Konten Media Partner

Kolaborasi dengan Kaka Slank, Musisi Bali Luncurkan Single 'Arak Steady Blues'

2 Oktober 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaka Slank saat tampil di Bali Blues Rockin Festival di Sanur, Bali, Sabtu (11/2/2022) - RFH
zoom-in-whitePerbesar
Kaka Slank saat tampil di Bali Blues Rockin Festival di Sanur, Bali, Sabtu (11/2/2022) - RFH
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Solois blues asal Denpasar, Bali, Made Mawut kembali hadir menyuguhkan karya termutakhirnya berjudul 'Arak Steady Blues'. Ada kejutan di single yang sudah dirilis di kanal Youtbe ini. Dia berkolaborasi bareng Kaka, vokalis dari band legendaris, Slank.
ADVERTISEMENT
Menurut Mawut, dilibatkannya Kaka Slank mengisi beberapa bagian vokal dari lagunya bukan tanpa alasan. Menilik ke belakang, Slank di tahun 1991 menciptakan lagu 'Bali Bagus'.
Nomor klasik dari album Kampungan yang diciptakan Slank sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Bali. Di lagu ini terselip lirik 'Dan kerasnya arak Balimu'.
Dari penggalan lirik lagu Slank itu, Made Mawut lewat single 'Arak Steady Blues' mencoba menggugah kembali daya ingat para pendengar akan kemasyuran arak Bali. "Lirik lagu 'Bali Bagus' melekat diingatan kebanyakan orang hingga kini," cetus Made Mawut.
Made Mawut - IST
Pula kolaborasi Kaka Slank bersama Made Mawut bukan kali pertamanya. Jauh sebelumnya, keduanya pernah duet membawakan lagu 'Lingkaran Setan' milik Made Mawut versi live session.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan kami bertemu lewat musik dan pernah duet membawakan lagu "Lingkaran Setan". Saya sodorkan draf lagu "Arak Steady Blues" Kaka langsung mengiyakan. Dia bilang dengan senang hati mengisi. Kaka lalu ke Bali untuk rekaman," tutur Made Mawut.
Selain Kaka Slank, turut andil mengisi materi di lagu ini Blues" adalah Wayan Jail melalui permainan harmonica.
Lagu 'Arak Steady Blues' ditulis Made Mawut tahun 2021. Dimana saat itu situasi tak menentu, orang dibatasi untuk bertemu karena aturan pandemi. Muncul kerinduan berkumpul dengan orang-orang terdekat, ditemani putaran sloki arak. "Meski seteguk arak, rindu untuk bertemu teman bisa terobati," ucapnya.
Dibalik selebrasi perputaran sloki arak, ada ironi kehidupan para perajin arak. Ada keringat perjuangan para perajin arak untuk menghasilkan setetes arak. Proses produksi nan rumit dan memakan waktu, tidak sebanding dengan receh yang mereka dapat.
ADVERTISEMENT
Cuapan penguasa mendukung perajin arak, seperti angin lalu. Alih-alih mendapat rasa aman, ada regulasi yang siap menikam kapan saja.
"Tetesan air nira disadap setiap pagi dan sore itu mereka olah menjadi arak. Dari arak inilah perajin memperoleh penghasilan uang untuk membayar kebutuhan dasar. Juga upeti untuk peradaban yang mereka yakini dapat melindunginya. Namun alih-alih memberi rasa aman, peradaban itu justru memburunya dan sering mengambil lebih dari yang sepantasnya," tutur Made Mawut.
Ironi itu kemudian ditangkap Made Mawut dan digambarkan ke dalam video musik yang digarap oleh Hadhi Kusuma dari Lianline Film.
Lagu menjadi penanda Made Mawut menuju album ketiga yang akan dirilis tahun 2023. Namun sebelum album penuh, ia merencanakan melepas satu single baru lagi pada bulan Desember 2022. (kanalbali/RLS/RFH)
ADVERTISEMENT