Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Giliran Desainer Tampil di Pentas '11 Panggung, 11 Ibu, 11 Kisah' di Buleleng
12 September 2018 20:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
BULELENG, kanalbali.com --- Pementasan 11 Ibu, 11 Panggung, 11 Kisah masih berlanjut dan kini projek yang disutradarai oleh Kadek Sonia Piscayanti itu menghadirkan Yanti Pusparini sebagai aktor utama."Tampil untuk kali pertama membuat Yanti mendapatkan pengalaman baru diluar kehidupan sebelumnya,"ucap Sonia, Rabu, 12/9.
ADVERTISEMENT
Yanti yang kesehariannya dikenal sebagai seorang desaier ini pun menjajal dan mengeksplore diri sebagai seorang aktor diatas panggung teater yang penuh tantangan."Saya mendapat dorongan dari bu Sonia dan mencoba menjawab tantangan tersebut meski belum sepenuhnya percaya diri,"ujarnya.
Meski demikian, ia berhasil memberikan kejutan dan berhasil menghipnotis penonton malam itu. Yanti mementaskan naskah "Kujahit Nasib di Mozaik Mimpi" selama 45 menit.Ia mengisahkan bagaimana kisah seorang perancang mode yang notabene tidak memiliki latar belakang pendidikan formal disekolah menjahit ataupun sekolah design. "Semua ia dapatkan secara otodidak dan ia sukses melakukannya,"puji Sonia.
BACA JUGA :
Keinginannya sebagai seorang perancang desain juga sempat ditentang. Ia diminta mencari selembar ijasah agar bisa bekerja kantoran. Tapi ia tetap memilih jalan hidupnya sebagai seorang desainer.
ADVERTISEMENT
Meski perjalanan karirnya tak mulus, namun semangat dan percaya diri telah menghantarkannya menuju puncak kejayaan. "Ditentang dan jatuh berulang kali telah membuatnya menjadi emas dan membuatnyabterlahir menjadi perancang mode terbaik di Buleleng,"imbuh Sonia.
"Ini cukup baru untuk saya jalani, tantangan terberat ada saat menghafal naskah dan ini sudah saya siapkan sejak Juli lalu namun syukur berjalan lancar,"tegas Yanti.
Sonia menambahkan, selain tantangan dalam proses menghafalkan naskah, ia juga sempat terkendala dengan intonasi dan ritme selama proses latihan."Sempat pasrah saya, dan berbuah manis ketika saya berhasil membuat dia pentas. Kita dikelabui dengan kelemahan dia,"ujarnya sembari tertawa.(kanalbali/GAN)