Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan dan Tata Caranya
15 Agustus 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doa mandi wajib setelah berhubungan suami istri penting untuk diketahui. Sebab, umat Islam diharuskan untuk mandi wajib atau junub dengan tujuan menyucikan diri dari hadas besar sebelum beribadah.
ADVERTISEMENT
Mandi wajib tak sama dengan mandi biasa. Terdapat tata cara khusus yang harus diikuti agar sah serta doa yang wajib dilafalkan. Simak artikel ini untuk mengetahui isi doa mandi wajib setelah berhubungan lengkap dengan tata caranya.
Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan
Menyadur buku Pendidikan Islam Informal oleh Dra. Romlah M.Pd.I, mandi wajib atau mandi junub merupakan mandi yang diharuskan agama Islam atas orang-orang mukallaf. Mandi wajib dilakukan oleh pria dan wanita untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Ada dua bacaan doa mandi wajib setelah berhubungan, yakni niat yang dilafalkan sebelum mandi wajib serta doa setelah mandi wajib selesai diwajibkan. Berikut ini bacaannya:
1. Niat Mandi Wajib
Niat mandi wajib harus dibaca agar ibadah ini sah. Berdasarkan madzhab Syafi'i, niat mandi wajib harus dibaca bersamaan saat air pertama kali disiram ke tubuh. Mengutip buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah oleh Abu Skahi, di bawah ini lafalnya:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah.
2. Doa Setelah Mandi Wajib
Berdasarkan buku Praktis Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab oleh Isnan Ansori, Lc,. MA, selain membaca niat, disunnahkan untuk membaca doa setelah mandi wajib sebagaimana doa setelah wudhu. Berikut bacaannya:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusanNya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Mandi Wajib
Menunaikan mandi wajib adalah salah satu ibadah kepada Allah SWT, sehingga harus dilakukan dengan ikhlas dan sesuai tata cara yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Merangkum dari buku Pendidikan Islam Informal oleh Dra. Romlah, M.Pd.I, berikut tata caranya:
ADVERTISEMENT
Adapun tata cara diatas dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud. Berikut isinya:
Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha beliau menyatakan: "Kebiasaannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam apabila mandi junub, beliau memulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian beliau berwudhu’ seperti wudhu' beliau untuk shalat, kemudian beliau memasukkan jari-jemari beliau kedalam air, sehingga beliau menyilang-nyilang dengan jari-jemari itu rambut beliau, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh tubuh beliau." (HR. Al-Bukhari)
Selain hadis di atas, tata cara mandi wajib juga dijelaskan dalam hadis lain.
Maimunah Ummul Mu'minin menceritakan: "Aku dekatkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam air mandi beliau untuk janabat.
Maka beliau mencuci kedua telapak tangan beliau dua kali atau tiga kali, kemudian beliau memasukkan kedua tangan beliau ke dalam bejana air itu, kemudian beliau mengambil air dari padanya dengan kedua telapak tangan itu untuk kemaluannya dan beliau mencucinya dengan telapak tangan kiri beliau, kemudian setelah itu beliau memukulkan telapak tangan beliau yang kiri itu ke lantai dan menggosoknya dengan lantai itu dengan sekeras-kerasnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian setelah itu beliau berwudhu' dengan cara wudhu' yang dilakukan untuk salat. Setelah itu beliau menuangkan air ke atas kepalanya tiga kali tuangan dengan sepenuh telapak tangannya. Kemudian beliau membasuh seluruh bagian tubuhnya.
Kemudian beliau bergeser dari tempatnya sehingga beliau mencuci kedua telapak kakinya, kemudian aku bawakan kepada beliau kain handuk, namun beliau menolaknya." (HR. Muslim)
Alasan Seseorang Harus Mandi Wajib
Ada beberapa alasan yang membuat seseorang harus mandi wajib. Berikut uraiannya:
1. Keluarnya Mani
Apabila seorang muslim merasa mengeluarkan mani, baik karena syahwat atau sebab lainnya, diwajibkan utuk mandi wajib agar dapat beribadah. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW berikut:
Dari Abi Sa'id Al Khudri dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni karena keluar air mani." (HR. Muslim dalam Shahihnya).
ADVERTISEMENT
2. Berhubungan Suami Istri
Berhubungan, baik mengeluarkan mani atau tidak, diwajibkan untuk mandi wajib agar ibadah yang dilakukannya sah. Hal tersebut dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:
Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Apabila seorang pria telah menindih diantara empat bagian tubuh perempuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya." (HR. Bukhari dalam Shahihnya)
3. Berhenti Haid dan Nifas
Perempuan yang sudah selesai haid dan nifas juga diwajibkan untuk mandi wajib sebelum mengerjakan ibadah.
4. Meninggal dalam Keadaan Muslim
Terakhir adalah orang-orang yang meninggal dalam keadaan muslim, maka yang hidup wajib memandikannya.
Hukum Menunda Mandi Wajib
Suci dari hadas besar adalah salah satu syarat sah salat dan ibadah-ibadah lainnya. Namun, bagaimana jika seseorang menunda mandi wajib untuk membersihkan hadis besar?
ADVERTISEMENT
Disadur dari situs Kemenag, sebenarnya orang yang junub atau berhadas besar tak harus segera mandi wajib, baik karena alasan cuaca dingin, sibuk, dan lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّهُ لَقِيَهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم فِى طَرِيقٍ مِنْ طُرُقِ الْمَدِينَةِ وَهُوَ جُنُبٌ. فَانْسَلَّ، فَذَهَبَ فَاغْتَسَلَ. فَتَفَقَّدَهُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم. فَلَمَّا جَاءَهُ قَالَ: أَيْنَ كُنْتَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ؟ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقِيتَنِى وَأَنَا جُنُبٌ، فَكَرِهْتُ أَنْ أُجَالِسَكَ حَتَّى أَغْتَسِلَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لاَ يَنْجُسُ. (متفق عليه
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Nabi saw bertemu dengannya di salah satu jalan kota Madinah, padahal ia masih dalam kondisi junub.
ADVERTISEMENT
Lalu ia segera pergi menghindar dan segera mandi. Nabi saw pun mencari-carinya. Kemudian saat ia mendatanginya. Nabi saw bersabda, 'Kamu dari mana wahai Abu Hurairah?'
Ia menjawab, 'Wahai Rasulullah, tadi Anda menjumpaiku saat itu dalam kondisi junub, maka aku tidak senang untuk duduk-duduk bersamamu sehingga aku mandi dahulu.' Lalu Rasulullah saw bersabda, 'Subhanallah, sungguh orang mukmin itu tidak najis.'" (Muttafaqun 'alaih).
Artinya, orang junub boleh menunda mandi junub dari waktu wajibnya. Namun, memang dianjurkan untuk segera melaksanakan mandi wajib agar dapat segera beribadah seperti semula.
Meskipun begitu, kebolehan menunda mandi wajib tentu memiliki batasan, yakni selama waktu salat tidak hampir habis. Hal tersebut telah dijelaskan Ibn Rajab Al-Hanbali berikut:
ADVERTISEMENT
أن الجنب لَهُ تاخير غسل الجنابة ما لَم يضق عليهِ وقت الصلاة
"Sungguh orang junub boleh mengakhirkan mandi junubnya selama waktu shalat tidak hampir habis baginya." (Ibnu Rajab al-Hanbali, Fathul Bari, [Madinah al-Munawarah, Maktabah al-Ghuraba al-Atsriyah: 1996] juz I, halaman 345).
Misalnya, orang junub yang baru bangun di akhir waktu subuh, sebaiknya segera melaksanakan mandi wajib dan tak boleh menundanya hingga waktu subuh berakhir. Kemudian, dilanjutkan dengan berwudhu dan melaksanakan salat subuh.
Sebab, apabila menunda waktu mandi wajib, hukumnya adalah dosa, karena ia akan meninggalkan salat subuh. Seperti yang telah dijelaskan Nabi Muhammad SAW berikut:
لَيْسَ التَّفْرِيطُ فِي النَّوْمِ إِنَّمَا التَّفْرِيطُ فِي الْيَقَظَةِ. رواه أحمد. صحيح
Artinya: "Tidak ada kecerobohan saat tidur, kecerobohan itu terjadi saat orang bangun dari tidur." (HR Ahmad. Shahih)
ADVERTISEMENT
(NSF)
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini