Konten dari Pengguna

Doa sehabis Wudhu Lengkap Arab, Teks Latin, dan Terjemahannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
19 Mei 2024 5:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Doa sehabis Wudhu Lengkap Arab, Teks Latin, dan Terjemahannya. Unsplash/Nathan Dumlao
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Doa sehabis Wudhu Lengkap Arab, Teks Latin, dan Terjemahannya. Unsplash/Nathan Dumlao
ADVERTISEMENT
Doa sehabis wudhu dalam Islam adalah bagian penting yang menyempurnakan proses bersuci dan merupakan langkah terakhir dalam wudu. Proses wudu harus dilakukan dengan urutan yang benar dan tertib.
ADVERTISEMENT
Berwudu adalah salah satu cara untuk menyucikan diri, terutama sebelum melaksanakan salat. Setelah berwudu, kita tidak langsung pergi, tetapi disunahkan untuk mengucapkan sebuah doa.

Doa sehabis Wudhu Lengkap

Ilustrasi Doa sehabis Wudhu Lengkap, Unsplash/ruthson_zimmerman
Mengutip dari nu.or.id, dalil yang mendasari perintah wudu sebelum salat adalah Surat al-Maidah ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
"Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak salat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki."
Mengakhiri wudu dengan doa dalam Islam termasuk dalam amalan sunah Rasulullah saw dan bukan kewajiban. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, ditegaskan bahwa mereka yang berdoa setelah wudu akan dijanjikan surga oleh Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah bacaan doa sehabis wudhu lengkap dengan teks Arab, teks latin, dan terjemahannya:

Bacaan Doa sehabis Wudhu Sesuai Sunah Rasulullah saw

Adapun bacaan doa sehabis wudhu yang dianjurkan Rasulullah saw adalah sebagai berikut:
Teks Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Bacaan Latin:
Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warasuuluh. Allaahummaj'alnii mina-t-tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri."
ADVERTISEMENT

Keutamaan Doa setelah Berwudu

Ilustrasi Keutamaan Doa setelah Berwudu. Unsplash/Tadekl
Membaca doa setelah berwudu memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya:
"Barangsiapa berwudhu dengan menyempurnakan wudunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.’ Maka dibukalah delapan pintu surga untuknya yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR. Tirmidzi; hadis shahih)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hadis tersebut, dapat dipahami bahwa setelah menyempurnakan wudu kemudian membaca doa setelah berwudhu, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia dapat memasukinya dari manapun ia mau.

Rukun Wudu

Ilustrasi Rukun Wudu. Unsplash/galerids
Setelah memahami bacaan doa setelah berwudu, penting juga untuk memahami rukun wudu. Sebab, rukun wudu ini adalah inti dari ibadah berwudu.
Bahkan jika salah satu bagian saja dari rukun wudu terlewatkan, maka wudu tidak akan sah. Adapun rukun wudu antara lain adalah sebagai berikut:

1. Niat

Menurut Imam Syafi'i, niat adalah bagian dari rukun wudu yang wajib dilakukan. Jika niat tidak dilakukan, maka wudu menjadi tidak sah, dan seseorang yang lupa berniat harus mengulang wudu dari awal.

2. Membasuh muka

Rukun wudu yang kedua adalah membasuh muka. Rukun wudu ini sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya:
ADVERTISEMENT
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki."
Cara membasuh muka ketika wudu adalah dengan membasuh air ke seluruh muka, mulai dari permukaan kening hingga pojok dagu, dari depan telinga kanan dan kiri.

3. Membasuh kedua tangan serta siku

Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 6, rukun wudu berikutnya adalah dengan membasuh kedua tangan hingga siku.
Cara membasuh tangan ini dilakukan dengan cara membasuhkan air mulai dari ujung-ujung jari tangan hingga ke siku. Pastikan bagian siku juga terbasuh air hingga basah.

4. Menyapu sebagian kepala

Sebagaimana telah disampaikan dalam surat Al-Maidah ayat 6, rukun wudu berikutnya adalah menyapu sebagian kepala. Yang dianggap sebagai bagian kepala adalah tempat tumbuhnya rambut.
ADVERTISEMENT
Mengusap rambut yang masih berada di area kepala sudah terhitung sah, sebab rambut di bagian tersebut masih dianggap sebagai sebagian dari kepala.

5. Membasuh kedua kaki serta mata kaki

Rukun wudu berikutnya adalah dengan membasuh kaki, mulai dari telapak kaki, punggung kaki, tumit, sampai mata kaki. Diperbolehkan pula untuk melebihkan hingga batas betis.

6. Tertib

Rukun wudu yang terakhir adalah tertib. Yang dimaksud dengan tertib adalah setiap rukun wudu harus dilakukan sesuai dengan urutannya.

Syarat Wudhu

Ilustrasi Syarat Wudhu. Unsplash+/ Getty Images
Selain rukun wudu, penting juga untuk mengetahui syarat-syarat wudu.
Wudu yang tidak memenuhi syarat-syarat ini dianggap tidak sah, sehingga salat atau ibadah lainnya yang mengandalkan wudu tersebut juga tidak akan sah. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai syarat-syarat wudu:

1. Berakal

Seseorang yang tidak memiliki akal sehat tidak diwajibkan untuk berwudu. Akal sehat adalah syarat utama karena wudu memerlukan kesadaran dan niat yang jelas.
ADVERTISEMENT
Orang yang gila, mabuk, atau dalam keadaan tidak sadar tidak dapat melakukan wudu dengan sah. Hal ini karena niat adalah salah satu rukun wudu yang harus disertai dengan kesadaran penuh.

2. Baligh

Anak-anak yang belum mencapai usia baligh (dewasa secara syariat) tidak diwajibkan untuk berwudu. Namun, mendidik anak-anak untuk mulai belajar wudu sejak dini adalah baik agar mereka terbiasa melakukan ibadah dengan benar saat mereka dewasa.
Masa baligh menandai tanggung jawab penuh seseorang terhadap ibadahnya, termasuk wudu.

3. Beragama Islam

Beragama Islam adalah syarat wajib untuk setiap bentuk ibadah dalam Islam, termasuk wudu. Hanya seorang Muslim yang wajib dan sah melakukan wudu, karena wudu adalah persiapan untuk melakukan ibadah yang diperintahkan dalam Islam, seperti salat.
ADVERTISEMENT
Orang non-Muslim tidak diwajibkan melakukan wudu karena tidak terikat oleh hukum dan kewajiban syariat Islam.

4. Menggunakan Air Suci yang Mensucikan dalam Jumlah yang Cukup

Penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan adalah air suci yang mensucikan (thahir mutahhir) dan jumlahnya mencukupi. Air yang telah terkontaminasi atau berubah sifatnya sehingga tidak lagi dianggap suci tidak boleh digunakan untuk wudu.
Selain itu, menggunakan air dalam jumlah yang cukup memastikan semua bagian yang harus dibasuh dapat terkena air secara sempurna.

5. Memiliki Hadats Kecil

Salah satu syarat untuk berwudu adalah seseorang harus dalam keadaan memiliki hadats kecil. Hadats kecil adalah kondisi yang mengharuskan seseorang untuk berwudu sebelum melakukan ibadah tertentu.
Jika seseorang masih dalam keadaan suci dari hadats kecil (misalnya, sudah berwudu sebelumnya dan belum batal), maka dia tidak perlu mengulang wudu.
ADVERTISEMENT
Namun, jika dia telah batal wudu (misalnya, karena buang air kecil, buang air besar, buang angin, atau tidur nyenyak), maka dia harus berwudu kembali.

6. Suci dari Hadats Besar

Seseorang yang berada dalam keadaan hadats besar, seperti setelah berhubungan suami istri, haid, nifas, atau keluar mani, harus mandi wajib atau mandi junub sebelum berwudu.
Wudu tidak akan sah jika dilakukan dalam keadaan hadats besar karena hadats besar memerlukan mandi besar untuk menghilangkannya. Setelah mandi junub, barulah seseorang dapat melakukan wudu jika ingin melakukan ibadah yang memerlukannya.
Kesadaran tentang pentingnya syarat-syarat ini juga membantu umat Islam menjaga kebersihan dan kesucian diri dalam beribadah, serta menunjukkan kepatuhan terhadap tata cara ibadah yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
ADVERTISEMENT
Setiap tahapan dan syarat ini tidak hanya memperjelas teknis berwudu, tetapi juga mengandung makna spiritual yang mendalam, menekankan pentingnya niat, kesucian, dan kesadaran penuh dalam setiap langkah ibadah.
Itulah doa sehabis wudu lengkap dengan Arab, teks latin dan terjemahannya. Memahami dan memenuhi syarat-syarat wudu ini sangat penting untuk memastikan bahwa wudu yang dilakukan sah dan ibadah yang mengikuti wudu tersebut, seperti salat, juga sah.