Konten dari Pengguna

Melestarikan Terumbu Karang, dari Metode Spider hingga VAR

Kamaruddin Azis
Penulis tema kelautan dan perikanan, bekerja untuk organisasi masyarakat sipil
11 Desember 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kamaruddin Azis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Replantasi karang di perairan Tomori Sulawesi Tengah (dok: Muhammad Syakir)
zoom-in-whitePerbesar
Replantasi karang di perairan Tomori Sulawesi Tengah (dok: Muhammad Syakir)
ADVERTISEMENT
Ekosistem terumbu karang NKRI menghadapi tantangan signifikan meskipun dianggap memiliki keanekaragaman hayati teramat tinggi.
ADVERTISEMENT
Indonesia, rumah sekitar 34 persen dari total luas terumbu karang di kawasan Segitiga Karang Dunia., mencakup 2,53 juta hektare atau 25.000 km², sekitar 10 persen dari total luas terumbu karang dunia.
Sayangnya, kondisinya terus terdegradasi. Penyebabnya, penggunaan alat tangkap ikan merusak yang masif seperti bom, bahan bius. Juga karena pencemaran, pengembangan wilayah pesisir, hingga akibat pemanasan global.
Berkurangnya atau rusaknya terumbu karang akan mengancam masa depan kita semua.
Upaya perbaikan dilakukan melalui transplantasi karang merupakan salah satu upaya untuk memulihkan sekaligus meningkatkan tutupan karang di rongga lautan, dan ini membutuhkan kesadaran pra pihak akan pentingnya pelestarian ekosistem ini.
Sejumlah penyelam ADS, praktisi pemberdayaan masyarakat pesisir hingga pelestari terumbu karang membagikan pengalaman mereka dalam Diskusi Akhir Tahun: Adopsi Karang sebagai Solusi Keberlanjutan Konservasi, Selasa, 10/12/2024. Kegiatan dipandu oleh Kamaruddin Azis, dari IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Imran, instruktur selama ADS yang juga akademisi di Institut Maritim Balikdiwa Makassar punya pengalaman mengkonservasi terumbu karang di Selat Makassar.
”Ada metode replantasi bernama VAR, atau Verital Artificial Reef untuk pembentukan anakan karang.
Bersiap memasang karang (dok: Muhammad Syakir)
”VAR ini sebagai jawaban atas semakin sulitnya mendapat anakan karang untuk dipindahkan atau ditransplantasi di tempat lain. Apalagi sudah banyak bagian terumbu karang yang rusak,” ucapnya.
Dia berharap ke depan, ada upaya berkelanjutan mengenai ini sebab dapat tumbuh 4-5 milimeter dalam sebulan atau dapat dipindahkan setelah setahun.
Dikatakan, kegiatan transplantasi di Barrang Lompo itu mendapat dukungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DIKTI.
”Setelah setahun berjalan lalu mendapat dukungan dari Yayasan KEHATI untuk perluasannya.”
Menjamin Keberlanjutan
ADVERTISEMENT
Muhammad Syakir, salah satu inisiator pertemuan menyebut teridentifikasi bahwa salah satu kendala dalam pelaksanaan konservasi karang adalah pembiayaan berkelanjutan. Perlu melibatkan banyak pihak untuk ikut andil di dalamnya, terutama perusahaan.
“Salah satunya dana dari perusahaan, seperti Pertamina. Banyak cabang BUMN di provinsi yang punya usaha hilir yang bisa jadi mitra," kata dia.
Dia menyebut ke depan, perlu jejaring, perlu bukti dan gambaran pengalaman anggota jejaring untuk kemudian menjadi input bagi calon adopter atau mitra.
”Kita perlu siapkan semacam deklarasi bersama, tentang perlunya jejaring ini,” jelasnya.
Replantasi karang sistem VAR di Perairan Selat Makassar (dok: Imran Lapong/Fatah Fathuddin)
Dia juga menyebut berdasarkan pengalaman di sejumlah daerah, metode replantasi karang dengan spider lebih praktis dan murah.
”Berikutnya adalah perlunya reward bagi yang sedang atau yang tertarik untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan konservasi dan adopsi karang ini. Kuncinya adalah ada pemantauan berkala, perawatan berkala, dan pemasaran ide adopsi ini,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
”Dengan sistem adopsi kita bisa menyiapkan sumber daya untuk teknis pengerjaaan atau instalasi dan juga untuk pengelola. Apalagi metode spider ini lebih praktis dan bisa dilakukan tanpa harus dengan alam selam,” ujarnya.
Dia berharap pertemuan ini dapat berlanjut untuk perluasan anggota jejaring.
”Tujuan kita agar seluruh Indonesia punya atensi, dan mau mengembangkan metode ini. Sudah ada lokasi, atau pengalaman teman-teman, hanya perlu memperluas skala dan keberlanjutannya,” ucapnya.
Sejumlah contoh baik dan menjanjikan terkait pola pelaksanaan program konservasi karang dengan transplantasi dan adospi karang ini.
Selain yang disebutkan Imran Lapong di Pulau Barrang Lompo dan Barrang Caddi, transplantasi karang yang juga berhasil adalah yang di Kilo 5 oleh JOB Tomori. Konservasi karang ini merupakan salah inovasi anak perusahaan PHE Pertamina.
ADVERTISEMENT
Di sana, sudah ada kabar baik bahwa dengan adopsi karang, mereka bisa mengembangkan dari 10 meja replantasi menjadi 22 meja tranplantasi.