Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Gas Ideal dan Sifat-sifatnya
28 November 2023 15:20 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gas ideal adalah gas teoretik yang digunakan untuk mempelajari perilaku gas. Hal ini karena gas sejati bersifat sangat kompleks, sehingga sulit untuk mempelajari perilakunya secara teoretik.
Oleh karena itu, gas ideal hadir sebagai bentuk sederhana dari gas sejati. Simak penjelasan selengkapnya mengenai gas ideal di bawah ini.
Pengertian Gas Ideal
Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu sama lain. Artinya, jarak antar partikel gas ideal sangat berjauhan.
Selain berjauhan, partikel dalam gas ideal juga selalu bergerak secara acak ke segala arah, dan bisa bertumbukan satu sama lain. Meski begitu, tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna atau tumbukan yang tidak membuat partikel kehilangan energi .
Perlu dipahami bahwa sebenarnya, dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada yang namanya gas ideal. Yang nyata hanyalah gas sejati.
ADVERTISEMENT
Gas-gas di kehidupan nyata berada pada tekanan rendah dan suhunya tidak mendekati titik cair gas. Namun, karena gas yang berada di tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas mendekati dengan karakter gas ideal, maka gas tersebut diasumsikan sebagai gas ideal di kehidupan nyata.
Baca Juga: Hukum-hukum tentang Gas dalam Fisika
Sifat-sifat Gas Ideal
Dikutip dari situs academia.edu, sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut
ADVERTISEMENT
Persamaan Umum Gas Ideal
Tekanan, volume, dan temperatur pada gas yang berbeda mempunyai karakteristik yang berbeda, walaupun jumlah molekulnya sama. Persamaan gas ideal dinyatakan sebagai berikut:
PV = NkT atau PV = nNA kT
Keterangan:
Catatan: *23 adalah pangkat 23, begitupun dengan *-23 adalah pangkat -23.
Jumlah mol gas (n) merupakan perbandingan massa gas dan massa molar gas yang dinyatakan:
n = M/Mr
Keterangan:
Pada persamaan gas ideal, nilai NA k merupakan gabungan konstanta disebut dengan konstanta gas umum (R). Jadi, persamaan gas tersebut dapat diubah menjadi :
ADVERTISEMENT
PV = nRT
Keterangan:
R = konstanta gas umum
= 8,314 J/mol K
= 0,082 L atm/mol K
Hukum-hukum tentang Gas Ideal
Berikut penjelasan mengenai empat hukum gas ideal.
1. Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang bernama Robert Boyle (1627 - 1691) telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup pada temperatur tetap yang kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle.
Hukum Boyle menyatakan bahwa "Hasil kali tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup pada temperatur tetap adalah konstan".
Secara matematis, Hukum Boyle dituliskan:
P V = konstan atau P1 V1 = P2 V2
Keterangan:
ADVERTISEMENT
2. Hukum Charles
Seorang ilmuwan bernama Jacques Charles (1747-1823), telah menyelidiki hubungan volume dan temperatur gas pada tekanan tetap yang kemudian dikenal sebagai Hukum Charles.
Hukum Charles menyatakan "Volume gas berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya, jika tekanan gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan".
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk persamaan:
V/T = konstan atau V1/T1 = V2/T2
Keterangan:
3. Hukum Gay Lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki hubungan tekanan dan temperatur gas pada volume tetap yang kemudian dikenal sebagai Hukum Gay-Lussac.
Hukum Gay-Lussac menyatakan "Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas berbanding lurus dengan temperatur gas".
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :
P/T = konstan atau P1/T1 = P2/T2
Keterangan:
4. Hukum Boyle - Gay Lussac
Hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu persamaan yang disebut Hukum Boyle - Gay Lussac.
Hukum Boyle - Gay Lussac dinyatakan dalam bentuk persamaan:
PV/T = konstan atau P1V1/T1 = P2V2/T2
Keterangan:
ADVERTISEMENT
Perbedaan Gas Ideal dengan Gas Sejati
Dari penjelasan panjang di atas, kamu mungkin sudah makin memahami tentang gas ideal. Agar makin paham, simak penjelasan berikut ini mengenai perbedaan gas ideal dan gas sejati (nyata).
ADVERTISEMENT
Contoh Soal
Berikut beberapa contoh soal yang bisa membantumu makin paham mengenai gas ideal.
Contoh 1.
Suatu gas dalam ruang tertutup dengan volum V dan suhu 27oC mempunyai tekanan 1,5 x 10*5 Pa (*5: pangkat 5). Jika kemudian gas ditekan perlahan-lahan hingga volumnya menjadi ¼ V, berapakah tekanan gas sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya: P2 = ...?
Jawab:
Karena terjadi proses isotermik, maka digunakan persamaan Hukum Boyle.
P1 . V1 = P2 . V2
(1,5 . 10*5) . V = P2 . (¼ V)
P2 = 5 . 10*5 Pa
ADVERTISEMENT
Jadi, tekanan gas sekarang menjadi 5 . 10*5 Pa
Contoh 2.
Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27 °C. Tentukan tekanan gas tersebut jika pada suhu 47 °C dan volume 3,2 liter!
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya: P2 = ... ?
Jawab:
P1V1/T1 = P2V2/T2
1,5 x 4/300 = P2 x 3,2/320
P2 = 1,5 x 4 x 320/300 x 3,2
P2 = 2 atm
Jadi, tekanan gas pada suhu 47 °C dan volume 3,2 liter adalah 2 atm.
ADVERTISEMENT
Contoh 3.
Satu mol gas menempati volume 1 m³ dan suhu gas pada saat tersebut adalah 127°C. Tentukanlah tekanan gas tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan gas ideal, diperoleh:
pV = nRT
p (1 m³) = (1 mol) (8,314 J/kmol K) (400 K)
p = 3,326 x 10³ N/m2
Jadi, tekanan gas tersebut adalah p = 3,324 x 102 N/m2.
(DEL)