Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Wudhu yang Benar untuk Umat Islam
22 April 2024 19:42 WIB
·
waktu baca 10 menitDiperbarui 23 Oktober 2024 15:08 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wudhu adalah salah satu cara untuk menyucikan diri dari najis dan kotoran bagi kaum Muslim ketika hendak melaksanakan ibadah. Tata cara wudhu yang benar tentunya harus diketahui agar saat melakukan ibadah tidak sia-sia karena wudhunya tidak sah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman islam.nu.or.id, wudhu merupakan cara untuk menyucikan anggota tubuh dengan air. Umat muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Selain air, bisa pula menggunakan debu saat wudhu atau disebut dengan tayammum.
Wudhu memiliki aturan dan cara tersendiri. Jika tidak dilakukan sesuai aturan, maka pelaksanaan salat dan upaya menyucikan diri dapat dianggap tidak sah. Untuk itu, sebagai umat Islam yang taat, perlu mengetahui cara wudhu yang benar sesuai sunnah.
Bacaan Niat Wudhu
Sebelum melaksanakan wudhu, setiap Muslim dianjurkan untuk membaca niat terlebih dahulu sesuai sunnah Rasulullah SAW. Berikut ini redaksi bacaan niatnya:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."
ADVERTISEMENT
Tata Cara Wudhu yang Benar
Berikut tata cara wudhu yang harus dipahami setiap umat Islam agar salatnya sah.
1. Niat
Membaca niat wudhu dalam hati adalah wajib menurut sebagian besar ulama, sedangkan dalam mazhab Syafi'i mengucapkan niat (nawaitu) hukumnya sunnah. Niat di hati dapat dilakukan saat mulai membasuh wajah. Berikut bacaannya:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Membasuh Telapak Tangan
Setelah membaca niat wudhu, dapat dilanjutkan dengan membasuh telapak tangan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut:
اللّٰهُمَّاحْفَظْيَدَيَّمِنْمَعَاصِكَكُلِّهَا
"Alllhummah fazyadayyaminma'aa shikakulliha."
Artinya: "Ya Allah, lindungi tanganku dari segala pelanggaranmu."
ADVERTISEMENT
3. Berkumur
Untuk doa wudhu saat berkumur ini dianjurkan sebanyak 3 kali dan dibaca di dalam hati. Berikut adalah bacaannya:
اللّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Allahumma a'inni ‘ala dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibaadatika”
Artinya: “Ya Allah bantulah aku untuk selalu berdzikir kepada-Mu dan selalu memperbaiki ibadah kepada-Mu.”
Anjuran ini juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud Rasulullah SAW bersabda, "Bila engkau berwudhu maka berkumur-kumurlah."
4. Membersihkan Lubang Hidung
Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan membersihkan lubang hidung sebanyak 3 kali, caranya dengan menghirup udara ke dalam hidung dan kemudian dikeluarkan lagi.
Sama seperti doa saat berkumur, doa saat membasuh lubang hidung juga dianjurkan agar dibaca dalam hati saja. Berikut bacaannya:
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الجَـنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّي رَاضٍ
ADVERTISEMENT
“Allahumma arihnii raaihata jannati wa anta ‘anni raadhin.”
Artinya: “Ya Allah berikan aku penciuman wewangian surga dan keadaan Engkau terhadap diriku yang selalu meridhoi.”
Anjuran ini juga diriwayatkan dari Laqith bin Shobiroh r.a. ia berkata, Rasulullah bersabda, "Berwudhulah dengan sempurna, dan gosok-gosoklah antara jari-jari dan hisaplah air dengan hidung secara sungguh-sungguh, kecuali bila engkau sedang berpuasa." (Dikeluarkan oleh imam empat, menurut Ibnu Huzaimah hadits tersebut shahih).
5. Membasuh Wajah
Membasuh wajah dilakukan sampai batas tumbuhnya rambut yaitu kening hingga dagu, telinga kanan hingga kiri. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:
اللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِى يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
“Allahumma bayyidh wajhii yauma tabyaddu wujuuhu wa taswaddu wujuuhu."
Artinya: “Ya Allah putihkan wajahku pada hari menjadi putih berseri-seri wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah-wajah orang kafir.”
ADVERTISEMENT
6. Kedua Tangan
Selanjutnya melakukan kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali dibasuh secara merata. Untuk bacaan doa membasuh tangan kanan, yaitu:
اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِى كِتاَبِى بِيَمِيْنِى وَحَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيْرً
“Allahumma a’thini kitaabi biyamiini wa haa sibni hisaabaan yasiiran.”
Artinya: “Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan.”
Sedangkan untuk bacaan doa membasuh tangan kiri yaitu:
اَللّٰهُمَّ لاَ تُعْطِنِى كِتاَبِى بِشِمَالِى وَلاَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِىْ
“Allahumma laa tu’thini kitaabi bisyimaalii wa laa min waraai dzahrii.”
Artinya: “Ya Allah jangan Engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku atau pada belakang punggungku.”
7. Mengusap Kepala
Mengusap sebagian kepala dilakukan sebanyak 3 kali bagi muslim yang memiliki rambut ataupun tidak. Jika memiliki rambut harus rambut yang berada di lingkar kepala, bukan rambut yang terjuntai ke bahu atau pundak. Bacaan doanya yaitu:
ADVERTISEMENT
اللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ
“Allahumma harrim sya’rii wa basyarii ‘alaannaari.”
Artinya: “Ya Allah haramkan rambut dan kulitku dari atas api neraka.”
8. Mengusap Kedua Telinga
Secara bersamaan mengusap kedua telinga sebanyak 3 kali. Bacaan doanya yaitu:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
“Allahummaj’alnii minalladziina yastami’uunal qaula fayattabi’uuna ahsanahuu.”
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan nasihat dan mengikuti sesuatu yang terbaik.”
Tentang sunah wudhu dari Abdillah bin Amar r.a. , ia berkata: "Rasulullah SAW mengusap kepalanya dan memasukkan jari-jari telunjuknya ke dalam dua telinganya, dan mengusap dua telinga bagian luar dengan dua ibu jarinya." (HR Abu Dawud dan Nasai.
9. Membasuh Kaki
Membasuh kaki dilakukan sampai air membasahi kedua mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali, diikuti dengan jari-jari kaki termasuk sela-sela dengan jari tangan. Doa membasuh kaki kanan, yaitu:
ADVERTISEMENT
اللّٰهُمَّ اِجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ
“Allaahumma-j’alhu sa‘yan masykuuran wa dzamban maghfuuran wa ‘amalan mutaqabbalan. Allaahumma tsabbit qadamî ‘alash shiraathi yauma tazillu fiihil aqdaam.”
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shiratal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.”
Doa membasuh kaki kiri, yaitu:
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ
"Allâhumma innî a‘ûdzu bika an tanzila qadamî ‘anish-shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn"
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir."
ADVERTISEMENT
Bacaan Setelah Wudhu
Setelah selesai melakukan wudhu, amalan ini dapat disempurnakan dengan membaca doa setelah wudhu. Ketika membaca doa, dianjurkan untuk menghadap kiblat dengan menengadahkan kedua tangan dan berdoa secara khusyuk. Berikut bacaannya:
أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.”
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)."
ADVERTISEMENT
Syarat, Rukun, dan Sunnah Wudhu
Mengutip buku Dialog Lintas Mazhab yang disusun Asmaji Muchtar, seorang muslim sudah sepatutnya memahami syarat, sunnah, dan rukun wudhu yang sah. Berikut rinciannya:
1. Syarat Wudhu
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 9 Syarat Sah Wudhu yang Wajib Dipenuhi
2. Rukun Wudhu
3. Sunnah Wudhu
Dalil yang Mendasari Perintah Wudhu
Sayyid Sabiq dalam buku Fiqih Sunnah Jilid 1 menjelaskan bahwa wudhu merupakan kegiatan bersuci menggunakan air yang dilakukan seorang hamba sebelum menghadap Allah SWT dalam salatnya. Wudhu termasuk salah satu amalan yang disyariatkan langsung oleh Allah SWT melalui penggalan surat Al-Maidah ayat 6:
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ
"Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru'ūsikum wa arjulakum ilal-ka'bain(i)."
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki." (QS. Al-Maidah: 6)
Selain dalil tersebut, masih terdapat dua landasan pensyariatan wudhu yang semakin menguatkan sifat wajib amalan ini. Pertama, riwayat dari Abu Hurairah r.a yang bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Allah tidak menerima salat salah seorang di antara kalian yang berhadats sampai ia berwudhu." (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Landasan terakhir adalah ijma' atau kesepakatan para ulama. Mereka besepakat bahwa wudhu adalah syariat Islam yang telah ditunaikan sejak zaman Rasulullah SAW, dan harus tetap dilaksanakan hingga kiamat menjelang. Dengan kata lain, wudhu adalah amalan yang tak akan terpisahkan dari salah satu rukun Islam, yakni salat.
Jenis Air Wudhu
Tidak semua jenis air dapat digunakan untuk berwudhu. Apabila air tersebut mengandung najis, maka Muslim tidak boleh memakainya untuk menyucikan diri.
Berikut adalah daftar beberapa jenis air yang boleh dipakai untuk melaksanakan wudhu, dikutip dari buku Ayo, Berwudu dengan Benar terbitan Kemenag RI.
Hal yang Membatalkan Wudhu
Ada beberapa hal yang bisa membatalkan sahnya suatu wudhu. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 4 Hal yang Membatalkan Wudhu Seseorang
Pertanyaan tentang Wudhu
Beberapa pertanyaan seputar wudhu yang kerap muncul di masyarakat di antaranya:
1. Apakah boleh wudhu 1 kali untuk 2 salat?
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa wudhu satu kali dapat dipakai untuk dua kali salat fardhu maupun lebih. Namun, dengan catatan bahwa wudhu tersebut tidak batal. Ini berbeda dengan tayamum yang hanya boleh untuk satu kali salat fardhu.
2. Apakah sah jika wudhu tidak berurutan?
Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam fardhu wudhu atau rukun wudhu di atas, amalan ini harus dikerjakan secara tertib dan berurutan. Artinya, jika Anda tidak melakukannya sesuai urutan yang sudah ditentukan, maka wudhunya tidak sah.
ADVERTISEMENT
3. Apakah boleh membaca niat wudhu saat membasuh?
Merujuk pada laman Kemenag, niat wudhu bisa dibaca dalam hati saat mulai membasuh wajah. Setelah itu, lanjutkan dengan membaca doa membasuh wajah seperti yang sudah disebutkan dalam penjelasan di atas
4. Apakah gagal salat 3 kali harus wudhu lagi?
Apabila salat yang dikerjakan batal sampai 3 kali, tidak ada ketentuan untuk wudhu ulang. Anda tetap bisa menggunakan wudhu pertama selama tidak ada hal yang membatalkan wudhu tersebut.
5. Apakah sah jika wudhu sambil bicara?
Mayoritas ulama berpendapat bahwa wudhu sambil bicara itu boleh, tapi hukumnya makruh. Artinya, jika tak ada hal mendesak yang perlu dibicarakan, sebaiknya fokuslah melaksanakan amalan ini dengan tertib.
(HEN & DEL)