Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Arti Lambang Pagar Nusa Nahdlatul Ulama
31 Juli 2023 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lambang Pagar Nusa menjadi identitas bagi para anggota yang tergabung dalam beladiri bentukan Nahdlatul Ulama (NU). Tak hanya sekadar kumpulan gambar, arti lambang Pagar Nusa sangat mendalam.
ADVERTISEMENT
Pagar NU dan Bangsa atau Pagar Nusa adalah cabang seni pencak silat yang diresmikan pada 16 Juli 1986. Beladiri ini dibentuk dengan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang diterapkan dalam setiap kegiatannya.
Sebagaimana organisasi beladiri lain, Pagar Nusa juga memiliki lambang yang bermakna filosofis. Apa makna lambang Pagar Nusa? Simak informasinya dalam ulasan berikut!
Sejarah Pencak Silat Pagar Nusa
Pencak silat Pagar Nusa dibentuk dari rasa keprihatinan kiai NU terhadap surutnya ilmu bela diri di lingkungan pesantren. Pada masa itu, pondok pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai pusat kegiatan silat.
Di sisi Iain, berbagai perguruan pencak silat mulai bermunculan. Kegiatan bela diri tersebut memiliki nilai dan visi masing-masing dari segi agama, aqidah, maupun kepercayaan.
ADVERTISEMENT
Para ulama NU merasa gelisah melihat kenyataan tersebut. Hingga akhirnya KH Suharbillah, seorang pendekar ulama dari Surabaya, menceritakan masalah itu kepada KH Mustofa Bisri di Rembang.
Mereka pun menemui KH Agus Maksum Jauhari (Lirbow) atau Gus Maksum yang memang dikenal sebagai tokoh ilmu bela diri untuk membentuk cabang silat yang berlandaskan syariat Islam dan kebangsaan.
Para tokoh ulama-pendekar NU mendirikan Pagar Nusa di Pesantren Lirboyo di Kediri pada 03 Januari 1986. Namun, organisasi tersebut baru diresmikan enam bulan kemudian, tepatnya pada 16 Juli 1986.
Baca Juga: Menakar Peran Pagar Nusa bagi Bangsa
Arti Lambang Pagar Nusa
ADVERTISEMENT
Adapun arti masing-masing gambar dan tulisan dalam lambang Pagar Nusa adalah sebagai berikut.
1. Simbol Kurva Segi Lima
Kurva segi lima dalam simbol Pagar Nusa menyimbolkan rukun Islam, yakni Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji. Lambang menandakan bahwa praktik dalam kegiatan beladiri tidak menyimpang dari syariat Islam. Kurva segi lima juga dapat bermakna Pancasila yang menyiratkan rasa nasionalisme para pendekar Pagar Nusa.
2. Simbol 3 Garis Tepi
Garis tepi yang berjumlah tiga buah di sekeliling logo melambangkan tiga cara hidup warga NU, yakni iman, islam, dan ihsan, yang diterapkan secara bersamaan.
3. Simbol Sembilan Bintang
Simbol bintang berjumlah sembilan melambangkan kepemimpinan walisongo dalam Islam. Bintang juga mewakili idealisme organisasi yang memuat sembilan nilai, yakni kemerdekaan, kebenaran, keadilan, kejujuran, kerakyatan, persamaan, persaudaraan, kesederhanaan, dan keseimbangan.
ADVERTISEMENT
4. Simbol Trisula
Trisula yang diletakkan di tengah bola dunia melambangkan tiga orientasi organisasi, yakni sikap keagamaan, kebangsaan, dan olahraga. Trisula sendiri merupakan senjata tertua yang ditemukan di Nusantara. Penggunaan simbol ini juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia.
5. Simbol Bola Dunia
Bola dunia yang dikelilingi tampar melambangkan kegiatan duniawi di bumi Nusantara. Simbol ini merupakan ciri khas yang juga dipakai dalam logo NU. Mengutip laman resmi MTS Rupa, logo ini dibuat oleh Kiai Ridwan Abdullah.
6. Tulisan Arab La Gholiba Illa Billah
Pencak silat Pagar Nusa memiliki slogan ‘la gholiba illa billah’ yang juga ditampilkan dalam logonya. Slogan tersebut ditulis dalam bahasa Arab latin pada seutas pita di tengah bola dunia. Arti dari kalimat ini adalah tidak ada mampu mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah.
ADVERTISEMENT
(GLW)