Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Air Mata Sukmawati Tumpah Saat Upacara Masuk Agama Hindu
26 Oktober 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu disaksikan banyak pihak seperti Pasek Bale Agung (keluarga Ida Ayu Nyoman Rai Srimben), Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng, serta Pandita yang memimpin prosesi Sudhi Wadani, Selasa (26/10/21) di Buleleng .
Jro Mangku Tatar Pasek Bale Agung, Gde Made Swardhana, selaku saksi dari pihak keluarga Bale Agung mengatakan, saat membaca janji, ia nampak sedih bahkan menangis.
Di beberapa prosesi upacara, air mata Sukmawati kembali jatuh. "Saat dipakaikan daksina (sarana upacara simbolis leluhur-red) di kepalanya.
"Beliau menangis sesenggukan, istri nabe, istri aida Pandita juga menangis seolah-olah ada sesuatua yang masuk dalam jiwanya, tidak ada pembicaraan apa-apa tapi keduanya menangis, Itu seolah mengekspresikan inilah aku sekarang," jelasnya.
Sukmawati telah melalui berbagai tahapan yang harus ia lalui untuk menjadi seorang Hindu. Puncaknya hari ini, saat ia menyatakan akan menjalani nilai-nilai agama.
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga neneknya juga berpesan, karena menjadi seorang Hindu, ia pasti akan mendapat banyak hujatan, cacian, hinaan, dan sebagainya.
"Tidak usah ditanggapi, jalani di jalan yang benar, yang jelas, setelah melaksanakan Sudhi Wadani, sebagai wujud bakti kepada leluhur dengan menyatakan keinginan menjalankan dan mencari, menemukan jalan dharma beliau, silakan ikuti petunjuk yang sudah diberikan," ungkap Jro Swardhana.
PHDI juga berpesan, supaya Sukmawati menjalankan nilai-nilai agama dengan baik. "Dari PHDI Buleleng memberikan wejangan, arti sudhi widani penyucian diri, menegaskan setelah itu apa yang dilakukan. Pahami ajaran agama Hindu, Panca Srada, Tri Kaya Parisudha, Tri Rna," jelasnya. (Kanalbali/WIB)