Konten Media Partner

Mayat Misterius yang Ditemukan di Sanur Ternyata Mahasiswa asal Tabanan

14 Oktober 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi penemuan mayat di Sanur, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi penemuan mayat di Sanur, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, Kanalbali.com - Jenazah perempuan yang ditemukan di Perairan Pantai Sanur, Denpasar dan diserahkan kepada RSUP Sanglah ternyata adalah seorang remaja dari Tabanan bernama Ni Luh Gde Puspasari (19).
ADVERTISEMENT
"Untuk pastinya seperti apa masih dalam tahap pemeriksaan. Kami masih berkoordinasi dengan pihak Kepolisian," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Kunthi Yulianti, Jumat, (14/10/2022).
Bibi dari korban, Desak Nyoman Ayu Sumariati mengatakan keluarga mampu mengenali korban berdasarkan sepatu, tas, baju, dan helm yang digunakan korban. Namun karena kondisi jenazah telah membengkak, wajah korban sulit untuk dikenali.
"Saya yakin 90 persen itu keponakan saya,  dari buku yang diambil di rumah saya, tasnya,  helmnya yang ditunjukan dari foto jenazah yang diambil polisi," tuturnya.
Menurut Desak, keponakannya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan pemalu. Adapun saat ini korban tengah menjadi seorang mahasiswi semester 3 jurusan Akutansi di Universitas Saraswati. Saat kejadian korban sedang dalam perjalanan menuju ke rumah di Kabupaten Tabanan setelah pulang dari kampusnya di Denpasar.
ADVERTISEMENT
"Korban selama ini memang pulang pergi dari Tabanan ke Denpasar untuk kuliah, tapi seminggu lalu dia pulang saat hujan deras dan hanyut terbawa arus," imbuhnya.
Ketika mendengar jenazah ditemukan setelah hilang selama 7 hari, Desak mengaku langsung langsung kaget, menangis, dan merasa senang, karena akhirnya korban ditemukan. "Kami keluarga sudah ikhlas dengan kepergian beliau," imbuhnya.
Saat ini keluarga korban masih menunggu petugas dari Polsek Tabanan untuk datang ke RSUP Sanglah untuk membawa laporan kehilangan korban. Proses selanjutnya, Desak mengatakan keluarga akan mencari hari baik untuk melakukan proses upacara kematian korban.
"Untuk sementara jenazah kami titipkan di rumah sakit sampai diupacarai, karena tidak mungkin kami bawa pulang dengan kondisi jenazah yang sudah tidak baik," tuturnya. (Kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT