Konten Media Partner

10 Gunung Api Bawah Laut Ditemukan Pushidrosal di Perairan Maluku

23 Agustus 2022 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gunung api bawah laut. Foto: Twitter/@pvmbg_
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gunung api bawah laut. Foto: Twitter/@pvmbg_
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan 10 gunung api di bawah laut di Selat Manipa, Ambon, Kepulauan Maluku.
ADVERTISEMENT
"Penemuan itu saat dilakukan Ekspedisi Jalacitra I "Aurora" 2021 yang saat itu melintasi wilayah tersebut," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Selasa (23/8/2022).
8 gunung sudah diberikan nama diantaranya Gapuro Segoro, Yudo Sagoro, Spica, Rigel, Yiew Vero, Moro Gada, Moro Sagoro dan Aurora. Sementara, 2 lainnya belum memliki nama.
"Itu karena belum lengkap datanya sehingga, kita harus survei kembali," kata Laksmana Yudo saat konferensi North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Ia menyebutkan, bahwa soal dua gunung tersebut masih dibahas apakah berapi atau tidak, sehingga nantinya menentukan untuk tingkat bahaya seperti apa.
Di tempat yang sama, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengatakan, bahwa penemuan 10 gunung itu saat melakukan ekspedisi pertama atau Jalacitra I "Aurora" 2021 di Selat Manipa, Ambon, Maluku.
ADVERTISEMENT
"Kita menemukan 10 gunung, yang sudah bisa diterima dari Unesco itu ada 8. Yang dua tinggal sedikit lagi. Jadi nanti ada kapal yang kesana untuk melengkapi data itu dan kita bisa memberikan data itu," ungkapnya.
Penemuan tersebut juga ditulis dan dibukukan dengan judul "Menguak Kekayaan Bawah Laut Indonesia,". "Kalau, banyak gunung berarti ada sesuatu yang tersimpan di sana, bahkan Menteri ESDM sediri kalau di situ ada gunung dan sekitarnya ada lembahnya kemungkinan besar di situ ada minyak ada emas, dan lain-lain. Itu yang artinya menguak kekayaan," ujarnya.
"Sekarang, kita melaksanakan ekspedisi yang ke dua di Laut Banda, ketemu ada enam, itu kedalaman belum diketahui waktu Belanda tapi sekarang diketahui, besarnya itu tiga kali lipat Gunung Semeru," ujarnya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT