Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengapa Kita Harus Berpuasa pada Bulan Ramadan? Ini Penjelasannya
2 Maret 2024 7:34 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:23 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang beriman. Alasan mengapa kita harus berpuasa di bulan Ramadan ini penting untuk diketahui para umat Islam agar dapat meraih keberkahan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku “Sehat Cara Alquran dan Hadis”, Wirakusumah (2010), puasa mampu memberikan kesempatan istirahat bagi organ pencernaan, hormon, serta sistem enzim manusia. Ketika istirahat itulah organ tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki dirinya.
Alasan umat Islam harus puasa di bulan Ramadan ini merujuk sejumlah dalil baik dari Alquran, hadis, dan konsensus ulama atau ijmak. Artinya, perintah puasa Ramadan secara dasar hukum sangat kuat sebab dilandasi oleh tiga aspek penting dalam hukum Islam.
Mengapa Kita Harus Berpuasa pada Bulan Ramadan?
Puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang disyariatkan pada tahun kedua dari hijrah Nabi Muhammad saw. Puasa Ramadan wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah baligh.
Adapun alasan mengapa kita harus berpuasa di bulan Ramadan adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Perintah Allah Swt.
Islam adalah agama yang selalu memberikan penjelasan atas segela perintah dan larangan dari Allah Swt. Demikian pula dengan ibadah wajib, puasa Ramadhan. Puasa adalah bentuk keimanan seorang hamba kepada Tuhannya.
Seorang Muslim adalah orang yang telah menemukan kedamaian dengan menyerahkan diri di hadapan Allah Swt. Al-Qur'an, kitab suci yang dipuja oleh umat Islam, dalam Surat Al-Baqarah ayat 186 memerintahkan umat Islam untuk berpuasa selama bulan ini.
Seorang Muslim mengikuti semua berbagai petunjuk yang ditemukan dalam Islam karena melalui penyerahan dalam perkataan dan perbuatan ini, Islam menjanjikan bahwa orang beriman akan menemukan keselamatan.
Yang pertama dari surga ini mengacu pada kehidupan kemurnian dan kepuasan batin yang diberikan kepada seorang mukmin yang dengan tulus mengikuti jalan Islam karena cinta kepada penciptanya.
ADVERTISEMENT
2. Puasa Ramadan adalah Salah Satu Rukun Islam
Berpuasa di bulan Ramadan merupakan rukun Islam yang ketiga setelah membaca syahadat dan menegakkan salat lima waktu. Tanpa melaksanakan puasa di bulan Ramadan, maka umat Islam belum sempurna rukun Islamnya.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw: "Islam dibangun di atas lima perkara, yakni syahadat bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadan." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dengan demikian, berpuasa di bulan Ramadan bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan bagian dari rukun Islam yang harus ditegakkan.
3. Puasa Ramadan adalah Bulan Diturunkan Al-Qur’an
Puasa diwajibkan pada bulan Ramadan karena pada bulan inilah diturunkan Al-Qur’an, sehingga Ramadan menjadi bulan yang mulia dan penting. Alasan itulah yang membuat bulan Ramadan ini layak dipuasai.
ADVERTISEMENT
Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan tersebut adalah petunjuk bagi manusia dan merupakan ayat-ayat yang jelas dari petunjuk Allah serta pembeda antara yang benar dan salah.
Bulan Ramadan wajib dipuasai karena sebagai perwujudan rasa syukur anugerah petunjuk tersebut.
Puasa bukan semata hanya aktivitas fisik saja. Aktivitas fisik hanyalah sebuah kegiatan yang di baliknya terdapat simbolisasi makna yang mendalam.
Jadi, agama itu adalah dunia makna-makna. Setiap apa yang dilakukan terutama dalam hal ibadah, yang lebih penting adalah makna yang terkandung di dalamnya bukan aktivitas fisiknya
4. Terdapat Ijmak Ulama
Selain berdasarkan Al-Qur'an dan sunah, puasa Ramadan menjadi wajib sebagaimana hasil konsensus atau ijmak ulama. Berdasarkan dalil ijmak, tidak ada satu pun ulama yang menyangkal kewajiban puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Ijmak sendiri adalah kesepakatan para mujtahid tentang hukum tertentu pada waktu tertentu yang dibuat setelah Rasulullah Saw. wafat. Ijmak adalah sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur'an dan hadits.
Secara ijmak, disepakati kewajiban puasa Ramadan bagi tiap muslim yang memenuhi syarat wajib puasa. Adapun orang-orang yang wajib melaksanakan puasa Ramadan antara lain balig, sehat jasmani dan rohani, bukan musafir, dan tidak sedang haid.
5. Sarana untuk Menjadi Orang yang Saleh
Setiap perintah dalam Al-Qur'an disertai dengan penjelasan mengapa itu telah diundangkan. Berkenaan dengan puasa, Allah Swt. menyatakan dalam Surat Al Baqarah 184 bahwa tujuannya adalah 'agar kamu menjadi orang yang saleh'.
Puasa mengundang rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya atas kita. Semua perbuatan ini terpuji dengan sendirinya, tetapi ketika dilakukan selama bulan Ramadhan, perbuatan itu secara khusus diterima oleh Allah. Nabi Muhammad saw. pernah menyatakan,
ADVERTISEMENT
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan Ramadhan dengan kebaikan yang biasa, maka ia seperti orang yang menunaikan kewajiban di bulan lain, dan orang yang menunaikan kewajiban di bulan itu seperti orang yang menunaikan tujuh puluh kewajiban. di bulan lain." (Sahih Khuzaima)
6. Belajar Menahan Diri
Salah satu cara untuk menafsirkan Surat Al Baqarah 184 adalah dengan menerjemahkannya sebagai 'diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu belajar menahan diri'.
Dalam hal ini, puasa tidak hanya mengajarkan kesalehan, tetapi juga pengendalian diri. Puasa Islam melarang makan, minum dan hubungan suami istri pada siang hari.
Mendahulukan apa yang biasanya diizinkan membangun kemauan kita dan memungkinkan kita menggunakannya untuk membersihkan diri dari berbagai kebiasaan buruk dan sifat buruk kita. Kemampuan untuk menunda kepuasan dalam hidup adalah indikator yang baik.
ADVERTISEMENT
7. Mendapat Pahala yang Berlimpah
Puasa memiliki efek tempering pada tubuh, itu mendinginkan nafsu dan mempertajam pikiran. Muslim juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk shalat wajib dan sunnah, membaca dan mempelajari Al-Qur'an, serta lebih beramal.
Maka tak mengherankan jika amalan ini mengandung banyak sekali pahala yang didapatkan orang yang mengamalkannya. Sebagaimana yang dijelaskan Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)
ADVERTISEMENT
8. Meraih Manfaat Kesehatan bagi Tubuh
Melaksanakan puasa di bulan Ramadan sesungguhnya memberikan dampak positif terhadap tubuh. Tentunya hal ini pun harus dibarengi dengan pola makan yang baik ketika santap sahur dan berbuka.
Hal ini ditegaskan pula oleh para ahli yang menyebut bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah sejumlah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, hingga obesitas.
Meskipun puasa terlihat seperti menyakiti diri sendiri, ternyata terdapat manfaat untuk kesehatan bagi tubuh. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
Secara alami, kesehatan seseorang yang baik berkontribusi pada kebahagiaan mereka. Puasa di bulan Ramadhan akan meningkatkan kekuatan hati dan jiwa. Gabungan peningkatan kesehatan yang baik untuk tubuh, hati, dan jiwa menambah kebahagiaan orang berpuasa.
Demikian alasan mengapa kita harus berpuasa di bulan Ramadan. Semoga puasa Ramadan tahun ini diterima Allah Swt. sebagai salah satu bentuk amal salih.