Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Setelah Membaca Surat Ar Rahman dan Keutamaannya
28 Juni 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut ini bacaan doa setelah membaca surat ar-Rahman sesuai hadis Rasulullah SAW dan keutamaan yang dimiliki surat tersebut.
Doa Setelah Membaca Surat Ar-Rahman
Dikutip dari buku Surat-Surat Munjiyat karya Zaki Zamani, ciri khas dari surat Ar-Rahman ialah pengulangan ayat fabi-ayyi aalla-irabbikumaa tukaadz-dziban sebanyak 31 kali.
Ayat tersebut berisi pertanyaan bernada teguran tentang kebiasaan buruk manusia yang selalu kufur terhadap nikmat Allah SWT. Banyak kenikmatan yang sudah diberikan oleh Allah SWT, tapi tak membuat mereka mensyukuri nikmat tersebut.
Sebaliknya, banyak manusia yang mendustakan berbagai nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, setiap muslim disunnahkan untuk melafalkan doa setelah membaca surat ar-Rahman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 300 Doa dan Zikir Pilihan terbitan Gema Insani, doa tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan pujian kepada Allah yang Maha Pemberi. Berikut redaksi lengkapnya.
“Allahumma inni asaluka bianna lakal hamdu laa ilaaha illa anta wahdaka laa syariikalakal mannan yaa badii’I as-samaawaati wal -ardh yaa dzal jalaali wal-ikram ya hayyu yaa qayyum inni as’alukal Jannah wa’auudzubika minannar.”
Artinya, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan segala pujian atas-Mu, tiada Tuhan selain Engkau tiada sekutu bagi-Mu Maha Pemberi Nikmat.
Wahai yang menciptakan langit dan bumi, Yang Maha Besar lagi Maha Mulia, Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri, aku mohon kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka.”
ADVERTISEMENT
Selain bacaan di atas, Rasulullah juga menganjurkan untuk berdzikir dengan kalimat "Yaa Dzal Jalaali Wal Ikram”. Artinya, “Ya Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” Dzikir tersebut dapat dibaca setelah sholat fardhu, maupun saat pagi dan petang.
Jawaban Mendengar Ayat Surat ar-Rahman
Selain disunnahkan untuk berdoa dan berdzikir setelah membaca surat ar-Rahman, setiap muslim juga disunnahkan untuk menjawab ayat fabi-ayyi aalla-irabbikumaa tukaadz-dziban ketika mendengar atau membacanya.
Bacaan yang dibaca untuk menjawab kalimat tersebut adalah, ‘La bisyaiin min ni’amika rabbana nukadzadzibu fa lakal hamdu.” Artinya, “Tidak ada satupun nikmat yang kami dustakan wahai Tuhanku, maka hanya milik-Mulah segala pujian”.
Mengutip dari buku Keutamaan Al Quran dalam Perspektif Hadist yang disusun oleh Ahsantudhonni, lafal tersebut diajarkan Rasulullah SAW kepada para sahabat yang tertuang dalam hadis riwayat at-Tirmidzi.
ADVERTISEMENT
Dari Jabir bin Abdullah ra, beliau berkata, “Rasulullah SAW suatu ketika keluar menemui para sahabatnya, kemudian beliau membacakan surat ar-Rahman dari permulaan surat sampai selesai. Lalu para sahabat terdiam, kemudian beliau bersabda:
‘Sungguh aku telah membacakan surat ar-Rahman kepada jin pada malam hari, maka mereka menjawab lebih baik daripada kalian semua, tatkala aku sampai pada ayat fabi-ayyi aalla-irabbikumaa tukaadz-dziban.’
Para sahabat bertanya, ‘Jawaban apakah itu wahai Rasululllah.” Nabi SAW bersabda, ‘La bisyaiin min ni’amika rabbana nukadzadzibu fa lakal hamdu’ (Tidak ada satupun nikmat yang kami dustakan wahai Tuhanku, maka hanya milikmulah segala pujian)”.
Keutamaan Membaca Surat Ar-Rahman
Menyadur buku Kedasyatan Membaca Al-Quran karya Amirullah Syarbini, setiap surat dalam Al Quran memiliki fadhilah dan keutamaan bagi umat manusia, tak terkecuali surat ar-Rahman.
ADVERTISEMENT
Surat ini mendorong manusia untuk memperbanyak memuji Allah atas segala nikmat yang diberikan. Surat tersebut bisa dibaca kapan saja, dan lebih utama saat pagi dan malam hari.
Berikut ini keutamaan membaca surat ar-Rahman yang dirangkum dari buku 9 surat Al Quran Pilihan terbitan Minebooks.
1. Digolongkan sebagai Orang yang Bersyukur
Barangsiapa yang membaca surat ar-Rahman secara rutin, Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersukur kepada-Nya. Ini tertuang dalam hadis Ubay bin Ka’b ra yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca surat Ar-Rahaman nicaya Allah merahmati ketidakberdayaannya dan ia telah menjalankan rasa syukur atas nikmat Allah padanya.” (HR. Muslim)
2. Diseru Malaikat dan Penghuni Surga
Dalam riwayat Imam Al Baihaqi, dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Pembaca surat Al Hadid, surat Al Waaqiyah, dan surat ar-Rahman diseru malaikat langit dan bumi serta penghuni surga Firdaus.”
ADVERTISEMENT
3. Mati Seperti Matinya Orang yang Syahid
Dalam buku Terjemah dan Fadhilah Majmu Syarif oleh Rudianto, dalam hadis Imam At-Tirmidzi berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca surat Ar-Rahman dan ketika ayat fabi-ayyi aalla-irabbikumaa tukaadz-dziban, ia mengucapkan 'La bisyaiin min ni’amika rabbana nukadzadzibu fa lakal hamdu,
Jika saat membacanya pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya seperti mati orang yang syahid. Jika membacanya di siang hari kemudian mati, maka matinya seperti orang yang syahid.” (HR. Muslim)
4. Sebagai Syafaat di Hari Kiamat
Masih dari sumber yang sama, dalam hadis Qudsi Rasulullah SAW bersabda, “Jangan tinggalkan membaca surat ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya. Surat ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik."
"Kamu akan menjumpai Tuhannya bersama pada hari kiamat. Wujudnya seperti wujud manusia paling indah, dan baunya paling harum.”
ADVERTISEMENT
“Pada hari kiamat tidak ada seorang pun yang berdiri di hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya dari padanya (pengamal surat ar-Rahman).
Pada saat itu, Allah SWT berfirman, “Siapakah orang di dunia yang sering bangun malam dan tekun membacamu (Surat Ar Rahman)?” Dia menjawab, “Ya Robbi, Fulan bin Fulan, lalu wajah mereka menjadi putih.”
Dan ia berkata kepada mereka, ‘Berilah syafaat bagi orang-orang yang mencintai kalian’. Kemudian ia memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka.
Lalu ia berkata kepada mereka, “Masuklah kalian ke surga, dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan." (HR. At-Tirmidzi)
(IPT)