Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Aparat Datangi Rumah Warga Pemotong Paus Terdampar di Gianyar, Bali
19 Juni 2020 13:21 WIB
ADVERTISEMENT
Sejumlah instansi yang terkait dengan pelestarian satwa, Jumat (19/6) mendatangi rumah warga yang menangkap dan memotong paus terdampar di Pantai Lembeng, Gianyar. Di tempat itu, daging ikan sudah dicincang menjadi potongan-potongan kecil.
ADVERTISEMENT
Instansi yang hadir antara lain dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL), aparat desa dan kepolisian.
"Kemarin pausnya sudah mati, dan masyarakat menggotong ke pinggir pantai lalu dipotong, padahal segala bentuk pemanfaatannya kalaupun dia sudah mati khan dilarang. Jadi daging yang masih ada kami sita," kata Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, Jumat (19/6).
Permana menuturkan, pihak BPSPL sejatinya sudah mendapatkan informasi mengenai kematian seekor paus yang terdampar di pesisir Pantai Lembeng Gianyar pada Kamis (18/6) malam. Setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya langsung melakukan identifikasi lebih jauh.
"Sekitar jam 19,30 WITA kemarin ada laporan masuk ke kami, jadi masyarakat yang menemukan ikan mati dan dibawa ke pantai, lalu yang kedua ikan itu sudah dipotong, terus tim kami coba identifikasi sampe malam akhirnya pagi ini kami ke lokasi, dan hanya ada sisa bekas potongannya" ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setelah hanya mendapati sisa potongan paus itu, Permana lantas menghubungi sejumlah pihak terkait seperti BKSDA Bali, Polairut Gianyar dan Reskrim Gianyar untuk bersama-sama mencari tahu siapa yang melakukan pemotongan terhadap paus itu.
"Setelah ditemukan, masyarakat yang melakukan pemotongan ini tidak paham bahwa paus ini dilindungi, sehingga kita lakukan sosialisasi disini, kemudian setelah di sosialisasikan mereka jadi paham dan buat surat penyataan untuk tidak diulangi lagi," ujarnya.
Permana juga menjelaskan, dalam sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, pihaknya menyampaikan bahwa wilayah perairan Selatan Bali menjadi habitat Paus yang dilindungi pemerintah. Sehingga menurutnya, menjadi tugas bersama untuk menjaga. "Tugas kita bersama untuk menyelematkan. Jangan sampai ini dimanfaatkan, dijual dagingnya dan berbagaimana," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Paus yang terdampar itu diduga adalah jenis Kogia Sima (Dwarf Sperm Whale) yang banyak beredar di media sosial." tapi kita akan uji laboratorium untuk menentukan spesies itu apa. Karena sejauh ini kami belum bisa memastikan itu jenis apa, tapi kalau dugaan kami itu Kogia Sim dari ciri-ciri fisik yang ada di gambar, cuma belum bisa dipastikan. Terus kalau untuk sanksi, teman-teman kepolisian mungkin ada pembinaan lebih lanjut," tuturnya. ( kanalbali/ACH )