Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Penangananan Keretakan Tebing di Pura Uluwatu Mulai Dilakukan
24 September 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Penanganan keretakan tebing dan abrasi di kawasan Pura Luhur Ukuwatu, Badung, Bali sudah mulai dilaksanakan. Namun proyek itu tak mempengaruhi aktivitas umat Hindu maupun wisatawan yang berkunjung.
ADVERTISEMENT
"Bagi pemedek (umat) ingin tangkil (bersembahyang) juga akan mendapat pengaturan seperti biasanya. Termasuk pada moment Galungan tahun ini, tidak ada pengaturan khusus,” kata Pemangku Pemucuk Pura Luhur Uluwatu Jro Mangku Gede Wayan Sentana, Senin (23/9/2024).
Pengaturan yang sudah ada selama ini, umat yang bersembahyang akan diarahkan ke area Jero Pura. Sedangkan wisatawan hanya boleh di area jaba sisi. Pengaturan ini sudah diterapkan sejak tahun 1995.
Jro Mangku menjelaskan, proyek itu sendiri sudah direncanakan sejak lima tahun lalu dengan melihat kondisi keretakan tebing dan abrasi pantai di bawa tebing. Namun karena kondisi COVID-19, maka baru bisa dilaksanakan pada tahun ini.
“Kami tentu sangat mendukung karena ini menjadi upaya secara skala untuk menyelamatkan Pura ini,” jelasnya. Dia mengaku cukup was was bila tidak ada upaya untuk menangani keretakan tebing dan abrasi.
ADVERTISEMENT
Mengenai adanya penataan tebing di kawasan ini, menurutnya, adalah untuk memperoleh akses jalan guna membawa material untuk penataan pantai. Setelah proyek selesain, jalan itu nantinya juga untuk akses perawatan tebing dan penahan abrasi pantai.
“Jadi bukan untuk kepentingan pariwisata. Nanti jalannya akan ditutup untuk umum,” jelasnya. Hal itu perlu ditegaskannya agar pemahaman masyarakat tidak membias.
Selain itu, kawasan yang dibuka untuk kepentingan proyek nantinya akan dipulihkan kembali menjadi alas kekeran yang ditanami dengan pohon bekul tanaman buah lainnya yang bisa menjadi makanan bagi monyet di kawasan itu.
Sebelum proyek dilaksanakan juga telah dilaksanakan upacara Matur Piuning, ngeruwak dan dan Pekelem. Tujuannya, untuk memohon agar proyek dapat berjalan lancar dan tujuannya dapat tercapai.
ADVERTISEMENT
Jro Mangku menjelaskan, Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu Pura Sad Khayangan yang menjadi pusat kegiatan spiritual keagamaan dan warisan cagar budaya. Pura ini berada di arah barat daya pulau Bali dimana bila merujuk konsep Dewata Nawasanga merupakan tempat berstana Linggih Dewa Rudra. (Kanalbali/Kad)