Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sudahkah Kamu Memberi Dukungan #UntukPerempuan?
16 April 2019 3:31 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Karina Kamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai perempuan yang ingin selalu produktif, saya mendengar berbagai asumsi muncul mengenai, “bagaimana seharusnya perempuan”. Hampir selalu dikotak-kotakan jika kami sedari dulu seperti itu dan nantinya akan seperti ini.
ADVERTISEMENT
Di rumah mengurusi anak, melayani suami, tidak perlu sekolah yang tinggi. Maka tidak heran jika di pedesaan masih banyak yang setelah lulus sekolah langsung menikah. Tapi apakah yang sebenarnya paling diinginkan perempuan?
Apalagi di era digital yang terus berkembang saat ini, artinya semuanya jadi lebih mudah. Motherhood adalah dunia baru bagi saya. Delapan bulan menyandang status sebagai ibu yang sebelumnya pekerja tentu bukan hal yang mudah. Financial freedom adalah prinsip yang saya pegang karena meski sudah menjadi seorang istri, kebutuhan lain-lainnya itu tanggung jawab pribadi.
Tentu bukan bermaksud untuk melangkahi suami sebagai pencari nafkah, tapi saya tumbuh dari latar belakang ekonomi yang sederhana. Sejak kecil disuguhi pemandangan orang tua pekerja, sekalipun ibu saya sendiri memberdayakan dirinya membuka usaha rumahan. Maka dimulai dari situlah tertanam cita-cita, jika saya besar nanti harus bisa jadi perempuan yang produktif meski seorang ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, menjadi ibu rumah tangga itu adalah sebuah pilihan. Lalu memberdayakan diri adalah sebuah pencapaian.
Lalu bagaimana mewujudkan cita-cita menjadi perempuan yang berdaya? Dimulai dengan support system yang baik. Dukungan #UntukPerempuan dari orang-orang sekitar seperti suami, keluarga, kerabat, siapapun. Support system tidak menyoal keluarga saja, dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
Contohnya yang saya alami, yaitu suami saya tidak melarang saya bekerja selama tugas sebagai ibu dan istri tetap dilaksanakan. Bahkan dia selalu memberikan motivasi untuk tetap berkarya ketika kepercayaan diri saya menurun.
Bahwa membagi waktu menjadi ibu dan mengaktualisasi diri itu kadang berat. Sesekali mengasuh anak, hingga mengerjakan pekerjaan rumah tangga agar saya tetap waras. Hal-hal sederhana lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, namun itu adalah bentuk dukungan #UntukPerempuan.
ADVERTISEMENT
Lainnya lagi saya bisa hadir ke acara 'Women Soiree' yang bertajuk 'Support System for Women'. Ini merupakan campaign yang diinisiasi oleh Shopee dalam rangka Hari Perempuan International dan Hari Kartini. Acaranya diselenggarakan pada tanggal 29 Maret 2019. Di acara tersebut, hadir pasangan selebriti yang cukup saya ikuti, yaitu Artika Sari Devi dan Baim.
Dari cerita yang mereka bagikan mematahkan issue yang saya sebutkan di atas. Seorang suami dan seorang ayah ternyata mengerjakan pekerjaan rumah tangga lho. Seorang istri juga bisa bekerja dan maju juga. Saling bahu-membahu satu sama lain itu penting dari pasangan, apalagi sesama perempuan.
Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus perundungan yang bahkan muncul dari sesama perempuan, atau yang saya alami sendiri dari sesama ibu. Sudah lihat TVC yang diluncurkan oleh Shopee? Tentang bagaimana saling mendukung itu amat sangat berpengaruh. Khususnya dukungan sesama perempuan. Jika belum menonton tayangannya, silakan nonton dulu di sini:
ADVERTISEMENT
Dari video itu saya setuju jika saling mendukung untuk maju bersama atau menguatkan seseorang yang sedang jatuh bisa membawa dampak yang sangat besar. Agar tidak terjadi krisis kepercayaan diri dan perempuan di Indonesia lebih maju, no bullying.
Coba bayangkan, jika semua perempuan dan semua ibu saling mendukung untuk menjadi perempuan atau ibu yang berdaya? Kita bisa membantu perekonomian keluarga, bahkan negara. Membentuk komunitas yang solid, menjadi ibu yang waras, menjadi perempuan yang berprestasi dan berkarya, pasti sangat menyenangkan.
Satu lagi, saya juga berterima kasih kepada Shopee sebagai salah satu e-commerce yang membantu pemberdayaan diri perempuan. Kenapa? Banyak dong. Dengan mudahnya bisa membuka peluang menjadi entrepreneur, jualan online. Mulai dari reseller atau produsen hingga belanja kebutuhan rumah tangga semua ada. Maklum, semenjak jadi ibu, saya hitungan soal ongkos. Kalau belanja lewat Shopee lebih irit, kenapa harus keluar rumah?
ADVERTISEMENT