamuk, dan laba-laba. Katak memiliki kemampuan untuk menangkap mangsanya dengan lidah yang panjang dan lengket.
Meskipun katak dan kodok sering disamakan, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup jelas.
ADVERTISEMENT
Katok biasanya memiliki tubuh yang lebih kecil dan kaki panjang yang memungkinkannya untuk melompat jauh. Kulit katak cenderung licin dan berwarna hijau atau cokelat. Sebaliknya, kodok memiliki tubuh yang lebih besar, kulit yang tebal dan kasar, serta berbintik-bintik.
Selain itu, ada beberapa fakta menarik mengenai katak yang perlu diketahui:
Daur Hidup Katak
Daur hidup katak terdiri dari empat tahap utama, berikut penjelasan lengkapnya:
ADVERTISEMENT
1. Telur
Tahap pertama dimulai ketika katak betina bertelur di tempat berair seperti kolam, sungai, atau rawa dengan air tenang. Telur katak biasanya berkumpul dalam bentuk gumpalan atau rantai yang melekat pada tumbuhan air.
Jumlah dan Perlindungan:
Setiap kali bertelur, seekor katak betina dapat menghasilkan ratusan hingga ribuan telur. Telur ini dilapisi oleh zat seperti gelatin, yang berfungsi melindungi embrio dari kerusakan fisik dan ancaman predator.
Di dalam telur, embrio mulai tumbuh dan berkembang. Dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, telur akan menetas menjadi larva yang dikenal sebagai berudu.
2. Berudu (Larva)
Setelah menetas, embrio berubah menjadi berudu, yang hidup sepenuhnya di air. Berudu memiliki ciri khas yang berbeda dari katak dewasa:
Ciri-Ciri Berudu:
ADVERTISEMENT
Tubuh kecil berbentuk bulat dengan ekor panjang untuk berenang. Tidak memiliki kaki dan bernapas menggunakan insang seperti ikan. Pola makan berudu pada awalnya adalah herbivora, mereka memakan alga atau tumbuhan air.
Perubahan Fisiologis:
Seiring waktu, berudu mulai mengalami perubahan yaitu insang tertutup, dan paru-paru mulai berkembang, mempersiapkan mereka untuk hidup di darat. Pola makan berudu berubah menjadi lebih omnivora, mencakup serangga kecil dan hewan air lainnya.
3. Katak Muda (Metamorfosis Lanjutan)
Tahap ini merupakan fase transisi dari berudu ke bentuk katak muda, di mana terjadi perubahan fisik yang signifikan.
Perubahan Utama:
Adaptasi Hidup:
ADVERTISEMENT
Katak muda mulai meninggalkan air dan beradaptasi dengan kehidupan semi-akuatik. Pada tahap ini, mereka mulai berburu mangsa kecil seperti serangga, meskipun masih bergantung pada lingkungan lembap untuk bertahan hidup.
4. Katak Dewasa
Setelah metamorfosis selesai, katak muda menjadi katak dewasa yang matang secara fisik dan seksual.
Ciri-Ciri Katak Dewasa:
Tubuh tanpa ekor, kaki belakang yang panjang dan kuat untuk melompat, serta kulit licin yang lembap. Sistem pernapasan fleksibel, menggunakan paru-paru untuk bernapas di darat dan kulit untuk bernapas di air.
Katak dewasa bersifat karnivora, memakan serangga, cacing, dan hewan kecil lainnya.
Reproduksi:
Katak dewasa kembali ke air untuk berkembang biak. Proses kawin dan bertelur terjadi di air, dan siklus kehidupan ini pun dimulai kembali.
ADVERTISEMENT
Fakta Unik dari Katak
Berikut adalah beberapa fakta menarik yang menunjukkan keunikan dari hewan amfibi bernama katak.
Perbedaan Katak dan Kodok
Katak dan kodok sebenarnya berasal dari jenis yang sama, namun memiliki perbedaan dalam bentuk tubuh dan tekstur kulit. Perbedaan ini lebih mengarah pada taksonomi atau klasifikasi ilmiah.
Katak biasanya memiliki kulit yang halus, lembap, dan licin, sedangkan kodok memiliki kulit yang lebih kasar dan berbintil atau berkutil. Meskipun ada perbedaan, kedua istilah tersebut sering kali digunakan secara bergantian dan tidak bersifat formal.
Jumlah Jari Kaki Katak Depan dan Belakang Berbeda
Katak memiliki jumlah jari kaki yang tidak sama antara kaki depan dan kaki belakang.
Pada kaki depan, katak memiliki empat jari, sementara pada kaki belakang terdapat lima jari. Selain itu, bentuk kaki katak juga disesuaikan dengan habitatnya.
ADVERTISEMENT
Katak yang hidup di lingkungan berair biasanya memiliki kaki berselaput, sedangkan katak yang hidup di pohon memiliki cakram pada kakinya, yang membantunya untuk memanjat.
Beberapa spesies katak juga memiliki cakar pada kaki belakang, yang berguna untuk menggali tanah.
Katak adalah Ordo Terbesar dari Kelompok Amfibi
Katak termasuk dalam ordo Anura, yang merupakan ordo terbesar ketiga dalam kelompok amfibi, setelah ordo Caudata (kadal air dan salamander) dan Gymnophiona (caecilian).
Di antara sekitar 6.000 spesies amfibi, lebih dari 4.380 di antaranya adalah katak, yang berarti sekitar 73% dari semua spesies amfibi adalah katak.
Gerakan Melompat pada Katak Berguna untuk Menghindari Predator
Katak memiliki kaki belakang yang besar dan berotot, yang memungkinkannya untuk melompat dengan mudah. Gerakan melompat ini berguna untuk melarikan diri dari predator.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada beberapa spesies katak yang tidak memiliki kaki belakang yang besar dan berotot, mereka tetap memiliki kemampuan lain, seperti memanjat, berenang, atau meluncur untuk menghindari bahaya.
Katak adalah Hewan Omnivora
Katak adalah hewan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan, baik tumbuhan maupun hewan. Makanan utama katak terdiri dari serangga dan invertebrata lainnya.
Beberapa spesies katak bahkan memakan hewan yang lebih besar, seperti tikus, burung, dan ular.
Katak menangkap mangsanya dengan cara menunggu mangsa mendekat, kemudian dengan cepat menangkapnya menggunakan lidahnya yang panjang dan lengket.
Namun, ada juga spesies katak yang lebih aktif berburu dengan mengejar mangsanya.
Katak adalah Hewan dengan Metamorfosis Sempurna
Katak mengalami metamorfosis sempurna, yaitu proses perubahan bentuk tubuh yang berlangsung dalam beberapa tahap. Metamorfosis katak terdiri dari lima fase:
ADVERTISEMENT
Telur: Katak dimulai dari telur yang diletakkan di air.
Kecebong: Telur menetas menjadi kecebong yang hidup sepenuhnya di air dan memiliki ekor panjang.
Berudu Empat Kaki: Kecebong berkembang menjadi berudu yang mulai tumbuh empat kaki.
Katak Muda: Proses lanjutan di mana tubuh berudu berangsur-angsur berubah menjadi katak muda, dengan ekor mulai menyusut.
Katak Dewasa: Fase akhir di mana katak menjadi bentuk dewasa, siap untuk berkembang biak.
Proses metamorfosis ini memungkinkan katak beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda di tiap fase hidupnya. Buku Seri Anatomi Hewan: Katak dan Amfibi Lainnya membahas lebih mendalam tentang proses metamorfosis ini.
Katak Mempunyai Suara Panggilan yang Unik
Katak menggunakan suara sebagai cara untuk berkomunikasi, terutama selama musim kawin.
Suara ini diproduksi dengan cara memaksa udara melalui laring katak. Suara panggilan ini tidak hanya untuk menarik pasangan, tetapi juga untuk menandai wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
Pada musim kawin, katak jantan biasanya akan bersuara secara bersamaan, menciptakan suara yang mirip dengan paduan suara. Suara tersebut sering terdengar saat musim hujan, yang merupakan waktu kawin bagi banyak spesies katak.
Katak Mempunyai Gendang Telinga yang Besar
Katak memiliki organ yang disebut tympanum atau gendang telinga, yang terletak di belakang mata.
Fungsi dari tympanum ini adalah untuk menerima dan mengirimkan gelombang suara ke telinga bagian dalam katak. Tympanum juga berfungsi untuk melindungi telinga dari kotoran dan air yang dapat masuk ke dalam saluran telinga katak.
Ukuran tympanum bisa bervariasi tergantung pada spesies katak, dan seringkali lebih besar pada katak jantan, yang membantu mereka dalam mendengar suara panggilan kawin.
Goliath adalah Jenis Katak Terbesar di Dunia
Katak Goliath (Conraua goliath) adalah spesies katak terbesar yang ada di dunia. Katak ini berasal dari Kamerun, Afrika.
ADVERTISEMENT
Ukuran katak goliath jauh melebihi katak biasa yang umumnya berukuran sekitar 19-23 cm dan berat sekitar 30-100 gram.
Katak goliath bisa tumbuh sepanjang 33 cm dan beratnya mencapai 3,3 kg. Ukuran besar ini membuat katak goliath menjadi spesies yang sangat mengesankan dan langka.
Katak Terancam Punah
Katak, seperti banyak spesies amfibi lainnya, terancam punah. Hingga kini, sekitar 165 spesies amfibi, termasuk katak, telah punah di seluruh dunia.
Penyebab utama kepunahan ini adalah kerusakan habitat alami, penyakit menular seperti chytridiomycosis yang disebabkan oleh jamur, serta pemanasan global yang mempengaruhi suhu dan kondisi lingkungan tempat mereka hidup.
Upaya konservasi dan perlindungan habitat sangat penting untuk mencegah lebih banyak spesies katak dan amfibi lainnya dari kepunahan.
ADVERTISEMENT
Daur hidup katak adalah salah satu contoh nyata bagaimana alam memiliki cara luar biasa untuk menciptakan dan menjaga kehidupan. (ATK)