Konten Media Partner

Mobil Mantan, Startup 'Mak Comblang' Antara Pembeli dan Penjual Mobil Bekas

4 Maret 2020 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Mantan adalah sebuah situs market place yang menyediakan layanan jual beli mobil bekas di Samarinda | Photo by Instagram/@mobilmantan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Mantan adalah sebuah situs market place yang menyediakan layanan jual beli mobil bekas di Samarinda | Photo by Instagram/@mobilmantan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi yang semakin pesat bisa dibilang mengubah hampir seluruh aspek dalam hidup, tak terkecuali dalam ranah bisnis. Semakin banyak startup yang bermunculan tiap tahunnya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
ADVERTISEMENT
Mungkin Syarief Hidayat bisa di bilang menjadi orang pertama di Kota Samarinda yang membuat situs marketplace jual beli mobil bekas. Situs tersebut ia beri nama mobilmantan.id, di mana dapat memudahkan calon pembeli mobil tanpa harus bertemu langsung dengan pemilik mobil yang akan dijual dan terutama sangat aman untuk transaksi jual beli.
Syarief Hidayat atau yang akrab di panggil Syarief menjelaskan tentang mobilmantan.id sama halnya seperti Tokopedia, Shopee dan lainnya.
“Jadi saya membuat usaha jual mobil bekas ini dengan situs marketplace karena tujuannya dapat mempermudah calon pembeli. Jadi konsepnya ini sama dengan Tokped, Shopee dan lainnya. Cuman kalau mereka kan sudah aplikasi, nah kalau kita sementara dari situs,” ujar Syarief, CEO Mobil Mantan saat ditemui Karja pada Senin (02/03).
Syarief Hidayat, CEO dari Mobil Mantan | Photo by Karja/Titiantoro
Syarief mengatakan ide tersebut berawal dari sang istri yang menyarankan untuk berbisnis jual beli mobil bekas. Terlebih Syarief dulunya pernah bekerja sebagai sales mobil pada tahun 2012.
ADVERTISEMENT
“Awalnya itu dari sang istri yang menyarankan untuk berbisnis jual mobil bekas. Karena dulunya saya pernah bekerja sebagai sales mobil juga setelah lulus kuliah. Ya sempat mikir nama brand apa ya enaknya, eh tercetus lah Mobil Mantan,” katanya.
Syarief memberi nama Mobil Mantan lantaran namanya yang cukup unik dan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat Samarinda.
“Jadi kenapa namanya saya beri mobilmantan.id karena unik, terus yang kedua mudah diterima sama bubuhan Samarinda. Ya kan kita menjual mobil bekas, jadi kan itu mobil sudah jadi mantan,” jelasnya sambil tertawa.
Syarief saat mengisi acara Technopreneur Mentality: Berperang Melawan Keterbatasan Lahan Pekerjaan pada bulan Februari lalu | Photo by Karja/Nadya
Disinggung apakah pernah ada pengalaman dengan mantan, Syarief menjawab tidak ada sama sekali. Hanya saja ia memilih nama itu karena di Samarinda belum ada yang menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Ia juga berencana selain menjual mobil bekas, juga akan membuat usaha lainnya yang berhubungan dengan nama “mantan”.
“Rencananya saya akan membuat usaha yang ada “mantannya” lagi, ya seperti sewain mantan (sewa mobil) dan montir mantan (home service) yang gitu-gitu deh. Soalnya namanya unik yang sudah saya bilang. Rencananya juga nanti istri kan ada usaha nah jadi sekalian usaha bareng,” jelasnya.
Syarief memulai usaha Mobil Mantan pada awal tahun 2018, dan sampai sekarang ini usahanya bisa dibilang sudah mulai maju dan berkembang.
“Mobil mantan ini berdiri sejak 2018 bulan Maret. Ya sudah hampir dua tahun ini, secara profit banyak membantu aku. Dari aku tidak punya uang sampai sekarang ini,” jelasnya.
Ia juga sedikit menceritakan, dalam berbisnis jual beli mobil bekas yang dia jalani ini sempat mengalami penjualan yang cukup sedikit pada tahun 2019. Hal itu disebabkan karena ia ingin merubah sistem yang semuanya serba otomatis.
Tampilan website Mobil Mantan
“Kalau enggak salah di tahun 2019 pertengahan itu bisnis agak mulai tidak stabil, soalnya dari yang kita jual beli mobil awalnya masih pakai cara yang lama seperti atur jadwal untuk ketemuan dan segala macam,” ungkapnya. “Nah pada tahun itu saya mencoba semuanya serba otomatis, jadi calon pembeli cukup melihat mobil yang ingin dia beli dengan cara melihat handphone saja. Dan hal itu bener-bener aman, seperti kita kalau membeli di Tokopedia dan lain-lainnya.”
ADVERTISEMENT
Syarief juga mengaku untuk sistem yang ia terapkan sudah sangat bagus, namun ia menyadari hal itu masih membutuhkan sebuah riset yang mendalam.
“Karena posisi, bukan kesalahan sistemnya. Tapi sistemnya yang kurang matang, dan itu harus riset yang dalam banget. Karena kalau cuman riset 10 orang teman-teman kita itu udah pasti bagus. Tapi kalau ke semua orang belum tentu bagus, dan saya mencoba menggunakannya aja merasa ribet. Apalagi jual mobil ini kan harus butuh detail,” ujarnya.
Sehingga untuk sementara Syarief harus kembali ke sistem lama yang dimana semuanya masih manual sambil melakukan sebuah riset yang mendalam agar kedepannya, sebuah gebrakan yang ia lakukan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat Samarinda. (Titiantoro)
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!