Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Kisah Nabi Yahya Singkat untuk Umat Islam
4 Maret 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 6 menitDiperbarui 19 Maret 2024 17:48 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Kisah dan Mukjizat 25 Nabi dan Rasul, Aifa Syah, halaman 23, Nabi Yahya dikenal sebagai orang yang penyayang. Tidak hanya menyayangi sesama umat manusia, tetapi juga sayang kepada hewan. Nabi Yahya tidak pernah menyakiti hewan.
Nama Nabi Yahya diberikan langsung oleh Allah. Beliau sangat taat beribadah, juga sangat cinta ilmu dengan mempelajari kitab Taurat. Nabi Yahya hidup pada saat Yerussalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi (4 SM – 39 M) saat Herodus berkuasa.
Kisah Nabi Yahya Singkat
Berikut merupakan kisah Nabi Yahya singkat yang dapat menambah pengetahuan umat Islam tentang nabi-nabi Allah mengutip dari buku yang berjudul Cerita Terbaik 25 Nabi & Rasul, Wirawan Sukarwo, 2014:167).
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya adalah anak kandung dari Nabi Zakariya. Berita kelahirannya sudah dikabarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Zakariya. Kelahiran Yahya adalah mukjizat yang diberikan Allah karena saat itu, ayahnya, Nabi Zakariya sudah berumur tua begitu pula ibunya.
Nabi Yahya adalah Nabi yang dilahirkan di tengah-tengah umat yang banyak meninggalkan ajaran Islam, kafir dan sombong terhadap perintah Allah Swt.
Ketika dilahirkan ke dunia, seluruh alam menyambutnya. Pepohonan, rumput, dan segala tumbuh- tumbuhan ikut menyambut kelahiran seorang nabi yang mulia. Bunga-bunga bermekaran dan menebarkan wangi ke seluruh penjuru tanah Palestina. Begitu pula burung-burung yang bersenandung menyambut kelahiran bayi Yahya.
Ketika masih kecil, Yahya sudah menjadi anak yang sangat menyayangi binatang. Gemar memberi makan sampai-sampai beliau rela tidak makan demi para binatang kesayangannya itu. Sifat penyayang yang ada dalam diri putra Nabi Zakariya ini merupakan kelebihan yang tidak dimiliki manusia lainnya.
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya adalah contoh bagi umat manusia agar senantiasa menjaga dan merawat alam lingkungan agar tetap lestari. Semakin besar, ia semakin arif dan bijaksana. Nabi Yahya adalah seorang anak yang sangat gemar membaca. Lebih suka membaca daripada bermain dan menghabiskan waktu sia-sia.
Ia senang sekali membaca kitab-kitab ajaran Islam sehingga Nabi Yahya menjadi orang yang sangat dihormati karena kecerdasannya. Tidak hanya cerdas, sifat penyayang yang ada dalam dirinya membuat banyak orang juga menyayanginya.
Di sela-sela kesibukannya belajar dan menuntut ilmu, Yahya muda sering pergi sendirian ke gunung untuk berzikir dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Di tengah hutan, terus berdoa dan berzikir kepada Allah sambil menikmati karunia Allah berupa alam yang indah.
ADVERTISEMENT
Tidak ada hewan buas yang menganggunya, bahkan semua makhluk hidup yang ada di sekitarnya akan mengetahui kalau Yahya adalah seorang Nabi Allah yang mulia dan seorang manusia yang bertakwa.
Ketika Nabi Yahya sudah dewasa, menghadapi masalah dengan seorang raja yang menjadi penguasa saat itu. Sang raja adalah laki-laki yang jahat, bodoh, serakah, dan suka berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Namun, sang raja tahu kalau Nabi Yahya adalah orang yang cerdas dan terpercaya di antara rakyatnya.
Suatu ketika, sang raja ingin menikah dengan istri saudaranya sendiri. Hal itu tentu saja melanggar hukum Allah Swt., Tuhan semesta alam. Kemudian, sang raja bertanya kepada Nabi Yahya mengenai niatnya untuk menikah itu. Dengan lembut, tetapi tegas, sang nabi mengatakan "tidak boleh".
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya menjelaskan kepada raja mengenai larangan seorang lelaki menikah dengan istri saudara kandungnya. Mendengar jawaban ini raja menjadi marah, lalu memerintahkan prajuritnya untuk memenjarakannya.
Ketika Nabi Yahya menjelaskan hukum agama tentang menikah kepada raja, seorang penari perempuan menyaksikannya. Penari itu adalah seorang perempuan yang cantik, tetapi suka menari sampai telanjang bulat di hadapan raja. Sang penari begitu tersentuh dengan kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh Nabi Yahya.
Penari itu bisa melihat kemuliaan dan keagungan yang terpancar dari wajah Nabi Yahya. Singkatnya, penari perempuan itu jatuh cinta kepada Nabi Yahya. Kemudian, si penari perempuan itu mendatangi Nabi Yahya di dalam penjara.
Si penari tersebut mengatakan kalau dirinya sangat mencintai Nabi Yahya. Si penari bahkan bersujud di hadapan Nabi Yahya memohon agar Nabi Yahya mau menerima cintanya itu. Dengan lembut dan penuh ketulusan, Nabi Yahya menjawab kalau di dalam hatinya hanya ada cinta kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Jawaban itu membuat si penari patah hati dan putus asa. Si penari tersebut lalu pergi meninggalkan Nabi Yahya sambil menyimpan rasa benci yang sangat besar. Sesampainya di istana, sang raja sedang mabuk minuman keras. Penari perempuan itu memanfaatkan situasi untuk menyakiti Nabi Yahya, si penari lantas menari dan menghibur raja sambil terus menunggu raja yang semakin mabuk.
Si penari perempuan tersebut juga terus menuangkan arak untuk sang raja agar raja itu semakin mabuk dan lupa diri. Saat itulah, sang penari meminta sesuatu kepada raja. Sang raja yang mabuk itu langsung menjawab, "Apa pun yang kau minta, akan aku berikan". Lalu si penari bilang, kalau si penari menginginkan darah Yahya bin Zakariya. Raja yang sedang mabuk berat memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Nabi Yahya.
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya yang sedang berdoa dan berzikir kepada Allah di dalam penjara lalu dibunuh dengan keji oleh pasukan sang raja yang jahat. Nabi Allah yang mulia yang bernama Yahya bin Zakariya telah menjadi korban atas ketamakan manusia yang tidak mau mendengarkan dakwah nabi dan ajaran Islam.
Nabi Yahya mati syahid di hadapan Allah, Nabi Yahya menjadi nabi yang mulia karena mempertahankan keimanannya sampai ajal menjemputnya.
Al-quran menceritakan kisah Nabi Zakaria dan Yahya dalam Al-Quran, surah Maryam ayat 2 hingga ayat 15, surah Ali Imran ayat 38 hingga ayat 41 dan surah Al-Anbiya' ayat 89 hingga ayat 90.
Masa Kecil Nabi Yahya
Berikut adalah kisah kehidupan masa kecil Nabi Yahya yang dikutip dari buku berjudul Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul, Lip Syarifah, (2019:129).
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya tumbuh menjadi anak yang lemah lembut, cerdas, dan rupawan. Sifat dan tingkah lakunya sangat menyenangkan hati kedua orangtuanya. Sejak kecil, sudah rajin beribadah. Nabi Yahya dilahirkan lebih tua tiga bulan dari Nabi Isa.
Masa kanak-kanak Nabi Yahya berbeda dengan masa kanak-kanak pada umumnya. Jika anak-anak seusianya menghabiskan waktu untuk bermain, Nabi Yahya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaa.t Jika sebagian anak suka menghibur dirinya dengan menyiksa binatang, Nabi Yahya kecil justru memberi makan binatang dan burung-burung dari makanannya sendiri.
Walaupun masih kecil, Nabi Yahya telah diperintahkan untuk belajar syariat Islam dengan sungguh-sungguh. Allah Swt. telah membuatnya merasa selalu ingin tahu tentang syariat dan menjadi hakim bagi orang-orang
Nabi Yahya sudah mempelajari syariat secara menyeluruh. Karena itu, Allah memberikan kemampuan untuk menghakimi suatu masalah. Nabi Yahya menjadi hakim di antara orang-orang, mengajarkan agama, menunjukkan mereka kepada kebenaran, dan mengingatkan mereka dari jalan yang salah.
ADVERTISEMENT
Nabi Yahya tumbuh dewasa. Ilmunya semakin bertambah. Cinta kepada kedua orangtuanya dan makhluk lain semakin besar. Nabi Yahya selalu mengajak orang-orang untuk bertobat dan berdoa dengan tulus untuk mereka.
Hikmah Kisah Nabi Yahya
Inilah hikmah kisah Nabi Yahya yang diambil dari buku berjudul Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul, Lip Syarifah, (2019:131).
Demikianlah kisah Nabi Yahya Singkat yang harus diketahui umat Islam. Dengan membaca kisah singkat di atas, maka dapat meneladani sifat baik dari Nabi Yahya a.s.. (Ria)
ADVERTISEMENT