Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Relief Historis di KEK Sanur Dipertahankan, Termasuk Karya Harijadi Soemadidjaja
5 Februari 2024 9:42 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 4 Maret 2024 16:37 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - KEK Sanur yang dikenal dengan The Sanur merupakan Kawasan Ekonomi Khusus kesehatan pertama di Indonesia. Namun, peninggalan relief bersejarah yang berada di salah satu center point dari hotel The Sanur di kawasan itu tetap akan dipertahankan.
ADVERTISEMENT
"Kami berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan mengusung kearifan lokal Bali dalam pengembangan The Sanur," kata Adianta Apriadi, Plt VP Corporate Secretary, Senin (5/2/2024)
Berbagai peninggalan bernilai sejarah di The Sanur menjadi saksi dan ikon warisan budaya menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak Hotel ini dibangun pada tahun 1968. Hotel ini menjadi hotel tertinggi di Bali dengan 10 lantai atau ketinggian 15 meter.
Salah satu nilai historis yang menjadi daya tarik bagi hotel ini adalah dengan adanya peninggalan relief bersejarah yang berada di salah satu center point dari hotel.
Relief tersebut merupakan salah satu karya monumental yang di desain oleh Harijadi Soemadidjaja dan dikerjakan oleh Sanggar Selobinangun Yogyakarta (Harijadi S., Sumilah, Djakaria, Darmi, dan lain-lain) yang merupakan salah satu pematung terbaik pada masa Bung Karno.
ADVERTISEMENT
Harijadi Soemadidjaja juga telah menciptakan banyak karya diantaranya di Bandar Udara Kemayoran Jakarta, Samudera Beach Hotel, Bandar Udara Maguwo, dan Hotel Ambarrukmo Yogyakarta.
Relief yang terdapat di Bali Beach Hotel ini memiliki tema “Indonesia Yang Akan Datang” berbahan batu andesit terbaik yang berasal dari Gunung Merapi Yogyakarta dengan ukuran 23,4 x 3,7 meter. Relief ini menjadi saksi penting perjalanan bangsa Indonesia dan menjadi icon warisan bersejarah yang menceritakan perkembangan pariwisata Bali sejak hotel ini dibangun.
Tidak hanya relief, terdapat pula patung Jaka Tarub yang berada di area lobby hotel sebagai warisan sejarah. Patung perunggu karya Nyoman Nuarta ini berasal dari cerita rakyat Bali tentang seorang pemburu bernama Rajapala yang mencuri pakaian bidadari Ken Sulasih saat ia mandi dengan enam temannya di mata air.
ADVERTISEMENT
Terpaksa, Ken Sulasih menikah dengan Rajapala untuk kembali ke alam surga setelah melahirkan anak. Pemasangan patung perunggu Rajapala, yang menampilkan delapan figur, pada 4 Oktober 1993, tidak hanya menandakan selesainya renovasi hotel tetapi juga menjadi penghormatan abadi terhadap sejarah.
Dalam pengembangannya, The Sanur juga tetap mengusung kearifan dan budaya lokal Bali, salah satunya yaitu main gate KEK Sanur. Gerbang utama di KEK Sanur memiliki desain Bale Kul-Kul yang ikonik menggabungkan konsep arsitektual tradisional bali dengan nuansa klasik, elegan dan grande dengan sentuhan budaya lokal Bali.
Desain gerbang utama ini mengambil inspirasi dari bentuk dan fungsi Bale Kul-Kul, menciptakan kesan yang kuat dari sejarah dan tradisi Bali. Dengan atap khas Bali yang menjulang tinggi, hiasan ukiran kayu, dan detail-detail artistik mencerminkan kekayaan warisan budaya yang dipadukan dengan dengan keindahan landskap, alam dan keramah-tamahan di kawasan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian BUMN, secara resmi telah meresmikan salah satu fasilitas yang berada di The Sanur yaitu Bali Beach Convention pada 30 Januari 2024 di Bali. Peresmian Convention terbesar di Bali ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, yang juga melakukan Groundbreaking Alster Lake Clinic, top notch brand cell therapy dari Jerman. (kanalbali/RLS)