Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Keuangan Kamu Sehat atau Tidak? Perhatikan Ciri Berikut Ini!
22 September 2019 1:39 WIB
Tulisan dari Karina Kamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 14 September 2019 lalu saya hadir ke acara Moms Mingle bersama Sun Life. Tapi yang awal saya dengar apa? Kampanye hidup sehat. Saya sendiri aneh, ketika sebuah perusahaan asuransi justru berharap nasabahnya untuk menjaga kesehatan. Tapi dipikir-pikir kalau kita sehat kan kita gak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar rumah sakit serta kebutuhan kesehatan lainnya kan? Sedangkan yang biasa saya dengar di telinga melalui telepon cellular pasti duluan keluar adalah hal-hal yang berbau penyakit dan kecelakaan.
Saya pernah menulis tentang hal yang berbau finansial di akun ini, tapi setelah mendengarkan materi yang disampaikan oleh mba Ila Abdulrahman S,Pt., RIFA, RFC rasanya semakin nyata. Apalagi saya sudah bukan lagi seorang single, tetapi single income dengan satu anak. Bagaimana tidak, untuk menyambut akhir bulan saja sampai sekarang saya masih harap-harap cemas. Tanpa harus melihat ciri-cirinya pun saya sudah optimis kalau keuangan keluarga saya kurang sehat.
ADVERTISEMENT
Jika moms disini ingin cek juga apakah keuangan keluarga sehat atau belum, lihat ciri-ciri berikut ini:
1. Cash flow positif. Rutin berzakat dll
2. Santai ketika terjadi krisis: memiliki dana darurat dan asuransi
3. Rutin menabung dan berinvestasi minimal sebesar 10%
4. Rasio cicilan utang maksimal 35% dari income
5. Tidak mudah tergiur dengan barang orang lain
Sebagai Menteri keuangan keluarga saya merasa belum bekerja dengan maksimal. Tapi dari sini saya belajar memperbaikinya dan harus bisa setidaknya menuju keuangan yang sehat. Dari mba Ila Abdulrachman juga dijelaskan ada beberapa step by step agar memiliki keuangan sehat.
1. Melunasi hutang konsumtif
Ini bisa berupa hutang kartu kredit dan hal-hal yang behubungan dengan keinginan dari pada kebutuhan. Kalau liburan gimana moms? Nah untuk yang satu ini lebih baik direncanakan dan dipisahkan menjadi post keuangan untuk ditabung. Jadi sebelum waktunya kita sudah punya budget sendiri untuk liburan.
ADVERTISEMENT
2. Bentuk dana darurat
Dana ini adalah back up ketika masa-masa krisis, seperti PHK atau hal-hal lain diluar rencana. Dana darurat sendiri punya aturannya masing-masing bagi setiap status. Single setidaknya memiliki tabungan dana darurat sebanyak 3 kali pengeluaran bulanan. Menikah setidaknya memiliki tabungan dana darurat sebanyak 4-6 kali pengeluaran bulanan. Menikah dengan 2 anak, setidaknya memiliki tabungan dana darurat sebanyak 6-9 kali pengeluaran bulanan. Terakhir status menikah dengan anak lebih dari 2 setidaknya memiliki tabungan dana darurat sebanyak 12 kali pengeluaran bulanan.
3. Membeli proteksi
Menurut Senior Finansial Planner ini juga menyebutkan kita wajib memiliki proteksi terhadap 2 hal, yaitu: Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa.
4. Investasi
Investasi juga dibagi menjadi 3: Investasi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Tergantung kepada kebutuhan. Yang pasti harus dilakukan adalah untuk jangka panjang, misalkan properti atau rumah tempat tinggal. Terdekah untuk saya saat ini adalah menengah, dalam jangka waktu 5 tahun saya haru menyiapkan dana pendidikan untuk anak saya.
PR yang harus saya bereskan paling dulu adalah hutang konsumtif. Kadang tanpa sadar belanja atau sekedar jajan tapi pakai kartu kredit dan saat ini bunganya terhitung lumayan besar. Jangan ditiru ya moms, bijaklah menggunakan kartu kredit. Agar kita semua memiliki investasi dan sejahtera di usia nanti.
ADVERTISEMENT
#LiveHealthierLives #MomsMingle