Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Supirmu, Brand Asal Samarinda Dengan Nama Nyeleneh yang Laku Keras
13 Januari 2020 9:20 WIB
ADVERTISEMENT
Apa yang terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata ‘Supreme’? Mungkin sebagian besar pasti mengatakan brand fashion streetwear yang terkenal dengan harga produknya yang mahal. Supreme sendiri pernah dinobatkan sebagai brand streetwear paling keren di dunia oleh majalah GQ Style.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, ada produk lokal dengan harga jauh lebih terjangkau dan mirip dengan produk Supreme. Bahkan, nama brand lokal ini merupakan pelesetan dari produk asal Amerika Serikat tersebut, yakni Supirmu.
Supirmu sendiri merupakan clothing line asal kota Samarinda yang berhasil menarik perhatian masyarakat luas. Tidak hanya laku keras di Samarinda , kini Supirmu sudah melakukan pengiriman sampai ke beberapa kota di Indonesia. Bahkan, brand dengan nama agak nyeleneh ini pernah digunakan oleh artis maupun Youtuber terkenal, sebut saja seperti Reza Arap, PWG Dochi, dan di-review oleh Youtuber Yoshiolo.
Andi Fachriadil (25) ialah pemuda asal Samarinda dibalik kesuksesan brand Supirmu. Walaupun lahir dari keluarga dengan keturunan yang berprofesi sebagai pelaut, namun Andi rupanya mempunyai hobi dan ketertarikan lain. Ia sangat menyukai hal-hal berbau fashion, terutama sepatu.
ADVERTISEMENT
“Awalnya di bisnis clothing ini karena mikir gimana caranya saya bisa nyalurin hobi sekaligus buat barang yang bisa saya pakai. Karena saya suka mengoleksi barang-barang fashion, seperti celana, jaket, baju, walaupun dulu masih pakai brand punya orang semua,” ungkap Andi membuka percakapan bersama Karja pada Jumat (10/01).
Supirmu “Supreme” Rasa Lokal
Setidaknya, ada tiga alasan yang membuat Andi memilih nama Supirmu sebagai nama brand clothingnya
“Alasan pertama, pernah pacaran tapi, kemudian gagal menikah. Di situ saya diolokin teman-teman. Mereka bilang, pacaran lama-lama cuma jadi supir doang,” kenang Andi. “Alasan kedua, karena saya suka mabuk ketika jadi penumpang. Akhirnya saya selalu menjadi supir.”
Andy melanjutkan, “Dan alasan ketiga, karena saya mau menjawab pertanyaan kenapa brand Supreme yang simpel itu bisa mahal banget? Kenapa saya nggak bikin versi murahnya biar semua orang bisa pakai?”
ADVERTISEMENT
Konsep Supirmu bisa dilihat memang mengikuti brand kenamaan Supreme, mulai dari pemilihan font, desain baju, sampai desain plastik bajunya. Bahkan, Andi sampai membuat korek, botol minum, sendal, kaos kaki, jam tangan, dan topi dengan tulisan Supirmu,namun bergaya Supreme. Walaupun begitu, tetap ada beberapa desain asli hasil karya Andi yang ia selipkan.
“Ada beberapa desain yang pure dari saya sendiri, tapi ternyata pasar saya masih meminta dari desain awal. Jadi, berapa barang yang awal dirilis saya bikin lagi, tapi tetap sambil saya masukin satu atau dua desain yang memang murni desain saya sendiri,” jelasnya.
Yang menjadikan brand Supirmu bisa bersaing dengan produk lokal lain yang sudah lama terkenal adalah namanya yang nyeleneh dan bisa dibilang merupakan pelesetan dari brand Supreme. Sehingga nama Supirmu sendiri bisa dibilang seperti nama lucu-lucuan. Supreme sendiri memang sudah memiliki brand image yang kuat dan terkenal untuk style hypebeast, sehingga tak heran harganya sangat mahal.
ADVERTISEMENT
“Pasar saya emang mengincar bagi orang yang ingin beli Supreme, tapi dompetnya lokal. Saya melihat peluang bisnis dari situ,” ungkap Andi.
Kolaborasi bersama dr. Tirta
Andi yang senang mengikuti kegiatan komunitas mempunyai banyak relasi, khususnya di bidang fashion. Hal tersebut ia manfaatkan untuk bisa collabs atau kolaborasi dengan brand lain ataupun dengan produk yang berbeda, sehingga menjadikan produknya lebih unik dan bervariatif.
Bahkan, brand Supirmu menjadi tambah hits setelah digunakan oleh dr. Tirta, yakni seorang dokter muda pemilik usaha Shoes and Care. Tidak hanya itu saja, dr. Tirta juga sempat melakukan kolaborasi dengan Supirmu. Andi sendiri mengenal dr. Tirta dari komunitas Indonesia Sneaker Team (IST).
“Pernah ketemu dr. Tirta di Jogja Sneakers Market tahun 2017 dan juga berteman di Facebook karena pertama kali memasarkan Supirmu di Facebook. Dr. Tirta melihat, akhirnya dia komen dan saya kirimin sampel,” ungkap Andi. “Setelah dipakai, kemudian di-repost oleh Dagelan (akun Instagram) dan Jakarta Sneaker Day. Akhirnya di situ Supirmu jadi rame dan hits.“
ADVERTISEMENT
Andi pun berinisiatif untuk meng-screenshot foto dr. Tirta mengenakan baju Supirmu yang kemudian ia buat lagi desain dari hasil foto tersebut.
"Saya liatkan ke dr. Tirta hasil desain dari screenshot foto. Dia ternyata suka banget, akhirnya kita buat kolaborasi," lanjut Andi.
Modal Awal Hanya Rp 2,1 juta
Brand Supirmu yang sudah terkenal ini ternyata awalnya hanya dimulai dengan modal Rp 2,1 juta, lho! Andi pun memasarkan produknya sendiri melalui Facebook dengan margin keuntungan 30%. Banyaknya minat pembeli di Facebook, membuat Supirmu dilirik oleh investor. Setelah ada investor, barulah Andi memproduksi dalam jumlah yang banyak. Dan di produksi selanjutnya, Andi tidak hanya membuat baju, namun ia juga memproduksi barang-barang seperti botol minuman, tas, waist bag, topi, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
“Saya sendiri awalnya nggak kepikiran kalau ini bakal rame. Nggak masuk di akal saya karena sebenarnya orang-orang pun bisa bikin tulisan Supirmu. Cuma memang belum ada waktu itu, akhirnya saya buat,” tutup Andi.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!