Konten dari Pengguna

Doa Khatam Quran Lengkap dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 Juli 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 16 menit
clock
Diperbarui 23 Oktober 2024 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk doa khatam Quran, Foto: Unsplash/Malik Shibly
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk doa khatam Quran, Foto: Unsplash/Malik Shibly
ADVERTISEMENT
Doa khatam Quran merupakan kalimat yang berisi berbagai pengharapan, seperti ampunan, keselamatan, dan berkah bagi diri seorang Muslim. Doa ini lazimnya dibaca setiap kali seorang Muslim menamatkan 30 Juz Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Menurut Purwanto dalam buku Tafsir atas Budaya Khatm Al-Quran di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta, menamatkan Al-Quran adalah aktivitas menyelesaikan bacaan Quran, baik dengan melihat teks, menghafal, maupun tanpa melihat teks.
Aktivitas itu kemudian ditutup dengan membaca doa khatam Al-Quran dengan tujuan menyempurnakan amalan. Hal ini diyakini umat Islam sebagai bentuk ibadah, sehingga bacaan yang terkait doa khatam penting untuk dipahami.

Doa Khatam Quran Versi Pendek

Ilustrasi khatam Al Quran. Foto: Shutterstock
Merujuk buku Kumpulan Doa & Dzikir Ramadhan susunan Ammi Nur Baits, S.T., B.A., sebenarnya tak ada doa spesifik yang mesti dibaca Muslim setiap menamatkan Al-Quran. Aktivitas ini juga tidak dicontohkan Nabi SAW, sahabat, maupun ulama besar.
Meski begitu, tak ada salahnya berdoa setelah menamatkan Al-Quran untuk mengharap ridha Allah SWT. Anda bisa membaca doa singkat yang termaktub dalam kitab Ihya Ulumuddin berikut ini:
ADVERTISEMENT
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Latin: Allahummarhamni bil qur'an. Waj'alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa'atraafan nahaar waj'alhu lii hujjatan yaa rabbal 'alamiin.
Artinya: "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum aku ketahui darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan semesta alam."
ADVERTISEMENT

Doa Khatam Quran Versi Panjang

Ilustrasi Doa Khatam Quran Versi Panjang. Foto: Unsplash/T Foz
Salah satu yang doa khatam Quran versi panjang yang kerap dibaca Muslim adalah yang dikutip dari buku Mushaf Famy bi Iuyaquni Al-Quran dan Terjemahan Mushaf Al-Quran Standar Indonesia susunan Lajnah Pentahshihan Al-Quran berikut ini.
أَللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَاماً وَنُوْراً وَهُدًى وَرَحْمَةً أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نَسِيْتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَفَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِ شَرِّ
ADVERTISEMENT
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أسْأَلُكَ عِيشَةً نَقِيَّةً، ومِيتَةً سَوِيَّةً، ومَرَداً غَيْرَ فَخرٍ ولا فاضِحِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَسْأَلَةِ، وَخَيْرَ الدُّعَاءِ، وَخَيْرَ النَّجَاحِ، وخير النجاح وخيرالعلمو خير الْعَمَلِ، وَخَيْرَ الثَّوَابِ، وَخَيْرَ الْحَيَاةِ، وَخَيْرَ الْمَمَاتِ، وَثَبِّتْنِي، وَثَقِل مَوَازِينِي، وَحَقِّقْ إِمَانِي، وَارْفَعْ دَرَجَاتِي، وَتَقَبَّلْ صَلَاتِي، وَاغْفِرْ خَطِيئَتِي، وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ العُلاَ مِنَ الْجَنَّةِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، والسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْم ، والغَنِيمَةَ مِنْ كُلِ بِرٍ، والفَوْنَ بالجَنَّةِ، والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ اللهم أَحْسِنُ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ. اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا ومَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُوَّاتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا،
ADVERTISEMENT
وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِها الاحيار وَسَلَّمْ تَسْلِيمًا كثيرا
Latin: Allahummarhamnî bilqurâni, waj'alhu lî imâman, wa nûran, wa hudaw-warahmatan, Allahumma dzakkirnî minhu mâ nasîtu, wa 'allimnî minhu mâ jahiltu, warjuqnî tilâwatahu ânâ-al-laili, wa athrafan-nahâri, waj'alhu lî hujjatab yâ rabbal-'alamîna
Allahumma ashlih lî dînil-ladzî huwa 'ismatu amrî, wa ashlih lî dunyâyal-latî fîhâ ma'âsyî, wa ashlih lî âkhiratil-latî fîhâ ma'âdî, waj'alil-hayâta ziyâdatan lî fî kulli khairin, waj'alil-mauta râhatan lî min kulli syarrin
ADVERTISEMENT
Allahummaj'al khaira 'umrî âkhirahu, wa khaira 'amalî khawâtimahu, wa khaira ayyâmî yauma alqâka. Allahumma innî as-aluka 'îsyatan naqiyyatan, wa mîtatan sawiyyatan, wa maradda-an ghaira makhzin wa lâ fâ dhi'in.
Allahumma innî as-aluka khairal-mas-alati, wa khairaddu'â-i, w khairan-najâhi, wa khairan-najâhi, wa khairal-'ilmû khairal-'amali, wa khairats-tsawâbi, wa khairal-hayâti, wa khairal-mamâti, wa tsabbitnî, wa tsaqqil mawâjînî, wa haqqiq îmânî,
war-fa' darajâtî, wa taqabbal shalâtî, waghfir khathîatî, wa as-alukad-darajâtil-'ulâ minal-jannati. Allahumma innâ nas-aluka mûjibâti rahmatika, wa 'azâima maghfiratika, was-salâmata min kulli itsmin, wal-ghanîmata min kulli birrin, wal-fauza bil-jannati,
wan-najâta minan-nâri. Allahumma ahsin 'âqibatanâ fil-umûri kullihâ, wa ajirnâ min khizyid-dunyâ wa 'adzâbil-âkhirati. Allahumma aqsim lanâ min khasyyatika mâ tahûlu bihî bainanâ wa baina ma'â shîka, wa min thâ-'atika mâ tuballighunâ bihî jannataka,
ADVERTISEMENT
wa minal-yaqîni mâ tuhawwinu bihî 'alainâ mashâ-ibad-dunyâ wa matti'nâ bi-asmâ'inâ, wa abshârinâ, wa quwwâtinâ mâ ahyaitanâ, waj'alhul-wâritsa minnâ, waj'al tsa'ranâ 'alâ man dzalamanâ,, wangshurnâ 'alâ man 'âdânâ, wa lâ taj'al mushîbatanâ fî dîninâ,
wa lâ taj'alid-dunyâ akbara hamminâ, wa lâ mablagha 'ilminâ, wa lâ tusallith 'alainâ man lâ yarhamunâ. Allahumma lâ tada' lanâ dzanban illâ farrajtahû wa lâ hâjatan illâ qadhaitahâ yâ rabbal-'âlamîna.
Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ hasanatan wa fil-âkhirati hasanatan wa qinâ 'adzâban-nâri. Wa shallallahu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihil-hiyâr wa sallim taslîman katsîra
Artinya: “Ya Allah, karuniakanlah rahmat kepadaku dengan Al-Quran dan jadikan Al-Quran sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, serta rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkan aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Ajarilah aku apa-apa yang belum aku ketahui dari Al-Quran, anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah Al-Quran hujjah bagiku wahai Tuhan dari semesta alam.
Ya Allah, benahilah (pengetahuan dan pengalaman) agamaku, yang akan menjadi penjaga urusanku. Benahilah (kehidupan) akhiratku, tempat aku kembali. Jadikan hidupku sebagai tempat untuk melaksanakan segala kebaikan;
Serta, jadikan matiku sebagai pemutus segala keburukan. Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku (agar menjadi yang terbaik) di akhir usiaku. Hariku yang terbaik adalah hari di saat aku bertemu dengan-Mu kelak.
Ya Allah, aku memohon hidup yang nyaman, mati yang tenang dan tempat kembali (akhirat) yang tidak memalukan dan menghinakan. Ya Allah, aku meminta sebaik-baik permintaan, permohonan, keberhasilan, ilmu, amal, pahala, kehidupan, kematian dan tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu.
ADVERTISEMENT
Beratkanlah timbangan (amal baikku), kukuhkanlah imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah salatku, ampunilah kesalahan-kesalahanku dan aku memohon surga yang paling tinggi kepada-Mu.
Ya Allah, pastikanlah aku memperoleh rahmat-Mu, meraih ampunan-Mu, terbebas dari segala dosa, mendapat manfaat dari segala kebaikan, meraup keuntungan berupa surga dan terlepas dari siksa neraka.
Ya Allah, baguskanlah akhir semua amal kami dari berbuat maksiat. Anugerahilah kami ketaatan kepada-Mu yang akan menghantarkan kami surga-Mu. Curahkanlah keyakinan, sehingga meringankan musibah hidup yang menimpa kami.
Limpahkanlah kami kepuasan dengan pendengaran, penglihatan dan kesehatan selama Engkau menghidupkan kami, serta jadikanlah semua itu warisan bagi kami. Hadirkanlah semua penuntut bagi siapa saja yang menzalimi kami.
Tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang yang memusuhi kami. Janganlah Engkau beri musibah dalam agama kami. Janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utama kami dan tidak pula tujuan ilmu kami.
ADVERTISEMENT
Janganlah Engkau tempatkan kami di bawah kekuasaan orang-orang yang menyayangi kami. Ya Allah, janganlah Engkau sisakan secuil dosa pun (bagiku) melainkan Engkau ampuni semuanya. Janganlah Engkau tinggalkan sebersit keraguan pun (bagiku) melainkan Engkau hilangkan semuanya.
Janganlah Engkau tinggalkan sepeser utang pun (bagiku), melainkan Engkau lunasi semuanya. Janganlah Engkau abaikan semuanya, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala pengasih.
Ya Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta jagalah kami dari siksa api neraka. Semoga Allah mengabulkan salawat atas nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya yang terpilih, serta salam yang melimpah ruah.”

Doa Khatam Quran Lengkap dengan Tawassul

Ilustrasi untuk doa khatam Quran, Foto: Unsplash/MATAQ Darul Ulum
H. Brilly El-Rasheed dalam buku bertajuk Tawassul dan Tabarruk Menurut Salafi-Sufi menjelaskan bahwa tawassul merupakan ibadah doa lewat perantara yang dianggap lebih dekat pada Allah SWT. Tujuannya agar doa yang dipanjatkan lebih mudah diterima.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi pengkhataman Quran di Indonesia, tawassul sering dipanjatkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabatnya, nabi-nabi terdahulu, serta para ulama. Berikut bacaannya dikutip dari laman Duas.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ ٱلرَّحْمَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّىٰ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ يَا أَبَا ٱلْقَاسِمِ يَا رَسُولَ ٱللَّهِ يَا إِمَامَ ٱلرَّحْمَةِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا أَبَا ٱلْحَسَنِ يَا أَمِيرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ يَا عَلِيُّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ اللّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا فَاطِمَةُ ٱلزَّهْرَاءُ يَا بِنْتَ مُحَمَّدٍ يَا قُرَّةَ عَيْنِ ٱلرَّسُولِ يَا سَيِّدَتَنَا وَمَوْلاَتَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكِ إِلَىٰ ٱللَّهِ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهَةً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعي لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ يَا حَسَنُ بْنَ عَلِيٍّ أَيُّهَا ٱلْمجْتَبَىٰ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَاإِنَّا تَوَجَّهْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا أَبَا عَبْدِ ٱللَّهِ يَا حُسَيْنُ بْنَ عَلِيٍّ أَيُّهَا ٱلشَّهِيدُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ
ADVERTISEMENT
Latin: Allahumma inni as'aluka wa atawajjahu ilayka binabiyyika nabiyyi alrrahmati muhammadin salla allahu`alayhi wa alihi. Ya aba alqasimi ya rasula allahi ya imama alrrahmati ya sayyidana wa mawlana inna tawajjahana wastashfa`na wa tawassalna bika ila allahi wa qaddamnaka bayna yaday hajatina ya wajihan inda allahi ishfa lana 'inda allahi. Ya aba alhasani ya amira almu'minina, ya `aliyyu bna abi talibin ya hujjata allahi `ala khalqihi ya sayyidana wa mawlana inna tawajjahana wastashfa`na wa tawassalna bika ila allahi wa qaddamnaka bayna yaday hajatina ya wajihan `inda allahi ishfa` lana `inda allahi ya fatimatu alzzahra'u ya binta muhammadin ya qurrata `ayni alrrasuli ya sayyidatana wa mawlatana inna tawajjahana wastashfa`na wa tawassalna biki ila allahi wa qaddamnaki bayna yaday hajatina ya wajihatan `inda allahi ishfa`i lana `inda allahi ya aba muhammadin ya hasanu bna `aliyyin ayyuha almujtaba yabna rasuli allahi ya hujjata allahi `ala khalqihi ya sayyidana wa mawlana inna tawajjahana wastashfa`na wa tawassalna bika ila allahi wa qaddamnaka bayna yaday hajatina ya wajihan `inda allahi ishfa` lana `inda allahi ya aba `abdillahi ya husaynu bna `aliyyin ayyuha alshshahidu yabna rasuli allahi ya hujjata allahi `ala khalqihi ya sayyidana wa mawlana inna tawajjahana wastashfa`na wa tawassalna bika ila allahi wa qaddamnaka bayna yaday hajatina ya wajihan `inda allahi ishfa` lana `inda allahi.
ADVERTISEMENT
Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dan menghadapkan wajahku ke arah-Mu dalam nama Nabi-Mu; Nabi Penyayang, Muhammad—semoga Allah melimpahkan berkah kepadanya dan keluarganya. Wahai Abu'l-Qasim! Ya Rasulullah! Wahai Pemimpin Rahmat! Wahai tuan dan pemimpin kami! Kami menghadapkan wajah kami kepada-Mu, memohon syafaat-Mu dan pembelaan Anda untuk kami di hadapan Allah; dan kami hadirkan Anda [sebagai perantara kami] untuk penyelesaian kebutuhan kami. Wahai yang mulia di sisi Allah, berilah syafaat untuk kami di hadapan Allah. Wahai Abu'l-Hasan! Wahai Amirul Mukminin! Wahai Ali, putra Abu Thalib! Ya hujjah Allah terhadap makhluk-Nya! Wahai tuan dan pemimpin kami! Kami menghadapkan wajah kami kepada-Mu, memohon syafaat-Mu dan pembelaan Anda untuk kami di hadapan Allah; dan kami hadirkan Anda [sebagai perantara kami] untuk penyelesaian kebutuhan kami. Wahai yang mulia di sisi Allah, berilah syafaat untuk kami di hadapan Allah. Wahai Fatimah, Wanita Bercahaya! Hai putri Muhammad! Wahai penyejuk mata Rasulullah! Wahai pemimpin kami! Kami menghadapkan wajah kami kepada-Mu, memohon syafaat-Mu dan pembelaanmu untuk kami di hadapan Allah; dan kami hadirkan Anda [sebagai perantara kami] untuk penyelesaian kebutuhan kami. Wahai yang mulia di sisi Allah, berilah syafaat untuk kami di hadapan Allah. Wahai Abu-Muhammad! Wahai Hasan bin `Ali! Wahai yang terpilih! Wahai putra Rasulullah! Ya hujjah Allah terhadap makhluk-Nya! Wahai tuan dan pemimpin kami! Kami menghadapkan wajah kami kepada-Mu, memohon syafaat-Mu dan pembelaan Anda untuk kami di hadapan Allah; dan kami hadirkan Anda [sebagai perantara kami] untuk penyelesaian kebutuhan kami. Wahai yang mulia di sisi Allah, berilah syafaat untuk kami di hadapan Allah. Wahai Abu-`Abdullah! Wahai Husain bin `Ali! Wahai Martir! Wahai putra Rasulullah! Kami menghadapkan wajah kami kepada-Mu, memohon syafaat-Mu dan pembelaan Anda untuk kami di hadapan Allah; dan kami hadirkan Anda [sebagai perantara kami] untuk penyelesaian kebutuhan kami. Wahai yang mulia di sisi Allah, berilah syafaat untuk kami di hadapan Allah.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca tawassul di atas, Anda dapat melanjutkan bacaan dengan doa khatam Al-Quran versi pendek atau panjang yang telah diterangkan sebelumnya.

Keutamaan Khatam Quran

Ilustrasi khatam Quran, Foto: Unsplash/afiq fatah
Dalam buku bertajuk Buku Pintar Al-Quran susunan Abu Nizhan dijelaskan bahwa ada banyak keutamaan khatam Quran berdasarkan hadis-hadis shahih. Apa saja?

1. Diangkat derajatnya oleh Allah SWT

Umar bin Khattab r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Quran), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain." (HR. Muslim)

2. Menjadi syafaat pada hari kiamat

Abu Umamah r.a berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Bacalah Al-Quran sebab Al-Quran akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (pertolongan) kepada orang orang yang mempunyainya.'" (HR. Muslim)

3. Hidup bersama para malaikat dan mendapat dua pahala bagi yang belum mahir membacanya

Aisyah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca Al-Quran dan dia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dan ia belum lancar dan merasa kesukaran dalam membacanya, maka dia memperoleh dua pahala." (HR. Bukhari-Muslim)
ADVERTISEMENT

4. Membaca satu huruf akan mendapat sepuluh pahala kebaikan

Ibnu Mas'ud r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca sebuah huruf dari Kitabullah (Al-Quran), maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim juga satu huruf.” (HR. Imam Tirmidzi)

5. Mendapat ketenangan dan rahmat dari Allah SWT

Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka pada makhluk yang ada di dekat-Nya." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT

Tips Khatam Quran di Bulan Ramadan

Ilustrasi untuk doa khatam Quran, Foto: Unsplash/MATAQ Darul Ulum
Mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadan adalah aktivitas yang akan mendatangkan pahala berlipat ganda. Dikutip dari buku Bongkar Trik Para Ulama Salaf Khatam 8 Kali Sehari oleh H. Brilly El-Rasheed, Rasulullah SAW sendiri pernah menganjurkan umatnya untuk menamatkan kitab suci ini dalam sebulan.
“Bacalah (khatamkanlah) Al-Quran dalam sebulan.” Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah Al-Quran dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Al-Bukhari)
Lantas, bagaimana cara khatam Quran di bulan Ramadan? Berikut ini tips dari Kemenag yang bisa Anda praktikkan:

1. Targetkan 1 Juz Setiap Hari

Al-Quran terdiri dari 30 Juz, artinya Anda bisa menargetkan membaca 1 Juz per hari untuk bisa khatam di bulan Ramadan. Satu Juz ini bisa dibaca sekaligus setelah salat wajib, ataupun dicicil sesuai kesanggupan.
ADVERTISEMENT

2. Baca Setelah Salat Wajib

Agar menamatkan 1 Juz terasa tidak terlalu berat, jangan dibaca dalam satu waktu. Sebaiknya cicil bacaan setiap kali usai salat wajib.
Dalam 1 Juz biasanya terdiri dari 10-11 lembar. Nah, Anda bisa membaca 2-3 lembar Al-Quran setiap kali selesai salat wajib. Dengan begitu, rasanya jadi lebih ringan dan tidak terlalu menyita waktu aktivitas.

Pertanyaan tentang Khatam Quran

Ilustrasi Al Quran. Foto: Shutterstock
Berikut ini beberapa pertanyaan tentang khatam Quran yang jamak ditemukan di masyarakat.

1. Apakah boleh khatam Al-Quran sendiri?

Merujuk pada buku Mukjizat Membaca Al-Quran oleh Yunus Hanis Syam, mengkhatamkan Al-Quran sendirian boleh dilakukan. Hal ini dicontohkan para sahabat yang hidup di zaman Rasulullah SAW.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, Utsman bin Affan r.a yang memulai bacaan Quran setiap malam Jumat. Setelah itu, beliau khatam pada hari Kamis berikutnya. Lalu siklus ini terus diulang sendirian untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

2. Apakah bisa khatam Al-Quran sehari?

Praktik mengkhatam Al-Quran dalam sehari sebenarnya dilakukan banyak sahabat pada zaman Rasulullah SAW. Ini dijelaskan dalam buku Menjadi Sahabat Al-Quran; Panduan Lengkap Step by Step susunan Syaikh Abi Zakariya an-Nawawi Asy-Syafi'i.
Sejumlah sahabat yang terkenal sering mengkhatam Quran dalam sehari antara lain Ustman bin Affan r.a, Zaid bin Tsabit r.a, Abdullah bin Mas'ud r.a, dan Ubay bin Ka'ab r.a. Namun, ini adalah kebiasaan para sahabat yang memang memiliki keimanan tinggi dan pemahaman mendalam terhadap Quran.
Bagi Muslim zaman sekarang, lebih dianjurkan untuk benar-benar fokus memahami isi Al-Quran, meskipun butuh waktu yang lama untuk khatam. Rasulullah SAW juga pernah bersabda,
ADVERTISEMENT
"Orang yang mengkhatamkan Al-Quran dalam waktu kurang dari tiga hari tidak akan memahaminya." (HR. Tirmidzi)

3. Apa yang dibaca setelah selesai mengaji?

Dikutip dari buku Kumpulan Doa & Dzikir Ramadhan susunan Ammi Nur Baits, S.T., B.A., Rasulullah SAW mengajarkan doa setelah selesai membaca Al-Quran, baik hanya 1 juz maupun beberapa ayat. Doa ini disebutkan dalam hadis dari Aisyah r.a, beliau mengatakan:
"Tidaklah Rasulullah duduk di suatu tempat atau membaca Al-Quran ataupun melaksanakan salat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat. Aku pun bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, tidaklah Anda duduk di suatu tempat, membaca Al-Quran ataupun mengerjakan salat melainkan Anda akhiri dengan beberapa kalimat?’
Kemudian beliau menjawab: "Betul, barangsiapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barangsiapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika." (HR. Nasai)
ADVERTISEMENT

4. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk khatam Al-Quran?

Jawaban untuk pertanyaan ini variatif, sebab tergantung pada kesanggupan orang yang membaca Al-Quran. Jika menengok sahabat-sahabat Rasulullah SAW, khatam Quran bisa dilakukan dalam waktu satu pekan hingga satu hari.
Namun, untuk Muslim zaman sekarang, idealnya mengkhatamkan Quran dalam waktu 30 hari. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Bacalah (khatamkanlah) Al-Quran dalam sebulan.” Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah Al-Quran dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Al-Bukhari)
Meski begitu, semua kembali lagi pada kesanggupan masing-masing individu. Mengkhatamkan Al-Quran memang penting, tapi lebih penting lagi memperdalam dan memahami maksud ayat-ayat Allah SWT. Jadi, gunakan waktu sebaik mungkin dan tak perlu terburu-buru.
ADVERTISEMENT
(DEL)