Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Ayyub a.s. yang Bisa Diteladani Umat Islam
4 Maret 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:47 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran agama Islam, mempelajari kisah nabi dan Rasulullah saw merupakan hal yang penting agar manusia menerapkannya dalam kehidupan. Salah satu kisah yang dapat diteladani yaitu dari kisah Nabi Ayyub a.s.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari artikel ilmiah Perancangan Informasi Kisah Nabi Ayyub A’laihisalam Melalui Media Buku Ilustrasi, Ananta Zehan Anugerah, (2019:8) Nabi adalah manusia yang Allah swt beri wahyu tetapi tidak wajib untuk menyampaikan pada umatnya. Allah mengutusnya untuk meneruskan syariat rasul sebelumnya.
Hadis Riwayat Ahmad No. 22288 dan hadis Riwayat At-Thirmidzi menjelaskan bahwa jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang yang di antaranya terdapat 312 rasul. Dalam Al-qur'an, yang wajib diketahui terdapat 25 rasul.
Kisah Nabi Ayyub
Nabi Ayyub a.s. merupakan seorang putra dari Mush bin Zurah Al-Aish bin Ishak a.s., riwayat lain menyatakan nabi Ayyub a.s. putra dari Mush bin Rawa’il dan al-Aish bin Ishaq bin Ya’qub. Beliau lahir pada tahun 1420 – 1540 SM (Sebelum Masehi) dan berasal dari Romawi.
ADVERTISEMENT
Nabi Ayyub memiliki kekayaan dan tanah yang luas, binatang ternak, lahan pertanian yang melimpah dan juga memiliki paras yang tampan dan gagah. Beliau dikaruniai keturunan yang baik dan istri yang salihah. Kekayaan yang dimilikinya digunakan untuk kebaikan seperti membantu fakir miskin, anak yatim dan memuliakan tamu.
Segala apa yang telah dimilikinya, membuat iblis merasa iri dan meminta izin kepada Allah swt untuk dapat menggoda keimanan Nabi Ayyub. Berikut ini adalah beberapa kisah nabi ayyub yang dapat dipelajari dan ditauladani dalam kehidupan:
Nabi Ayyub Jatuh Miskin
Ujian pertama datang kepada Nabi Ayyub yang membuatnya jatuh miskin. Iblis menantang Allah untuk menghancurkan kebun dan binatang ternak dan mengatakan setelahnya pasti Nabi Ayyub akan murtad.
Kemudian diriwayatkan adanya angin badai yang menghancurkan seluruh perkebunan dan binatang ternak milik Nabi Ayyub tanpa menyentuh perkebunan dan peternakan milik orang lain. Para pengembala, petani, dan tukan kebun miliknya dibunuh oleh orang-orang jahat.
ADVERTISEMENT
Akhirnya setelah itu terjadi, Nabi Ayyub jatuh miskin dan hidup sengsara. Dengan keyakinannya ia percaya bahwa sedang diuji oleh Allah swt. Beliau bersabar, pasrah dan tetap memuliakan serta beribadah kepada Allah swt.
Nabi Ayyub Kehilangan Keluarga
Melihat Nabi Ayyub yang jatuh miskin dan tetap beribadah kepada Allah swt, iblis merasa jengkel dan tak puas. Iblis kembali menantang Allah agar mengambil anak-anak Nabi Ayyub.
Dikisahkan pada saat istri Nabi sedang menyiapkan hidangan kepada anak-anaknya, runtuhlah rumah mereka yang menewaskan seluruh anak-anak nabi. Yang tersisa hanya dua orang saudara Nabi dan istrinya yang masih setia untuk merawat beliau. Dengan semua yang telah dihadapinya, Nabi Ayyub tetap senantiasa sabar dan tabah menghadapi ujian tersebut. Beliau juga semakin taat dalam beribadah kepada Allah swt.
ADVERTISEMENT
Nabi Ayyub Jatuh Sakit
Ujian yang kemudian datang kembali yaitu Nabi Ayyub yang jatuh sakit. Beliau diuji dengan kesakitan yang menyeluruh pada tubuhnya. Para ulama menyimpulkan bahwa penyakit tersebut kusta namun penyakit sebenarnya yaitu lebih berat dan tidak akan menimpa kaum sebelumnya maupun sesudahnya.
Sakit tersebut mengakibatkan rontoknya seluruh rambut Nabi Ayyub dan kulitnya yang terkelupas hingga menggantung. Seluruh kampungnya mengucilkan, mengusir dan juga memutus interaksi dengannya. Namunm penderitaan tersebut tak membuatnya berkecil hati, beliau tetap berdzikir kepada Allah dengan sabar dan tabah.
Ssbagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik, mengenai berapa lama Nabi Ayub menjalani sakit, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Nabiyullah Ayyub a.s. berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.”
ADVERTISEMENT
Mukjizat Nabi Ayyub
Setelah diusir dari kampungnya, tinggalah Nabi Ayyub di satu gua. Atas kesabarannya yang luar biasa, Allah menunjukkan jalan keluar dan menceritakannya pada Al-Quran Surah Al-Anbiya ayat 83-84:
وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, ‘(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ
Artinya: Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, Kami mengembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami melipatgandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan pengingat bagi semua yang menyembah (Kami).
ADVERTISEMENT
Di umurnya yang ke-70 tahun Allah mendatangkan mata air di gua tempat Nabi Ayyub tinggal, dan kemudian memerintahkan beliau untuk menghentakkan kakinya ke tanah. Setelah itu muncullah air dari tanah yang membuat Nabi Ayyub sembuh dari sakitnya dan kembali kekar bahkan muda kembali. Air tersebut juga mengalir ke makam anak-anak Nabi Ayyub dan menghidupkannya kembali atas izin Allah.
Selain menyembuhkan Nabi Ayyub dan mengembalikkan anaknya, diriwayatkan Allah swt juga mengirimkan dua awan padanya. Satu awan yang berisi gundukan gandum yang menurunkan hujan emas, dan satunya adalah awan yang berisi gundukan jewawut yang mengeluarkan hujan perak.
Allah juga mengembalikan semua kekayaan Nabi Ayyub dengan cara lain. Pada hadis riwayat Nasa’I dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
ADVERTISEMENT
“Manakala Ayyub sedang mandi telanjang, sekelompok belalang dari emas jatuh kepadanya, maka Ayyub memunguti dan menyimpan belalang itu di bajunya. Tuhan memanggilnya, ‘Wahai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu kaya seperti yang kamu lihat?’ Ayyub menjawab, ‘Benar ya Rabbi, akan tetapi aku selalu memerlukan keberkahan-Mu.”
Pelajaran yang Dapat Diambil
Tujuan Allah dalam mengutus Nabi dan Rasul adalah untuk memberikan tauladan kepada umat manusia, dan menjadikan kisah para nabi dan rasul sebagai pelajaran yang dapat diambil untuk kehidupan. Seperti kisah Nabi Ayyub, banyak sekali hikmah yang dapat dipetik sebagai berikut:
Selalu Bersyukur Atas Nikmat Allah
Nabi Ayyub a.s. dikenal sebagai sosok kaya raya yang dermawan dan terpandang oleh masyarakat. Atas segala harta yang dimilikinya, beliau tidak pernah merasa sombong dan selalu mesnyukuri dan mensedekahkan sebagian hartanya kepada fakir miskin, anak yatim piatu dan siapapun yang membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada saat diberi ujian segala harta bendanya habis tak bersisa, tidak mempengaruhi rasa syukur yang dilakukannya. Nabi Ayyub tetap besyukur dan menjalankan ibadahnya dengan taat dan kesabaran yang tinggi.
Tabah dan Sabar Menghadapi Ujian Allah
Penyakit kulit yang diderita Nabi Ayyub selama 18 tahun, hingga ia disingkirkan dan dijauhi orang sekitarnya tak membuatnya mengeluh dan menyalahkan keadaan. Nabi Ayyub dengan tenang tetap sabar menghadapi ujian Allah. Beliau terus memperbanyak ibadah selama masa sulit tersebut.
Nabi Ayyub selalu berprasangka baik pada Allah, dengan keimanannya ia percaya bahwa Allah akan memberikannya yang terbaik.
Harta dan Anak adalah Titipan
Kisah dari Nabi Ayyub mengajarkan bawa harta dan anak adalah titipan Allah di dunia, untuk itu manusia perlu memiliki sikap rendah hati. Allah bisa saja mengambilnya kembali sewaktu-waktu, karena sejatinya Allah-lah pemilik segalanya.
ADVERTISEMENT
Iklhas dalam Menghadapi Kehilangan
Selain kesabaran dan ketabahannya, kisah dari Nabi Ayyub mengajarkan pentingnya menjalani sikap Ikhlas dalam segala cobaan dan rintangan yang dialami, termasuk dalam kehilangan sesuatu yang berharga.
Seperti Nabi Ayyub yang Ikhlas saat dirinya jatuh miskin, kehilangan anak-anaknya, ditambah penyakit kulit yang pedih dan menyakitkan, ia tetap Ikhlas menerima cobaan yang berat tersebut. Beliau tahu bahwa harta dan anak bukanlah miliknya, melainkan hanya titipan Allah semata.
Selalu Berserah Diri dan Berdoa Pada Allah
Di kala Nabi Ayyub dilanda sakit, beliau selalu berserah diri dan berdoa agar disembuhkan dari sakitnya. Berkat doanya yang tak pernah putus, dan atas izin Allah dengan menghentakkan kakinya ke tanah muncullah mata air yang menyembuhkan segala penyakitnya.
Baca Juga: Kisah Nuaiman Sahabat Nabi yang Jenaka
ADVERTISEMENT
Demikianlah kisah Nabi Ayyub dan pelajaran yang bisa diambil darinya. Sebagai umat islam dan manusia yang beriman sudah sepatutnya meneladani dan mempercayainya. Kisah Nabi dan Rasul ada untuk membuat manusia mempraktikkan dan mengabdikkan diri kepada Allah dengan cara yang benar serta dapat menjadi sebaik-baiknya manusia. (Mit)