Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sobat entepreneur tentu bagi kalian yang pernah merasakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan melihat bahwa ada dampak besar dari setiap lokasi dan masyarakat ditempat KKN tersebut berlangsung. Kesenjangan yang masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia membuat perlu nya peningkatan kualitas hidup dan berbagai faktor lain yang menunjang kehidupan sebuah desa dan masyarakat tersebut.
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh salah satu kelompok , mahasiswa/i dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang melangsungkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam kegiatan tersebut kelompok dituntut untuk bisa memberdayakan masyarakat untuk perkembangan desa mereka.
ADVERTISEMENT
Salah satu desa yang menjadi tujuan KKN kelompok mahasiswa/i dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta adalah Desa Mertelu. Terletak di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta, desa ini memiliki potensi yang bisa dibilang cukup menarik. Dua diantaranya yaitu pariwisata dan kerajinan.
Di bidang pariwisata, desa ini memiliki sebuah tempat bernama Green Village, yang memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, selain karena pemandangan yang begitu indah yang disuguhkan terdapat berbagai fasilitas yang menunjang pariwisata di Green Village tersebut. Seperti halnya terdapat fasilitas permainan outdoor seperti flying fox sepanjang 600 m yang merupakan yang terpanjang se-Asia Tenggara.
Selain itu terdapat banyak spot untuk pengunjung Desa Mertelu untuk mengabadikan momen yang menyuguhkan pemandangan perbukitan nan indah di penuhi warna hijau yang menunjukan masih asri nya kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti pada keindahan perbukitan dan pemandangan hijau, masyarakat Desa Mertelu juga aktif membuat kerajinan dari anyaman bambu seperti tampah, tambir, besek, cething (baskom kecil untuk wadah sayur) dan sebagainya. Selain dapat mendapatkan harga yang lebih miring dari pasaran karena langsung berasal dari pengerajinnya pengunjung juga dapat melihat langsung proses pembuatan kerajinan tersebut. Untuk berbagai kerajinan dari anyaman bambu pengunjung bisa dapatkan dari mulai harga Rp. 4 ribu saja lho sobat.
Potensi yang baik dari pariwisata dan pembedayaan masyarakat pada daerah-daerah terpencil di Indonesia ini sayangnya tidak diimbangi dengan pemasaran yang cukup. Sama halnya dengan Desa Mertelu yang terletak pada kawasan wisata Gunung Kidul namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat karena tidak adanya pemasaran dan promosi yang dilakukan. Seperti contoh peran kelompok mahasiswa/i dari program KKN tersebut membuka akses dari Desa Mertelu untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat luas dengan melakukan pemasaran dan promosi Desa Mertelu lewat akun @explore.mertelugk di platform Instagram.
ADVERTISEMENT
Nah sobat entepreneur, jika kita lihat ada banyak potensi yang dikembangkan dan manfaat yang diberikan lewat program-program kampus seperti KKN ini.
#terusberkarja
Writer : Goldeva Valentina