Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H: Jadwal, Niat, dan Keutamaannya
16 Juli 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat perbedaan jadwal puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H antara Muhammadiyah dan NU. Hal tersebut karena penetapan 1 Muharram 1446 H yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan setiap terbitnya bulan purnama , yakni setiap 13, 14, dan 15 kalender Hijriah. Setiap umat Islam yang menjalankan puasa ini akan mendapatkan pahala dan diampuni dosanya.
Adapun informasi lebih lengkap tentang puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H akan dijelaskan di artikel ini, termasuk jadwal, niat, dan keutamaannya.
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H?
Mengutip situs NU Online, secara bahasa Ayyamul Bidh artinya hari-hari cerah. Sebab, puasa tersebut dilaksanakan saat terbitnya bulan purnama, yaitu tanggal 13 sampai 15 setiap bulan sesuai berdasarkan kalender Hijriah.
Pada tanggal-tanggal tersebut, malam hari terasa lebih terang dibandingkan malam-malam sebelumnya, sehingga dianjurkan untuk beribadah di siang harinya.
ADVERTISEMENT
Adapula ulama yang berpendapat bahwa umumnya gerhana matahari terjadi pada saat bulan purnama dan Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk beribadah saat terjadi gerhana. Maka dari itu, disunnahkan untuk puasa Ayyamul Bidh setiap bulan purnama. Sebagaimana hadis berikut:
وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)
Artinya: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15." (HR Abu Dawud).
Sebagaimana dijelaskan di atas, ada perbedaan penetapan 1 Muharram 1446 H. Disadur dari situs MUI, Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan awal Muharram 1446 H pada Senin, 8 Juli 2024. Sementara pemerintah melalui penanggalan nasional menetapkan 1 Muharram 1446 H pada 7 Juli 2024, sama dengan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Sehingga, pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Muharram 1446 H pun terjadi perbedaan antara NU dengan pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini uraiannya:
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Tata cara puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa yang lainnya. Pertama, umat Islam harus membaca niat terlebih dahulu yang dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya sebelum matahari tergelincir ke barat.
Kemudian, makan sahur menjelang masuk waktu subuh. Lalu melaksanakan puasa dengan menahan nafsu dari terbitnya fajar hingga tenggelam matahari. Terakhir, segera berbuka saat tiba waktu maghrib.
ADVERTISEMENT
Adapun niat puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyamil bidh lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Terdapat sederet keutamaan bagi barang siapa yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh, terutama apabila dikerjakan pada bulan Muharram. Berikut uraiannya:
1. Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Dikutip dari NU Online, barang siapa yang menjalankan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari seperti berpuasa sepanjang tahun. Hal tersebut dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
"Barang siapa yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa setiap tahun. Kemudian, Allah SWT menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya." (HR Ibnu Majah)
ADVERTISEMENT
2. Puasa di Bulan Muharram Termasuk Ibadah di Bulan yang Dimuliakan
Meskipun puasa Ayyamul Bidh dapat dikerjakan setiap bulan, tetapi jika dilaksanakan di bulan Muharram, keutamaan yang diperoleh lebih besar. Hal ini mengingat sangat dianjurkan untuk beribadah di bulan tersebut. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW berikut:
"Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapatkan pahala puasa 30 hari."
3. Mendapat Ampunan Dosa
Mengutip buku Bidadari yang Dirindukan Surga, oleh Danierra Primadani pada 2017, puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang sangat dianjurkan untuk umat muslim, sebab selain mendapatkan pahala yang besar, mereka yang melaksanakannya akan mendapatkan ampunan dosa.
Puasa Ayyamul Bidh dipercaya dapat menghapus dosa-dosa kecil sehingga umat muslim berkesempatan untuk membersihkan diri dan menerima ampunan dari Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
ADVERTISEMENT
"Puasa Ayyamul Bidh itu menghapus dosa-dosa di antara dua Ramadan." (HR Abu Hurairah).
3. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Dengan menjalankan ibadah sunnah, termasuk puasa Ayyamul Bidh, umat Islam sama dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa yang dijalankan tiga hari setiap bulannya ini adalah salah satu cara melatih kedisiplinan, menahan hawa nafsu, dan meningkatkan ketaqwaan seorang hamba.
Selain itu, puasa disebut dapat melatih untuk bersabar dan peka terhadap lingkungan sekitar. Ibadah ini juga dapat membantu meningkatkan spiritual seseorang dan kualitas ibadahnya.
4. Menunjukkan Ketaatan dan Kecintaan Kepada Allah SWT
Rasulullah SAW sering melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Dengan menjalankan puasa ini, umat Islam sama dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala.
Mengikuti teladan Rasulullah SAW artinya menunjukkan kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Menjalankan ibadah sunnah juga akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
(NSF)