Konten Media Partner

Meriahnya Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda

10 Februari 2020 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pengunjung Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda sedang bersembahyang | Photo by Charles/Karja
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pengunjung Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda sedang bersembahyang | Photo by Charles/Karja
ADVERTISEMENT
Cap Go Meh dan Tahun Baru Imlek merupakan dua perayaan etnis Tionghoa di Indonesia yang tidak bisa dipisahkan.
ADVERTISEMENT
Perayaan Cap Go Meh dilakukan dua minggu setelah Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh berasa dari kata 'Cap Go' yang artinya lima belas, dan Meh yang artinya malam. Jadi, perayaan ini diadakan di tanggal 15 bulan pertama pada kalendar Cina.
Salah satu sudut Kelenteng Thien Ie Kong | Photo by Charles/Karja
Cap Go Meh pada tahun 2020 ini jatuh pada tanggal 8 Februari 2020. Perayaan ini juga diadakan di berbagai kota di Indonesia, termasuk Samarinda. Kelenteng Thien Ie Kong menjadi salah satu tempat utama yang wajib dikunjungi dalam perayaan Cap Go Meh.
Mayoritas pengunjung yang datang merupakan masyarakat Tionghoa dengan tujuan bersembahyang. Unity in diversity, Masyarakat umum pun juga bisa datang berkunjung untuk melihat sembari menikmati beberapa rangkaian acara yang terdapat di kelenteng ini.
ADVERTISEMENT
Lampion dan lilin besar yang berjejeran pun menambah kesan budaya Chinese yang sangat kental dan indah.
Salah seorang pengunjung sedang mengabadikan foto dengan latar belakang jejeran lilin yang seukuran manusia | Photo by Charles/Karja
Selain itu, ada satu aktivitas unik yang biasanya dilakukan ketika berkunjung ke kelenteng yang sudah berusia lebih dari seabad ini pada perayaan Cap Go Meh.
Bagi yang belum memperoleh jodoh, para pengunjung bisa memutari area kelenteng sebanyak tujuh kali. Harapannya ketika sudah berkeliling tujuh kali, para pengujung bisa memperoleh pasangan hidupnya.
"Senang aja, saya bisa melihat tradisi budaya masyarakat Tionghoa dan melihat masyarakat di Samarinda berbaur tanpa pandang suku budaya agama, semua menyatu dalam sukacita," kata Tommy, salah satu pengunjung di Kelenteng Thien Ie Kong ketika diwawawancarai oleh Karja (8/2).
Masyarakat Samarinda berkumpul menjadi satu di Kelenteng Thien Ie Kong pada momentum perayaan Cap Go Meh | Photo by Charles/Karja
Kegiatan ini juga menjadi momentum yang tepat dimana terpancar keindahan dan keberagaman masyarakat Samarinda yang multi etnis mampu hidup berdampingan secara rukun dan damai.
ADVERTISEMENT
"Beragam tapi bisa bersatu, senang melihat keharmonisan seperti ini di Samarinda", tambah Tommy.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!